Ada teman yang bertanya kepadaku terkait makna pada salah satu judul buku pada covernya yang bertuliskan
"White noise in my mind" (bising putih dalam pikiranku). berikut akan aku jelaskan mengenai hal tersebut.Pada dasarnya warna putih dapat bermakna kesucian, bersih, Netral,Natural dan Pengetahuan atau pencerahan. namun maksudnya bukan itu semua. Ada begitu banyak hal diluar diri kita yang dapat mengganggu kejernihan pikiran kita.
White noise in my mind dapat dipahami secara filosofis sebagai fenomena pengalaman pikiran yang penuh dengan gangguan, kebisingan, atau hiruk-pikuk yang menghalangi kejernihan dan ketenangan pikiran.
Dalam konteks filosofis, pikiran sering dianggap sebagai medan yang melibatkan pemrosesan informasi, refleksi, dan pemahaman. Namun, "white noise" dalam pikiran dapat mengganggu kemampuan kita untuk berpikir secara jernih, fokus, atau mencapai kedamaian pikiran.
Dalam filsafat, ada beberapa cara untuk memahami fenomena ini. Salah satunya adalah melalui sudut pandang filsafat pikiran atau filsafat kesadaran. Menurut beberapa filsuf pikiran, seperti David Chalmers, ada pemisahan antara aspek fenomenal (pengalaman subjektif kita) dan aspek representasional (konten pikiran atau representasi mental).
Dalam konteks ini, "white noise" dalam pikiran dapat dianggap sebagai gangguan dalam aspek fenomenal atau pengalaman subjektif kita. Ini bisa berupa kegelisahan, kecemasan, atau ketidakjelasan yang terus-menerus mengisi pikiran kita. Gangguan ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti stres, kekhawatiran, atau kebingungan.
Dalam filsafat, juga ada pemahaman tentang pikiran yang melibatkan pola-pola pikiran yang berulang atau berdiam dalam keadaan bising atau kekacauan. Ini dapat dikaitkan dengan konsep filosofis seperti "pikiran mengembara" (wandering mind) atau "pikiran yang ramai" (noisy mind). Pikiran yang tidak terkendali atau tidak terfokus dapat menghasilkan kebisingan pikiran yang menghalangi refleksi yang mendalam atau pemahaman yang jernih.
Dalam mencari pemahaman dan penyelesaian filosofis untuk "white noise in my mind," ada pendekatan yang dapat diambil. Salah satunya adalah melalui meditasi atau praktik kontemplatif yang bertujuan untuk menenangkan pikiran dan mengurangi kebisingan mental. Filosofi Timur, seperti Buddhisme atau Taoisme, menekankan pentingnya menenangkan pikiran dan mencapai ketenangan batin melalui praktik meditasi.
Pendekatan lainnya adalah melalui refleksi filosofis dan pemahaman diri yang mendalam. Dalam filsafat, ada kegiatan seperti introspeksi, dialog filosofis, atau terapi filosofis yang dapat membantu kita menggali akar penyebab "white noise" dalam pikiran kita dan mencari solusi yang tepat.
Secara keseluruhan, "white noise in my mind" dapat dianggap sebagai fenomena filosofis yang menimbulkan pertanyaan tentang kejernihan pikiran, pengalaman subjektif, dan pencarian kedamaian batin. Filosofi dan praktik filosofis dapat menjadi alat untuk memahami, merenungkan, dan mengatasi gangguan pikiran tersebut.
Surabaya, 10 Juni 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Opini Pagi
RandomHanya pendapat pribadi, siapa saja bebas beropini asal jangan rusuh dan gaduh hingga bikin suasana keruh. siapapun bebas berekspresi baik secara lisan atau tulisan asal jangan punya niatan bikin orang lain malu dan sakit hati karena Hujatan! begitul...