KANAKA (END)

Part 28. Berburu Kepik

_

_

_

🦢🦢🦢

Siang hari setelah menyelesaikan makan siangnya, Kana berlarian di halaman belakang Mansion dengan sebuah jaring ubur-ubur milik salah satu temannya yang katanya bisa menangkap apapun. Jadilah Kana berinisiatif meminjamnya untuk berburu Kepik yang tempo hari dia lihat di dekat taman bunga milik Mama nya.

Anak itu terus mengumam, celingak-celinguk mencari keberadaan bunga-bunga kecil tempat para kepik itu tinggal.

"Temalin Miya bilang Tikel Bel cama Kepik pacalan telus tinggal cama-cama. Di ana meleka?" Lirihnya kebingungan.

Kaki kecilnya dipaksa terus berkeliling mencari rumah Tinkerbell dimana biasanya kepik bersarang. Kana memang sudah terkontaminasi kebahlulan Miya, apa-apa percaya sama Miya. Tapi kadang kala Kana bisa lebih waras dibanding mereka. Ya intinya Griffin dan Kana lah yang paling bener pemikirannya dibanding Timo, Miya dan Izza.

Matahari nampak sangat terik namun tidak menyurutkan semangat Kana memburu kepik impiannya. Anak itu bankan tak menghiraukan gatal-gatal di leher akibat biang keringat dan tetap fokus pada tujuannya.

Kana sendiri ingin memamerkan kepiknya nanti pada teman-temannya yang akan berkunjung di sore nanti.

"Nda cabal beltemu meleka." Ucap Kana girang. Anak itu melompat-lompat riang menuju semak dengan jaring mengacung naik ke atas.

Chander yang baru bangun dan hendak bersantai di balkon langsung melotot melihat bagaimana adik kecilnya berlarian di bawah teriknya matahari sambil tertawa riang. Dibelakangnya ada Markonah dan Jaenab yang berlenggak-lenggok mengejarnya.

"Itu bocah ngapain siang-siang begini." Ringisnya pelan.

Pemuda itu memilih duduk menopang dagu menatap Kana yang berteriak heboh menunjuk ke atas. Anak itu bahkan sampai terjungkal saking semangatnya.

"Makin kesini temenan sama bocil-bocil itu adek makin ga bener, ngeselin luar biasa." Gumam Chander.

Dia ingat ya, empat bocil teman adiknya yang juga sama anehnya dengan Kana. Ada si raja rimba, Griffin. Lalu si peternak babi, Timo. Ada Nenek sihir, Miya dan si kecil manis Izza.