8 | Kidnapped

35 45 8
                                    

~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~

Hingga sampailah pria kekar dengan senjata dihadapan Leana yang juga sudah turun dari kudanya—bersiap untuk melawan pria jahat dihadapannya ini.

'terserah kalau aku kalah dan tiada, itu jauh lebih baik'  Ujar Leana pada dirinya yang masih berniat untuk bunuh diri.

Setelah sampai dihadapan Leana, pria berperawakan menyeramkan itu seketika hendak menodongkan senjatanya namun ia kalah cepat dengan Leana yang sudah terlebih dahulu memberi satu sayatan lagi pada lengan kanannya.

Pria itu meringis, melihat hal itu Leana tidak menyia-nyiakan kesempatan dan dengan cepat menendang pergelangan tangan kanan pria kekar itu—sehingga membuat pistol yang berada ditangan pria itu seketika terpental jauh.

Belum selesai sampai disitu, Leana juga melayangkan tendangan keras pada area privasi milik sang pria, sehingga pria kekar tersebut seketika tumbang sambil meringis kesakitan.

Leana tersenyum bangga pada dirinya sebab berhasil mengalahkan pria jahat di hadapannya—sembari mengusap peluh dikeningnya.

Sejujurnya dalam lubuk hari terdalamnya, ia takut akan para penjahat dihadapannya ini, hanya saja entah mengapa tubuhnya refleks bergerak untuk menyelamatkan dirinya.

"Pecundang!" Ledek Leana sambil mengacungkan jempolnya kebawah pada pria yang baru saja tumbang menghadapinya.

Namun, karena lengah—gadis bermanik hitam legam itu tidak menyadari ada seseorang yang hendak menyerangnya dari arah belakang.

Belum sempat Leana berbalik, sebuah kain dengan cepat membekap hidung dan mulutnya yang menyebabkan gadis bersurai coklat gelap itu kesulitan bernapas.

Mencoba melepaskannya pun sia-sia, pasalnya tangan yang membekapnya itu sungguh kuat menahan segala perlawanan Leana.

Tak lama kemudian, pandangan gadis bersurai coklat itu mulai memburam—pasalnya kain yang membekap mulutnya dimasukkan obat tidur sehingga Leana-pun pingsan.

"Gadis yang menyusahkan" Ucap pria yang membekap mulut Leana.

"Ayo segera ke markas!" Titahnya pada teman-temannya yang lain lalu pergi dari situ.

Flashback off

•••••

Mengingat segala yang terjadi, Leana semakin membenci dirinya sendiri.

Entah mengapa takdirnya sungguh tragis, semesta pun tidak adil padanya. Apa dia tidak boleh bahagia dan hidup tenang?

'biarlah apa yang akan terjadi selanjutnya, kau sudah sangat lelah Lea'  Batinnya pasrah dan Leana benar-benar sudah tidak peduli  apa yang akan terjadi nantinya, gadis itu sudah lelah.

•••••

Setelah lama berdiam diri, Leana mulai berusaha membuka ikatan tali pada tangan dan kakinya.

Wanderer [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang