°=°
°^^^^^^^••^^^^^^^
[Mui]
___________
"Pikirkan pernafasan mu sendiri? " ujar Hiro pada Ryuu yang tengah duduk di atas pohon mengikuti gaya Obanai.Hiro pun duduk tenang dibawah dengan meminum sebuah teh hijau dan Ryuu bergelantungan di dahan pohon itu sembari berpikir pernafasan apa yang akan dirinya buat.
Brak-!
Tiba-tiba Hiro mendengar sebuah kayu yang ditendang dengan kencang dia pun menoleh.
"Apa itu tadi? Apa kau mendengarnya Ryuu? " tanya Hiro menatap keatas.
"Tidak. " jawab Ryuu.
Dah lah memang budek.
Ryuu yang kini tengah berpikir tentang pernafasan miliknya pun tidak menggubris suara yang keras tadi. Padahal dirinya mendengar dengan jelas tapi bodo amat.
Jika memang akan hancur kan yang penting bukan kediaman nya atau paman nya, karena sekarang dirinya tengah berada di kediaman Kocho untuk melakukan latihan.
Menurut Hiro melakukan latihan di kediaman Kocho adalah pilihan yang tepat karena memiliki lapangan yang besar.
"Aku akan pergi dulu, pikirkanlah dengan jelas apa yang kau bisa. Di sana ada berbagai kertas dengan pernafasan para pilar siapa tahu kau bisa mengikuti salah satunya, " jelas Hiro.
Ryuu menatap malas dari sudut mata nya.
"Aku malas mengunakan pernafasan mereka. " ujar Ryuu.
"Ya, ya. Baiklah terserah kau saja aku tidak perduli, mau kau mati pun aku mengikhlaskan mu, " jawab Hiro lalu pergi meninggalkan Ryuu di sana.
"Dasar! "
°^°
"Hoi! " pekik seorang laki-laki kepada seorang wanita yang tengah duduk membelakangi nya.
"Hmm? "
"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya jangan bertanya padaku lagi, aku hanya ingin melindungi nya dari kematian nya, " ujar nya
(kebanyakan nya' ya 🤣)
"
Huh, terserah kau saja jika memang ingin melindungi Kocho itu. Dan jangan pikirkan Kocho saja! Pikirkan pilar lainnya bodoh! " ujar Reina kesal karena Kotaro yang hanya memikirkan Shinobu, Shinobu dan Shinobu.
"Aku sudah putuskan beberapa, kau tahu kan sosok Ryuu dan Hiro? Mereka bukanlah kisatsutai yang lemah, "
"Aku yakin mereka pasti ikut dalam pertempuran terakhir itu, aku tahu kau menginginkan semua nya selamat tapi, pikirkan juga dirimu, " ujar Kotaro lalu pergi.
"A-aku tidak perduli dengan diriku, " ujar Reina lirih seraya menunduk menatap tangan nya.
"Tidak ada yang aku punya di sini. " lanjutnya.
Reina terdiam lalu tangan nya meraih katana miliknya dan langsung berdiri dari duduk nya. Memasang kuda-kuda dan menghadap ke salah satu pohon didepan nya.
"Pernafasan cahaya, bentuk ke 1, cahaya kilat! "
Setelah menghunus kan katana miliknya kearah pohon itu seketika pohon itu hancur berkeping-keping.
Wahhh sugoiiii neee.
"Aku tidak perduli! "
KAMU SEDANG MEMBACA
~•𝐌𝐮𝐢𝐜𝐡𝐢𝐫𝐨 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫'𝐬•~ ReaderOC
Random(𝐃𝐈𝐋𝐀𝐍𝐉𝐔𝐓𝐊𝐀𝐍) Berpisah? Itulah yang Muichiro Tokito rasakan. Ia harus kehilangan seorang adik setelah kakak dan kedua orang tua nya. Apakah Muichiro akan menemukan adik nya?. #cerita gak se-alur sama cerita asli 😁😉# #gomen minna, i...