Ayyara melihat banyak tanda keunguan di leher dan dada buat dia frustasi. "Astaga, kemarin tuh brutal banget si," malunya menutup wajahnya.
Untung saja orangtuanya tidak curiga dia seharian berada di kamar. Dia menatap kembali wajahnya, dari leher jarinya turun kebawah melihat tanda yang membekas.
Dia sedikit tersenyum kecil membayangkan kejadian kemarin, setelah ini kalau bertemu dengan nya lagi seperti apa ya? Kenapa juga Aaron pergi begitu saja, yah walau Ayyara terbangun jam 8 malam si.
Tapi hari ini sekolah! Pasti Aaron juga, kan? Eh laki-laki itu kan jarang masuk tapi semoga aja pagi ini dia masuk, dia tersenyum senang.
Di lain sisi, Aaron meringis baru merasakan punggungnya yang terasa perih. "Hahaha anjir kek dicakar kucing."
Aaron menatapnya sebal. "Lu nidurin anak orang yang mana?" tanya Bimo duduk disampingnya.
Saat ini memang Aaron berada di teras kostan Bimo bertelanjang dada. "Eh, tapi lu kan gak punya pacar, nyewa orang?" tanyanya lagi.
"Gak, ngapain sayang duit njir."
"Nah itu makanya terus cewek mana yang mau di tiduri secara gratis kalau bukan pacar sendiri?" Aaron memilih tidak menjawab.
"Gak asik lo," sebal Bimo berdiri dari duduknya.
"Jagain kostan gue, gue mau sekolah dulu." Aaron hanya berdehem.
🐣
Hari ini teman temannya menyadari bahwa ada yang beda dari Ayyara yang terus murung di tempat duduknya, saat ditanya selalu menggeleng lesu.
"Kenapa si, 'ya? Lagi ada masalah ya?" tanya Gatha.Ayyara menggeleng pelan, posisi pipinya berada di lipatan tangan di atas meja. Zuzu dan Gatha saling pandang tidak mengerti.
"Ya, lu kenapa? Butuh sesuatu?" tanya Airuz mengusap lembut rambutnya tapi jawabannya sama hanya gelengan kepala lemah."Gue butuh sendiri," ucapnya ditengah tengah kebingungan.
"Ya udah, guys ayo," ajak Zuzu mengerti, Gatha menyusul, Airuz sangat berat meninggalkan Ayyara tapi mau tidak mau dia tetap pergi.
Ayyara cemberut dan melihat Bimo yang ketawa ketiwi dengan ponselnya buat dia berdiri dan menghampiri nya.
Bimo sedikit tersentak kaget kala seseorang duduk disampingnya. "Et gue pikir siapa," katanya melanjutkan game di ponselnya.
Ayyara duduk dengan lesu menatap ponsel Bimo. "Bimo, lu temanan sama Aaron, ya?"
"Yoyoy."
"Sekarang dia dimana?" Bimo melihatnya sekilas.
"Kenapa? Tumben amat? Bukannya tugas udah kelar ya?" Ya, Ayyara meminta bantuan Airuz untuk mengerjakannya, Bimo memang tidak tau malu.
"Iyaaa tapi..." Dia menghela nafas dan menjatuhkan kepalanya di meja.
Dia takut dan sedih, takut Aaron akan meninggalkannya setelah sore itu, sedih karena tidak bertemu dengan Aaron tidak tau alasannya apa.
"Tapi apaan?" tanya Bimo yang masing fokus ke ponselnya."Pengen ketemu aja." Bimo mengerutkan keningnya.
"Suka lo sama dia?"
Deg
Ayyara sedikit membulatkan matanya, jangan jangan perasaan gelisah ini karena cinta?
"Gak tau," katanya menggeleng lemah buat Bimo tertawa keras."Hahahaha anjir aneh banget lo, udah sana jangan ganggu gue ntar kalah nih." Aya makin cemberut dan memukul lengan Bimo sebelum pergi buat Bimo menatapnya aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby of a bad boy [END]
Teen FictionHamil di usia remaja. Ayyara Oceanna Paradista mencintai Aaron Renjana Erlangga adalah suatu hal yang buruk tapi manis. ⚠️ 17+ *** Cover by pinterest All pictures pinterest Start : 10 Juni 2023 Finish : 10 Agustus 2023