"p-pak, lu cuman mau minta maaf kan? Bukan mau ngelakuin hal macam macam kan?"
"Saya ga macam macam kok, hanya satu macam aja"
"Mile benar benar mencintai apo? Apa tidak ada orang lain di hati kamu selain apo?"
"hey sayang jangan menangis, saya me...
Siang hari tepat di mana mereka akan pergi ke sebuah rumah minimalis di tengah hutan yang di rekomendasikan oleh Zidan dengan rencana yang sedikit tidak masuk akal dengan membawa calon bini orang.
"Bener nih kita seminggu di sana? Tapi seminggu lagi gua mau nikah loh.. gimana dong?" Apo menatap Zidan yang menaruh sebagian pakaian miliknya ke dalam koper.
Zidan yang mendengar perkataan apo segera menatapnya "loh.. bukannya satu bulan lagi?" Tanya Zidan
Apo menghela nafasnya "Mile mempercepat pernikahannya, jadi boleh kan rencana lu di percepat sekitar empat hari aja lah.."
"Lima hari atau enam harian lah, jangan cepat pulang dulu kita kan mau lihat sebesar apa cinta pak Mile ke lu" Zidan menatap Mile yang duduk di atas kasurnya.
"Yaudah, yang penting kita pulang sebelum hari pernikahan gua. Gua ga mau di cap sebagai pengantin yang kabur sebelum hari pernikahan" ucap apo
"Iya iya, gampang itu mah.." balas Zidan . . .
Selama di perjalanan mereka hanya diam saja dengan pikiran masing masing sembari menatap ke arah luar jendela mobil tersebut.
Sesampainya mereka di tepi jalan yang tampak sunyi mereka turun dari mobil tersebut dan berjalan kaki ke dalam hutan bermodalkan ingatan Zidan yang sedikit mengingat jalan ke arah rumah minimalis itu.
Setelah beberapa menit mereka melihat sebuah rumah yang tampak terawat dengan desain yang terlihat seperti rumah di tengah hutan pada umumnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zidan yang melihat rumah itu pun sedikit bersemangat dan menarik tangan apo agar lebih cepat berjalan
Sesampai ya mereka di depan rumah itu Zidan mengetuk pintu rumah tersebut "bibi.. Zidan datang.." ucap Zidan sedikit berteriak.
Apo yang merasa tidak asing dengan rumah itu sedikit mengingat ingat kapan ia pernah ke rumah itu.
"Gua seperti tidak asing dengan rumah ini zi" tanya apo
"Masa sih lu lupa, ini rumah yang pernah kita datangi waktu kecil dulu. Bunda gua dulu sering ke sini tapi udah jarang dan lu selalu suka ke sini karena suasananya tenang gitu" jelas Zidan mengingat kan apo tentang rumah yang sangat ia sukai untuk berkunjung sewaktu kecil dulu.
Apo sedikit berpikir "gua ingat sekarang, ini rumah yang dulu banyak kelincinya kan?" Tanya apo sedikit mengingat
"Iya, ini adalah rumah itu. Tapi kelincinya sudah mati karena faktor umur makanya kelincinya ga ada lagi" Zidan sedikit sedih karena kelinci itulah yang sangat membuat Zidan senang datang ke sini tetapi saat kelinci itu sedikit demi sedikit mati karena memang kelinci tidak bisa bertahan terlalu lama jadi dia sudah jarang datang ke rumah ini akibat sudah tidak ada kelinci lagi.