25. Pindah

160 25 8
                                    

°=°
°

^^^^^^^••^^^^^^^

[Mui]

___________
Entah lah, Giyuu tidak tahu apa lagi yang akan dirinya lakukan dikediaman bolong milik Tokito bersaudara ini. Rumah Mui yang sudah berlubang apakah masih bisa disebut rumah.

Giyuu menghela nafas, ternyata Mia tidak merusak sesuatu yang bisa menyembuhkan Mui, pikirnya.

Lihat saja semua telah hancur. Tapi, anehnya gelas dan mangkuk berisi bubur itu masih bagus walau sudah dingin begitupun dengan Mui.

Yah mungkin Mia melihat-lihat jika ingin mengamuk. Tapi kenapa dirinya juga diserang tadi?

Apakah karena dirinya tidak bisa menyembuhkan Mui? Entahlah Giyuu    juga tidak tahu.

Setelah menyelesaikan surat miliknya Giyuu pun terduduk diam lagi menemani Mia yang juga duduk di sampingnya.

Dari pagi sampai siang kedua nya hanya duduk diam dalam pikiran masing-masing, tidak ada salah satu pun yang mencoba mencairkan suasana itu.

Hanya melihat wajah pucat Mui saja, itulah yang kedua nya lakukan.

°^°

Dengan senyuman yang masih terpampang di wajah nya, Kagaya lalu terkekeh mendengar surat yang dikirim oleh pilar air yang kini tengah dibacakan oleh anak laki-laki nya. Kiriya.

Surat itu tidak mirip dengan sebuah surat melainkan mirip seperti seorang anak yang mengadu pada ayah nya. Tentang apa yang sudah ia lalui.

Kiriya pun hampir tertawa saat membaca surat yang dikirimkan oleh Giyuu.

"Baiklah, biarkan mereka tinggal di kediaman Kocho. Karena Tokito pun sakit jadi akan lebih baik jika di rawat langsung oleh Kocho, " ujar kagaya dengan tersenyum.

"Baik. " Kiriya mengerti lalu ia berlalu pergi untuk mengabari gagak kasugai agar Giyuu mengantarkan Tokito bersaudara ke kediaman Kocho.

Kembali ke sisi Giyuu.

Giyuu yang mendengar itu pun mengerti, ia lalu menatap Tokito bersaudara yang kini tengah tidur sambil berpelukan. Walau sedari tadi juga Mui belum bangun-bangun.

Tapi, berkat Giyuu suhu panas di tubuh Mui kini sudah mulai menurun. Ia penasaran siapa yang mengompres Mui sebelumnya, orang itu tidak bisa mengompres. Batin nya.

Hoiii! Ngamok nantik orang nya, kau
ngomong goblok nian lah kau ni
ngompers. Dah lah 🙄 siap-siap aja ya rumah mu ancur juga 😂😂.

Giyuu sekarang bingung lagi.

"Bagaimana membawa mereka berdua secara langsung? " bingung nya.

Tok tok...

Giyuu sontak menoleh kearah pintu utama kediaman Mui, berfikir siapa yang datang kemari pikirnya. Bergegas lah Giyuu menghampiri pintu itu dan membuka nya dengan ekspresi datar milik nya.

"Eh? Tomioka-san? Kenapa Tomioka-san ada di sini? " ujar orang itu.

Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun kini berdiri di depan pintu dengan sang adik perempuan yang ada di samping nya.

~•𝐌𝐮𝐢𝐜𝐡𝐢𝐫𝐨 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫'𝐬•~ ReaderOCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang