HAMPA

2 1 0
                                    


Di dalam labirin kehidupan, kita seringkali terjerat dalam perangkap kehampaan yang mengemuka. Hampa menjadi sebuah fenomena yang membelenggu, seperti lautan yang tak berujung yang menghisap kebermaknaan kita. Namun, dalam gaya bahasa dialektis filosofis agamis yang penuh dengan metafora, hampa bukanlah sekadar kekosongan yang menyedihkan, melainkan cermin keberadaan yang memantulkan gelombang-gelombang yang lebih dalam.

Seperti angin yang membelai wajah, hampa menerpa kehidupan kita tanpa permisi. Ia datang dengan kekuasaannya yang menggoda, menghipnotis pikiran kita, dan menjerat hati kita dalam kegelapan yang kelam. Namun, dalam dialektika yang menyerupai matahari terbit di ufuk timur, hampa mengajarkan kita untuk mencari cahaya dalam kegelapan, dan menemukan kebermaknaan dalam ketidakbermaknaan.

Agama, sebagai landasan spiritualitas, menjadi pencerahan dalam perjalanan mengungkap makna hampa. Seperti pelangi yang menghiasi langit setelah hujan, agama membawa harapan dalam kegelapan. Ia mengajar kita untuk merenung, mengheningkan diri, dan berdialog dengan ruh kita yang paling dalam. Dalam metafora roh yang terbang ke alam yang tak terbatas, agama membawa kita pada pengalaman transendental yang memungkinkan kita melampaui batasan kemanusiaan kita.

secara filosofis hampa merupakan panggilan untuk merenung tentang sifat yang tersembunyi dari kehidupan ini. Ia adalah dialog antara jiwa yang lapar dengan makna yang bersembunyi dalam kabut yang misterius. Seperti ilmuwan yang memecahkan kode-kode alam semesta, ia mengajarkan kita untuk melihat di balik tirai materi dan menemukan substansi esensi yang tak terlihat. bagai burung-burung yang melayang di atas gunung tertinggi, mengajak kita memandang dari perspektif yang lebih tinggi dan menerobos batas-batas dunia lahiriah.

Dalam kehidupan ini, hampa adalah pelajaran tentang keterbatasan manusia. Ia adalah bumi yang kering yang mengingatkan kita akan kelemahan dan kerentanan kita sebagai makhluk fana. Namun, dalam kehampaan yang membingkai diri kita, kita menemukan landasan yang kokoh untuk membangun fondasi yang lebih tinggi. Seperti pohon yang berakar dalam tanah yang tandus, kita diajarkan untuk mencari kekuatan dalam kelemahan kita dan menumbuhkan pohon kehidupan yang subur dari kesunyian yang kelam.

Dalam perjalanan mengungkap makna hampa, kita menelusuri jalan setapak kehidupan yang berliku-liku. Ia adalah suara angin yang membisikkan rahasia-rahasia alam semesta, mengajak kita untuk mendengarkan dengan hati yang terbuka. Seperti sungai yang mengalir dengan arus yang menghanyutkan, kita belajar untuk merangkul perubahan dan melihat kehidupan sebagai proses yang tak terhingga.

Hampa mengajarkan kita tentang kesadaran akan keberadaan. Ia adalah pengingat bahwa dalam setiap kekosongan terdapat potensi kehadiran yang menakjubkan. Seperti bunga yang tumbuh di gurun pasir yang tandus, kita dipanggil untuk menemukan keindahan dalam ketidakbermaknaan dan menemukan makna yang abadi di tengah keadaan fana ini.

Dalam pencarian kita akan makna, hampa adalah kompas yang menunjukkan arah. Ia adalah api yang membakar hasrat kita untuk menemukan jalan pulang ke sumber yang murni. seperti pelaut yang berlayar di lautan yang luas, kita mengarungi samudera kehidupan dengan penuh ketabahan dan keberanian, sambil menyadari bahwa setiap ombak yang menghantam adalah bagian dari perjalanan kita menuju tujuan yang lebih tinggi.

Hampa adalah tantangan yang menguji iman dan ketabahan kita. Ia adalah matahari yang terbenam di ufuk barat, menghadirkan kegelapan sementara sebelum fajar menyingsing. Namun, dalam kegelapan itu, kita menemukan harapan yang memancar dan memimpin kita menuju kebenaran yang hakiki. Laksana bintang gemintang yang bersinar di langit malam, kita belajar untuk mengarahkan pandangan kita ke atas, mengingatkan bahwa di balik kehampaan ini terdapat cahaya yang tak terbatas yang menuntun kita menuju kebahagiaan abadi.

Dalam perjalanan menuju pemahaman akan hampa, kita menyadari bahwa kekosongan itu sendiri adalah ilusi. Ia adalah cermin yang memantulkan kehadiran yang tak terlihat namun nyata, kehadiran yang mengisi segala sesuatu dengan keberadaannya. Seperti udara yang kita hirup namun tak dapat dilihat, kehadiran Tuhan mengalir melalui setiap nadi kehidupan kita. melahirkan keberadaan dan kewujudan kita dalam menemukan diri kita yang tenggelam dalam lautan kasih dan kebijaksanaan-Nya.

Hampa, dalam segala kompleksitasnya, adalah panggilan untuk merenung, memahami, dan menemukan makna di tengah-tengah kehidupan yang penuh raungan akan tantangan.  hampa menjadi jembatan antara keterbatasan manusia dan keabadian yang tak terduga. Melalui perjalanan ini, kita dapat menemukan cahaya dalam kegelapan, kebermaknaan dalam ketidakbermaknaan, dan hadir di dunia ini dengan penuh kesadaran dan keberadaan yang mendalam.

Surabaya 21 Juli 2023

Opini PagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang