✨typo bertebaran dimana-mana✨
✨Jangan lupa vote dan komen✨
🌟Happy reading🌟
...
Sesampainya di rumah Zidan mereka di sambut dengan ramah oleh bunda Emely (bunda Zidan) berstatus omega(Female) "nak apo ga mau masuk dulu? Bunda tadi buat cheesecake kesukaan kalian" ucap Emely saat melihat apo yang baru saja datang bersama Zidan.
"Bunda kebiasaan apo doang yang di tawarkan lalu Zidan engga" Zidan cemberut dan menatap bunda tersayangnya itu
Emely menghela nafasnya "biasanya kau langsung mengambilnya sendiri zidan, jadi bunda tidak usah menawarkannya kepadamu, karena walaupun kau tidak di tawarkan kau langsung memakannya hingga habis" Emely berucap dan mengusap kepala Zidan.
"Hehee, iya juga sih" jawab Zidan cengengesan dan mengusap tengkuk lehernya. Apo yang melihat itu hanya menggeleng kan kepalanya lalu menatap bunda Emely "terimakasih bunda, bunda tau aja kesukaan apo" apo tersenyum dan masuk ke dalam rumah Zidan bersama bunda Emely dan Zidan.
Sesampainya di dapur apo dapat melihat cheesecake yang sudah di letakkan di atas piring terlihat enak. Apo melirik sekitarnya saat ingin mengambil satu potongan cheesecake itu, dan tanpa apo ketahui Zidan melihat gerak gerik apo yang sangat mencurigakan, Zidan pun mengambil sendok yang ada di dekatnya Lalu melemparkannya ke arah apo "jangan pikir gerak gerik lu gak gua tau ya apo, kalau lu mau makan cuci tangan dulu"
Lemparan sendok tadi mengenai lengan apo "aduhh, sakit ogeb untung ga kena kelapa gua kalau kena terus gua amnesia gimana? Mau tanggung jawab lu?"
"Lu tolol apa bego sihh, mana mungkin lu bakalan amnesia hanya karena gua lemparin sendok" Zidan yang kesal pun menjawab perkataan apo dengan nyolot
"Sudah sudah, tidak usah berantem kalian cuci tangan yang bersih baru boleh sentuh cheesecake itu" ucap Emely yang dari tadi melihat perkelahian kecil mereka.
"Oke bunda/Bun" jawab apo dan Zidan bersamaan. Mereka langsung berjalan menuju wastafel untuk mencuci tangan mereka sesuai perintah bunda Emely.
.
.
.
."Bun, apo pulang dulu ya kapan kapan apo mampir lagi. terimakasih cheesecake nya apo suka" apo tersenyum hingga matanya ikut tersenyum seperti bulan sabit
"Hati hati di jalan nak, sering sering mampir ke sini ya" bunda Emely mengusap Surai lebat apo dan mengantar apo hingga ke depan rumahnya
"Siap bunda" jawab apo dengan mengangkat tangannya seperti orang yang sedang hormat ke bendera dan menegakkan badannya.
Bunda Emely tersenyum melihat tingkah bocah yang sudah ia anggap seperti anak sendiri itu. Apo menyalakan mesin motornya lalu keluar dari area rumah Zidan.
Sesampainya di rumah apo bisa melihat abangnya yang berstatus Beta(Male), Richard Rivaldo namanya. Pria itu sedang memasak di dapur menggunakan apron lalu membawa makanan yang sudah ia masak menuju meja makan, saat Richard membawa makanan itu ia tidak sengaja melihat apo yang baru saja datang.
"dek, udah pulang?"tanya Richard.
"Belum, apo masih di rumahnya Zidan. Ya iyalah udah pulang, kan Abang udah lihat apo ada di sini ngapain bertanya gitu" jawab apo sembari berjalan menuju meja makan.
"Abang hanya nanya, siapa tau yang ada di depan Abang ini hanya arwahnya aja kan?" Richard terkekeh kecil dengan perkataannya sendiri
"Sembarangan, dikira apo hantu yang arwahnya gentayangan" apo cemberut dan membawa tangannya ingin mencoba makanan yang baru saja di buat abangnya itu.
"Eitss, jangan sentuh. Adek harus ganti baju dulu terus mandi dan jangan lupa cuci tangan, baru boleh sentuh makanan nya" ucap Richard menepuk tangan apo agar tidak menyentuh makanannya sebelum ia membersihkan diri.
"Iya Abang, iyaa" apo cemberut dan melipat tangannya di dada lalu berjalan sambil menghentak hentakkan kakinya seperti anak kecil yang tidak diberikan mainan, setelah itu apo menaiki satu persatu tangga menuju kamarnya di lantai 2.
Richard yang melihat hal itu hanya menggeleng kan kepalanya melihat adiknya yang bertingkah seperti anak kecil itu lalu ia melanjutkan membersihkan dapur yang tadi sempat ia gunakan untuk memasak dan juga mencuci peralatan memasak yang telah ia gunakan tadi.
.
.
.
.Terdengar hanya ada suara dentingan dari piring dan sendok yang beradu terdengar jelas di meja makan tanpa adanya perbincangan, Richard dan apo dan yang lainnya jika sedang makan tidak ada yang boleh bersuara karena itu peraturan dari kepala keluarga atau biasa di sebut ayah dari Richard dan apo dan suami dari Dyana Rivaldo yang telah mengikuti marga suaminya yang bernama Dewanta Rivaldo. Richard dan apo telah menyelesaikan makan malam mereka.
"Bang, dari tadi apo ga lihat ayah sama mami. Mereka ke mana?"tanya apo penasaran karena sudah lewat jam makan siang ayah dan mami mereka belum pulang ke rumah padahal biasanya mereka pulang sore atau sebelum jam makan siang.
"Ayah sama mami pergi ke Kanada, katanya ada kerjaan jadi mereka pergi tadi pagi, beberapa jam setelah adek pergi ke sekolah"jelas Richard
"Mereka lama di sana? Kapan mereka pulang?" Tanya apo
"Ga tau juga, tapi kata ayah mereka bakalan lama di sana dan adek di titipin ke Abang. Jadi adek jangan nakal nakal selagi ayah dan mami ga ada, Abang ga biasa Jawa adek 24jam karena Abang juga ada kerjaan, Abang harus selesaikan pekerjaan di perusahaan sini yang ayah kasi selagi mereka di sana" Richard berkata dengan membawa piring kotor ke Awah wastafel untuk di cuci.
"Iya, apo ga akan nakal kok kan apo anak baik" apo berkata dan membantu Richard membawa piring yang sudah mereka gunakan untuk makan tadi.
"Iya apo memang adek yang baik. Abang mau tanya, adek sampai sekarang masih belum bisa mencium pheromon?" Tanya Richard ke apo yang sedang membantu nya mencuci piring
"Belum bang, tapi apo rasa kalau apo belum bisa cium pheromon sampai kapanpun apo rasa apo itu Beta(Male) seperti Abang" apo berkata dengan melirik sesekali Richard yang berada di sampingnya.
"Kemungkinan besar begitu" Richard berbicara dan tetap melanjutkan mencuci semua piring itu.
Apo yang mendengar perkataan abangnya itu sedikit berpikir 'kemungkinan besar?'-batin apo bertanya tanya apa maksud perkataan abangnya itu, tetapi apo hanya diam dan tidak ingin mengetahui lebih lanjut apa maksud dari perkataan abangnya.
Sesudah mencuci piring mereka pun masuk ke kamar masing masing, apo yang telah memasuki kamarnya segera menutup pintunya lalu menaiki ranjangnya itu "apa gua beneran Beta(male) seperti Abang gua? Kan gua ga bisa cium pheromon, padahal gua pengen jadi alpha, tapi biarlah jadi Beta(male) juga ga buruk buruk amat" ucap apo dengan dirinya sendiri, apo yang merasa dirinya mengantuk pun mematikan lampunya untuk segera tidur.
.
.
.
.
.
.✨Besok kita lanjut lagi ya, jangan lupa vote agar aku semangat, mohon bantuannya untuk vote aja kalau komen terserah kalian. Terimakasih yang udah baca
Semangat kalian semua✨
¹²-⁶-²⁰²³

KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma {MileApo}
Werewolf"p-pak, lu cuman mau minta maaf kan? Bukan mau ngelakuin hal macam macam kan?" "Saya ga macam macam kok, hanya satu macam aja" "Mile benar benar mencintai apo? Apa tidak ada orang lain di hati kamu selain apo?" "hey sayang jangan menangis, saya me...