ALAYRA -38

31 4 11
                                    

Alloha guys❗

Wellcome back to my story again 😻 yuhuuuu

Aku update lagi, karena emang target besok end!

Gimana kabar nya?semoga sehat selalu ya!

Uhuy deket ending nih🤗

Semoga kalian suka ya!

So enjoy guys

Happy reading💐





Dua belas Minggu atau tiga bulan sebagai pelajar kelas dua belas telah terlewat kan. Banyak sekali drama yang terjadi di sekitar Ayra.

Seperti warga sekolah yang sudah mengetahui bahwa Fadhil menyukai teman kelas nya sendiri. Yakni Elnora!

Terkejut?tentu iya, awal nya mereka semua tidak mengira, namun jika dilihat mereka adalah couple yang cocok. Banyak yang menyukai, walau pun banyak juga adik kelas yang tidak menyukai. Bahkan ada adik kelas yang terang terangan menyatakan rasa suka kepada Fadhil, hingga nekat mendekati teman teman Fadhil.

Zayyan juga, ia sudah jadian dengan anak kelas sebelah. Banyak yang tak mengira, namun yasudah lagi pula sudah terjadi.

Untuk Elnora sendiri ia malah menjauh dari publik dan menghindari Fadhil, bukan karena apa. Ia tak suka jika halayak umum membicarakan ia dengan Fadhil. Fakta sekali lagi, Elnora memang menyukai Fadhil. Namun ia lebih memilih secara diam, mencintai dalam diam jauh lebih better 'kata Fadhil'.

Dan terkahir untuk Ayra, bukan nya hubungan nya semakin baik justru semakin memburuk, ada saja hal yang diperdebatkan, bahkan masalah adik kelas yang baru!

Devita tetap sama ia menjomblo, namun yang namanya Sagara ini semakin gencar menggoda Rafandra untuk menjadi pasangan Devita. Dengan sangat tegas Devita menolak, sudah dari awal memang dia tidak mau berpacaran dengan siapapun.

Saat ini pelajaran olahraga, Ayra hanya duduk dilapangan. Ia tidak bisa ikut bermain dengan teman kelas nya, termasuk Elnora dan Devita. Karena kakinya sedang sakit, dokter melarang nya untuk banyak bergerak, alhasil dia sekarang hanya duduk termenung di pinggir lapangan.

"Awas" teriak seseorang. Namun belum saja mengelak kepala Ayra sudah terkena lemparan bola basket dari arah kejauhan.

"Sumpah, ga sengaja" sang pelaku langsung meminta maaf dan mengambil kembali bola basket yang tidak sengaja terlempar itu.

"Fadhil!!" Teriak Ayra.

"Gak sengaja, bola nya kejauhan" Elak Fadhil saat tau akan terkana amukan dari Ayra.

"Punya mata di pakai yang bener!" sentak Ayra, ia merasa kepala nya pusing berat.

"Sorry, gue panggilkan Alvaro?"

"Gausah, mending kamu pergi sekarang" ucap Ayra dengan galak.

"Galak banget" lirih Fadhil dan mulai pergi dari hadapan Ayra.

"Gapapa Ayra?" Tanya Anneth yang kebetulan lewat melihat Ayra tadi.

"Gapapa ah, benjol dikit" Ayra malah menyengir ke arah Anneth.

"Sakit pasti" Ayra memberikan gelengan nya, ini tak sakit hanya sedikit cenat  cenut. Lalu, Anneth memilih duduk disebelah Ayra.

"Alvaro ngeliat lo" tunjuk Anneth.

Ayra mendengus malas, hanya melihat?minimal ia datang dan bertanya. Bukan hanya melihat lalu pergi.

"Nih minum" Elnora menyodorkan minuman kedepan Ayra. Ayra menerima nya dengan senang hati.

ALAYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang