Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_
_
_
🦢🦢🦢
"Gilak kali ya!" Pagi-pagi Chander di buat mental breakdown saat Papa nya mengatakan Opa Samuel memberikan Kana sebuah peternakan unggas besar milik nya.
Yang benar saja, dua ekor angsa dan bebek saja sudah membuat nya sakit kepala, apalagi ini satu peternakan. Bisa mati berdiri dia jagain Kana yang lagi ngangon.
Sofia tertawa kencang melihat ekspresi menggemaskan Chander. Bahkan Raphael yang jarang bicara ikut termenung. Apalagi mendengar Kana yang lebih memilih Bebek daripada abang-abangnya.
Sekuat itu power bebek bagi Kana. Jangan main-main, seketika Stefan saja kalah urutan tahta.
"Papap tapan pelgi na?" Kana merenggek tak sabar melihat peternakan bebek nya.
Stefan menghela nafas pelan, sialan! Harus nya dia tak menyetujui usul istri nya meminta peternakan unggas itu pada mertua nya. Kan dia sendiri yang kelabakan sekarang. Putra nya menduakan nya.
"Nanti ya dek abis sarapan, adek maem dulu sama mama" ucap Stefan mendudukan Kana di sebelah istrinya.
"Adek maem, mama suapin ya" Sofia mengulurkan sendok berisi sup nasi ke bibir Kana.
"Nyammm enyakkkk" Kana menguyah makanan nya dengan lamban, Sofia cuman bisa tersenyum. Putra nya ini memang menggemaskan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah menghabiskan sepiring sarapan dan segelas susu nya Kana langsung turun merenggek minta di gendong Stefan.
"Ada mau nya ini" gumam pria itu pasrah.
"Papap pelgi cekalang, le goo!!" Seru Kana bersemangat.
Stefan dengan pasrah membawa Kana menuju kamar, sekedar mandi sebentar dan bersiap-siap.
"Adek mandi dulu, biar wangi nanti bebek nya kabur kalo adek bau" ujar Stefan menakuti.