Part 22. Traumatic

9.5K 1K 67
                                        

_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

_

_

🦢🦢🦢

Sudah hari ke lima pasca kejadian namun belum ada tanda-tanda Kana akan bangun dari mimpi panjang nya.

Selama itu pula keluarga Orlando bagaikan sebuah kapal yang terombang-ambing di atas lautan badai.

Tak ada lagi binar cerah di mata mereka, tak ada lagi senyuman hangat dan ramah Sofia, tak ada lagi Stefan yang hangat, semuanya berganti menjadi sosok yang dingin tak tersentuh.

Puluhan liter air mata mungkin bisa jatuh menyiratkan betapa terluka nya keluarga Orlando melihat kondisi Kana yang jauh dari kata baik-baik saja.

Seperti siang ini , sepulang dari sekolah Chander langsung pulang menuju rumah sakit bukan ke mansion, karena rumah yang di tuju nya berada di tempat penuh kesedihan itu.

Sepanjang lorong koridor rumah sakit Chander hanya memasang wajah datar. Tak ada senyum sedikit pun yang terpatri di wajah tampan nya.

Bruk

Begitu akan berbelok tubuh besar Chander menabrak seorang anak kecil berpakaian rumah sakit dengan kondisi mengenaskan. Wajah nya bengkak penuh lebam, di belakang nya ada suster yang siap siaga menangkap anak itu agar tidak jatuh.

"Aaf, Ica nda yiat." Ucap anak itu menunduk.

Seketika Chander merasa iba, kondisi anak di depan nya mengingatkan nya pada Kana, adik nya.

Tubuh kecil penuh luka, dan usia nya mungkin tidak jauh dari Kana.

"Tak apa, lain kali hati-hati ya dek." Chander mengusap kepala anak itu lembut.

Apa yang membuat anak di depan nya sampai berakhir menyedihkan begini.

"Mari tuan, saya harus membawa pasien ke ruangan inap nya." Ucap suster itu di angguki Chander.

"Hati-hati, kasian adek nya mbak."  Chander menatap sedih anak itu yang melambai pamitan pada nya.

Setelah kepergian anak dan suster itu barulah Chander melanjutkan langkah nya menuju kamar inap Kana.

Disana sudah ada Jasson, Yuki dan Sofia. Ketiga nya bahkan belum berganti pakaian sejak semalam. Sementara Raphael dan Stefan sedang berurusan dengan pihak rumah sakit terkait administrasi si kecil.

KANAKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang