Happy birthday Echan♡
Disclaimer
• Cerita ini 100% hanya fiksi!
• Jangan bawa karakter/ alur cerita ini kedunia nyata!
• Ini bukan lapak BxB ini cerita Brothership, Brotherhood!
Happy reading~
.
.
.
.Seminggu sudah Helnan di rumah sakit sekarang keadaan sudah sangat jauh lebih baik. Bahkan tubuhnya sudah fit beraktifitas dan Helnan juga sangat tidak sabar hari ini ia akan kembali pulang ke mansion.
Tidak dapat di pungkiri juga di balik itu semua, ada sebuah sel dan penyakit ganas di deritanya yang mana bisa saja menggerogoti tubuhnya secara perlahan.
Dengan bantuan obat yang tidak sedikit serta dukungan dari keluarganya juga Helnan harus berusaha kuat di depan semua orang.
"Adek dingin ga?" Pertanyaan dari Rinjani membuat Helnan tersadar dari lamunannya.
"Dingin sedikit aja, Mama lihat deh kenapa kulit Elnan ada bintik-bintik merah gini." Sahutnya dengan tangan yang ia julurkan.
Rinjani terdiam cukup lama menatap kulit tangan Helnan, rasanya dadanya kembali sesak. "Gapapa nanti juga sembuh." Ujarnya tersenyum tipis mengusap kulit tangan Helnan.
"Adek duduk yang benar Mama pasangin kaos kaki dulu."
Helnan mengangguk saat Rinjani memasangkan koas kaki berwarna coklat dengan corak beruang di kakinya. Setelah selesai Rinjani juga membalurkan minyak telon di perut dan bagian tubuhnya yang lain.
"Papa kemana?" Tanya Helnan.
"Papa di bawah ketemu sama dokter Farhan ngambil obat buat Adek juga." Sahut Rinjani menuntun tubuh Helnan turun dari brankar.
"Adek duduk di sofa dulu Mama mau beresin barang punya Adek sebentar."
Dengan menurut Helnan berjalan ke arah sofa tapi pandanganya tiba-tiba beralih ke pintu ruang rawatnya melihat kedatangan Alden.
"OM PENJAGAA!"
Alden yang merasa terpanggil langsung masuk ke dalam. "Iya tuan kecil."
"Lihat deh Helnan hari ini bakalan pulang ke rumah." Pekiknya dengan suara gemas membuat asisten kepercayaan Damar itu mengigit pipi bagian dalamnya. Lucu.
"Saya merasa senang akhirnya tuan kecil bisa kembali ke mansion lagi." Sahut Alden tersenyum hangat lalu mengambil tas keperluan milik Helnan.
Rinjani menggenggam sebelah tangan Helnan di belakangnya terdapat dua bodyguard dan juga Alden yang senantiasa mengikuti langkahnya. Rinjani tersenyum simpul saat melihat kelakuan Helnan yang menyapa suster, dokter, dan pekerja rumah sakit yang sedang bertugas. Bahkan mereka juga membalas menyapa Helnan kadang mencubit dan memeluk putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Helnan | Lee Haechan
Acak[End] [ Family & Brothership ] Sebagian part masih di revisi!