19. Sadarlah Tokito Mia

242 34 15
                                    

°=°
°

^^^^^^^••^^^^^^^

[Mui]

___________
"Woaahhhh, lihat lah Akaza-dono desa ini benar-benar ramai sekali, wahhh banyak perempuan nya juga. Aku jadi lapar! " ujar Douma saat sudah berada di desa murenx.

Desa yang dikenal banyak penduduk sama seperti tokyo. Tapi, sepertinya desa ini lebih ramai.

Akaza yang mendengar ocehan dari Douma pun sudah siap untuk memukul kepala iblis bulan atas ke 2 itu.

Iblis yang katanya anti menyakiti wanita, ouh apa kah itu sungguhan? Tidak tahu, apa mau mencoba baiklah kemari. Mia dengan senang hati akan memberikan Akaza pada kalian huahaha....

Ehmm canda...

Kokushibo dan Kaigaku memimpin jalan sembari menarik tangan Mia yang sedari tadi mencoba menerkam siapapun yang lewat di depannya.

Banyak orang-orang pun kabur saat melihat Mia, dan kedua iblis yang menarik tangan nya.

('U' nya aku hilangin aja)

"Eergggghhh!! "

Kaigaku sedari tadi menolah kebelakang melihat perempuan iblis yang sedari tadi mengeram tak jelas.

"Apa dia tidak bisa berbicara seperti kita? " gumam Kaigaku penasaran, karena 5 bulan setelah Mia berubah menjadi iblis ia sama sekali tidak berbicara layaknya manusia.

Kokushibo pun menoleh sebentar menatap Mia yang sedari tadi mencoba melepaskan cengkraman tangan nya dan Kaigaku.

"Aku tidak tahu, " ujar nya singkat.

"Akaza-dono! Lepaskan aku, aku ingin bersama dengan wanita tadi, " rengek Douma.

Akaza dengan wajah yang kesal kini menarik kerah baju Douma dengan kencang dan menyeret laki-laki sinting ini agar tidak tertinggal oleh kokushibo dan Kaigaku.

Memang sedari tadi Kaigaku menoleh kebelakang ia sama sekali tidak
melihat 2 iblis itu, ternyata mereka tadi menghampiri kerumunan warga.

"AKAZA-DONOO!! "

°^°

"Baiklah, aku sudah berbaik hati bukan mengatakannya pada kalian ber 5. Jadi, jangan katakan apapun pada Reina jika kalian tahu informasi ini dari ku, "

"Yah, walaupun nanti dia tahu sendiri, sih, "

"Bisa bisa aku akan mendapat omelan dahsyat nanti, " ujar laki-laki tinggi, berambut putih panjang dengan wajah yang malas. Crish.

Kelima orang yang ada di depannya kini saling tatap lalu mengangguk. Mereka adalah :Tanjiro, Zenitsu, Inosuke, Genya dan Kanao.

"Bohong, aku sengaja memberitahu kalian hihi, " batin Crish dengan wajah yang.. Eee aneh.

"Arigato sekali lagi Crish-san, " ujar Kanao dengan tersenyum.

"Baiklah kalau begitu, segeralah pergi dan tolong mereka, " ujar Crish, mereka berlima pun mengangguk mantap lalu pergi ke desa Murenx.

"Ingat langsung ke ujung desa saja, " lanjut
Crish.

Setelah mereka berlima pergi Crish memasang wajah sedih nya. Yang jelas itu hanya dibuat-buat saja.

"Huhu, aku akan dimarahi oleh Reina nanti, menyedihkan sekali, huhu... " ujar nya.

~•𝐌𝐮𝐢𝐜𝐡𝐢𝐫𝐨 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫'𝐬•~ ReaderOCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang