Part 8. Happy Kanaka

15.6K 1.1K 141
                                    

_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

_

_

🦢🦢🦢

Suasana pagi terasa berbeda setelah kejadian semalam. Sofia menatap ketiga putra nya yang paling besar dalam diam. Dia sudah mengetahui perlakuan mereka pada Chander selama ini, terlebih Jasson.

Sosok tegas Stefan datang bersama Kana yang asyik berceloteh riang tentang Angsa nya.

"Molning abang" Kana kegirangan ingin duduk di dekat Chander yang menatapnya dengan wajah tengil.

Seketika anak-anak Stefan menegang merasa senang adik nya menyapa mereka.

"Pag—

"Abang Chander hehe" sambung Kana yang membuat Chander tersenyum puas melihat para Abang nya langsung layu.

"Morning too adek Abang yang paling gemoy" ucap Chander melayangkan ciuman jauh.

Kana terkikik senang menangkap ciuman Abang nya.

"Adek?" Sela Sofia menatap wajah putra bungsunya.

Anak itu terlihat kaget melihat sosok Sofia yang duduk di atas kursi roda.

Anak itu seketika mengigil ketakutan, dia terbayang-bayang perlakuan kasar wanita di depan nya itu.

"Adek tenang ya, itu Mama adek yang asli, yang kemarin palsu" ujar Stefan menenangkan.

Kana memiringkan kepala nya bingung, "Palcu papa?" Tanya nya.

Stefan mengangguk "Iya palsu, adek ga usah takut sama Mama sekarang, oke?"

"Oteee Papa." Kana tersenyum lebar hingga menampakkan gigi susu nya.

"Adek gamau peluk Mama?" Sofia menatap sendu anak kecil yang digendong erat suami nya.

Kana sedikit ragu namun kemudian mengangguk, "Api Mama cakit" sahut Kana sedih menatap Mama nya yang duduk di kursi yang dia tahu untuk orang sakit.

"Gapapa sayang, sini peluk Mama" dengan senang hati Kana memeluk tubuh Sofia yang langsung mendekap nya erat.

Wanita itu membubuhkan kecupan hangat di kening Kana "Terimakasih sudah tumbuh dengan sehat"

"Hoammmmm.... ini kapan sarapannya?" Celetuk Chander pura-pura sebal walau sejatinya dia cemburu adik nya memeluk erat Mama nya.

Sofia lantas melirik anak nya itu sinis "iri ya?" Ledek nya.

"Ck!" Decak pemuda itu mengalihkan perhatian nya.

"Jasson! Setelah ini temui papa di ruang kerja!" Ucap Stefan tegas setelah mereka menghabiskan sarapan.

"Mampus Lo!" ucap Yuki mengejek

KANAKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang