Part 23. Berubah

8.8K 1K 72
                                    

_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

_

_

🦢🦢🦢

Berbagai cara sudah di lakukan dalam kesembuhan Kana. Tiap hari bahkan tiap menit seluruh keluarga Orlando menyempatkan mengajak si kecil mengobrol walaupun di balas singkat dan penuh kebingungan Kana.

Yang ada dipikiran anak itu hanya pulang ke rumah asli nya menemui nenek dan bertemu abang-abang yang sering membantu nya dulu.

Kana sudah di perbolehkan pulang sejak dua hari yang lalu, anak itu lebih banyak diam di kamar nya di bandingkan keluar ataupun menjenguk bebek dan angsa nya.

Tapi nampak nya keluarga Orlando sama sekali tidak menyerah, hingga di hari ke lima Kana mulai merespon mereka. Bahkan anak itu mulai bisa di ajak bercanda walaupun ingatan nya masih samar-samar akan mereka semua, tapi setidaknya tidak setakut kemarin.

"Adek maem dulu mama suapin pake ayam suwir." Sofia menyodorkan sendok berisi nasi dan lauk yang di terima Kana dengan senang hati.

Anak itu sudah mulai lahap makan, walaupun terkadang merasa perih di area wajah nya saat mengunyah.

"Pelan-pelan ya dek, ga ada yang minta maem nya." Kana justru tertawa.

Sofia benar-benar senang, putra kecil nya mulai membaik. Tak mengapa jika Kana masih lupa, setidaknya Kana masih ada di jangkauan mereka.

"Wah adek lagi maem apa tuh." Stefanus masuk membawa tas laptop nya. Pria itu baru pulang dari kantor langsung pergi menemui putra nya.

"Naci ama ayam, au?" Wajah polos Kana yang menyodorkan makanan nya membuat tawa Stefan bergetar.

"Lucu nya anak papa, adek maem aja yang banyak biar cepet sembuh ya." Pria itu mengelus sayang rambut lepek Kana dan mencium kening nya.

"Ung.."

Sehabis menyuapi Kana makan dan memberi nya obat, Sofia berbalik ke arah Stefan yang duduk di sofa sibuk dengan laptop nya.

"Mas kenapa malah kerja di sini, balik aja ke kantor gih." Usir Sofia sinis. Wanita itu sedikit kesal dengan Stefan sejak pagi tadi dimana pria itu diam-diam membunuh Udin tanpa sepengetahuan nya.

Kan Sofia juga ingin ikut memberinya pukulan maut ala mamak-mamak, tidak adil sekali.

"Dih ngusir mas, uang bulanan nya mas potong ngamuk ntar." Balas Stefan remeh.

KANAKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang