Datechella

1.4K 200 40
                                    

Sebuah mobil melaju kencang menyusuri kota LA siang itu. Lisa duduk di kursi penumpang bernyanyi dengan penuh semangat dengan jendela terbuka. Di sampingnya, Shohei yang sibuk mengemudi hanya bisa geleng-geleng kepala dengan senyum menghiasi bibirnya. Sesekali jemarinya bergerak menjawil pipi gadis itu setiap kali Lisa bertingkah menggemaskan dan membuatnya tidak tahan untuk mengusili.

Setelah hubungan asmaranya terkuak, Lisa merasa lebih lega tidak perlu menutup-nutupi apapun. Ia merasa lebih bebas berekspresi dan lebih sering tersenyum. Terutama ketika mengingat Shohei. Belakangan ini ia juga semakin suka warna merah karena melihat tim LA Angels menjadikan warna itu sebagai ciri khas mereka. Ketika berangkat di bandara kemarin, Lisa sengaja memakai sweater merah senada dengan celananya. Ia juga saat ini memakai jaket merah yang sering ia bawa-bawa karena Shohei menegur penampilannya terlaku seksi. Lisa tidak peduli jika fans mengaitkannya dengan Shohei, toh memang itu tujuannya.

"Pantainya begitu indah" ujar Lisa menatap ke luar jendela. Angin berembus dengan lembut menerpa wajahnya. Kota LA terasa begitu hidup dan cerah selama musim panas.

"Ingin melihat-lihat sebentar?"

Lisa spontan berbalik dan menatap Shohei memelas. Ia mengangguk kencang. "Mauu..,"

Shohei kembali tersenyum dan mengusap kepala Lisa penuh sayang. Ini menjadi gestur favorit Lisa dari Shohei. Laki-laki itu begitu penyayang sehingga Lisa selalu merasa aman dan nyaman di dekatnya. Bagaimana Shohei selalu membukakan pintu untuknya, melindungi kepalanya setiap kali masuk atau keluar dari mobil. Atau ketika laki-laki itu senantiasa menggandeng tangannya ketika berjalan dan memastikan dirinya berada di sisi yang melindungi Lisa dari jalan. Hal-hal kecil yang justru membuat Lisa merasa begitu berarti.

Kata Shohei, Lisa terlalu ceroboh. Terkadang menyakiti diri sendiri tanpa ia sadari karena terlalu aktif. Sebab itu Shohei harus selalu memastikan gadis ini berada dalam radarnya untuk memastikan ia baik-baik saja.

Lisa berlari-lari menuju pantai meninggalkan Shohei di belakang. Hanya ada sedikit orang di sana sehingga Lisa merasa lebih bebas tanpa harus khawatir ada yang mengenalnya ataupun Shohei. Jika sedang berada di luar negri, Lisa selalu lebih leluasa mengekspresikan dirinya ketimbang ketika berada di Korea Selatan. Yang membuat Lisa lebih senang berada di luar daripada pulang ke rumahnya. Hanya saja, ia terlalu rindu pada anak-anaknya di rumah. Hal yang membuatnya teringat untuk pulang. Jika bukan karena mereka, Lisa mungkin ingin menetap di LA saja, atau membeli rumah seperti Jennie. Lisa bisa menggotong seluruh peliharaannya untuk menjadi warga LA. Kedengarannya menarik.

Dan kenyataannya, jika sedang berada di luar negri seperti sekarang, terutama di LA, Shohei justru yang lebih terkenal dan menjadi sasaran fansnya dari semua usia: para Kakek, Bapak-bapak, remaja, anak kecil, terlebih fangirls, Lisa sampai terhibur jika mereka mendekati Shohei dan meminta tanda tangan atau berfoto bersama. Tapi laki-laki itu sendiri sangat jarang jalan-jalan. Waktunya habis untuk latihan, dan jika ada waktu dia memilih untuk beristirahat. Kebetulan hari ini Shohei libur dan sudah selesai latihan, ditambah timnya akan bermain di home selama sepekan ke depan sebelum nantinya berangkat ke Boston.

"Kau bisa melihatku tampil di Coachella?"

Lisa menatap Shohei penuh harap. Laki-laki itu mengusap pipinya gemas. "Akan kuusahakan,"

"Tapi kau sendiri bertanding di malam hari dan durasinya sampai 3 jam"

Shohei mengangguk. "Yah, tapi akan kucoba,"

"Kau pasti lelah,"

Shohei tersenyum lirih. "Aku sudah melakukan ini sepanjang hidupku, Lisa. Tidak ada yang membuatku merasa terbebani,"

Lisa masih menatapnya ragu hingga Shohei kemudian memeluknya erat. "Aku sudah berada di LA selama 5 tahun, tapi bahkan belum pernah datang ke Coachella,"

SHOWTIME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang