Part 21. Rasa Sakit

8K 906 58
                                    

_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

_

_

🦢🦢🦢

"BANGSAT TOLONGIN ADEK GUE TOLOL!" Dengan wajah penuh air mata Chander berteriak kesetanan.

Di depan nya ada Stefan dan Yuki yang berteriak agar semua orang menyingkir.

Para suster dan dokter berlarian menghampiri membawa Hospital Bed.

Dengan sigap para dokter itu membawa tubuh penuh darah Kana masuk ke ruangan UGD.

Wajah Stefan sangat keruh dengan lelehan air mata terus mengalir jatuh. Tatapan nya jatuh pada kedua tangan nya yang penuh darah putra nya.

"Kumohon selamatkan putraku, Ayu jangan bawa dia." Lirih Stefan pilu.

Chander sejak tadi diam begitu tubuh penuh darah adik nya di bawa masuk. Air mata nya tidak berhenti merembes membasahi kedua pipi nya. Tidak berani menatap tubuh bawah nya yang dipenuhi darah.

Yuki memeluk tubuh Chander yang duduk di sebelah nya. Pemuda itu benar-benar takut dengan kondisi Kana yang sangat-sangat menggenaskan.

"Pah adek baik-baik aja kan?"

"Ga akan ninggalin abang?" Lirih Chander menatap penuh permohonan pada Stefan.

Stefan menggeleng, "Adek kuat, adek akan baik-baik aja. Papa yakin." Ucap pria itu menatap lurus pintu ruangan UGD.

Stefan memeluk kedua putra nya penuh kesedihan. Mereka berdoa agar kondisi Kana baik-baik saja.

Bahkan pria itu tak sempat mengabari keluarga nya di rumah.

Hampir satu jam setengah namun belum ada tanda-tanda dokter ataupun perawat keluar dari ruangan itu.

Klek

Wajah Stefan yang awal nya menunduk langsung menatap pintu ruangan yang terbuka menampilkan seorang Dokter pria keluar dengan wajah lelah.

"Dokter bagaimana keadaan putraku?!" Dengan tergesa pria itu bangkit mendekati dokter muda itu.

"Keadaan pasien saat ini bisa di bilang stabil. Sempat terjadi kompilasi dan kejang saat kami menyuntikkan cairan ke dalam tubuh nya. "

"Untuk luka-luka di tubuh nya sudah kami tangani, dan ya luka sayatan memanjang di wajah nya bisa di bilang akan meninggalkan bekas. Saya ragu jika itu bersifat sementara, tapi kami akan mengusahakan yang terbaik."

"Dua tulang rusuk nya patah, kaki nya terkilir dan terjadi pendarahan bagian dalam. Seperti nya ada benta tumpul yang sengaja di hantamkan ke kepala nya sehingga syaraf-syaraf otak nya terganggu, itulah penyebab kejang tadi." Papar dokter.

KANAKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang