Selamat malam everybody uye-uye 😎Mari kita galau ria bersama dengan lapak ini.
Bagian untuk meninggalkan jejak di sini, terima kasih 💚❤️
HAPPY READING ❤️💚
🐨🐨🐨
Dalam hubungan percintaan, yang namanya pertengkaran itu hal yang wajar. Hidup aja enggak ada yang datar tanpa masalah. Hubungan asmara juga sama.
Sekalem apapun percintaan antara Jungwoo dan Mahra. Keduanya sama-sama manusia biasa kadang kala ada waktu di mana bermanja ria, di mana waktunya adu percekcokan.
Walaupun cek-coknya di sini jelas enggak macam cekcok Kumpala 'tetangga' yang kalau berantem keluar semua isi ragunan. Jungwoo dengan Mahra beda kelas sih.
Sebertengkar apapun, enggak ada kata di mana keduanya sama-sama pakai urat, pasti ada salah-satunya yang mengalah berkepala dingin. Jadi jatuhnya cek-cok yang aman.
Pengecualian untuk malam ini enggak tahu kira-kira aman atau enggak, soalnya Mahra sendiri enggak bisa menjamin Jungwoo akan tenang seperti biasa.
Jungwoo datang menggunakan mobil, menghampiri Mahra di rumahnya. Enggak benar-benar di depan rumah Mahra, tapi masih dalam satu ruang lingkup perumahan. Jatuhnya ini semacam pos untuk para bapak-bapak kalau hendak berkumpul biasanya di tempat itu, pos siskamling lebih enak sebut aja demikian.
Mahra sengaja enggak ajak Jungwoo untuk mengobrol di depan rumah. Enggak mau orang tuanya tahu. Dan setelah mereka selesai Mahra bisa langsung pulang dan menangis dalam kesendirian.
Toh, pos siskamling ini paling ujung, jadi aman untuk melakukan obrolan ringan, walaupun enggak ringan-ringan banget.
Memasuki jam malam. Biasanya Mahra enggak bisa begadang sampai larut, enggak terbiasa. Dan Mahra tipe morning person, jadi sebelum matahari muncul, dia akan bangun lebih dulu.
"Muka kamu pucat, mata kamu juga merah, sembab begini. Kamu sakit? Udah periksa? Udah makan? Ayok pulang aja, aku enggak mau kenapa-kenapa," pinta Jungwoo bahkan hampir menarik Mahra kalau aja wanita itu enggak menolak.
Mahra berulang kali mengatur pernapasannya. Sedangkan Jungwoo yang duduk di sebelahnya menatap bingung. Ada rasa takut tapi kenapa?
"Kamu ingat enggak pesan apa yang sering Mama kamu tanamkan ke aku?"
Jungwoo berpikir lama. Antara Mamanya dan Mahra jarang bertemu, sekalipun ketemu pasti enggak jauh-jauh membahas pasal, bagaimana perkembangan Mahra soal memasak dan mengurus rumah selama di Singapura. Bukan tentang pekerjannya.
"Mama kamu itu ... Beliau selalu bilang. Walaupun aku jauh dari rumah, mencari pengalaman, bukan berarti aku sebatas fokus pada pengalaman mencari pekerjaan dan uang."
"Tapi juga pengalaman bagaimana hidup mandiri, bisa melakukan ini dan itu sendiri. Apalagi memasak dan mengurus tempat aku tinggal. Yang mana pada faktanya aku tinggal di flat berdua dengan temanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Husband Series 💚 Kim Jungwoo 💚
FanficGimana kalau kamu itu menjadi pelabuhan terakhir untuk seorang Jungwoo? Menjadi suamimu serta menjadi ayah dari anak-anakmu kelak nanti. Ini cerita tentang kamu dan suamimu Kim Jungwoo. Cerita dari awal bagaimana kalian bertemu dan akhirnya saling...