TIGA PULUH LIMA(END)

7.4K 180 25
                                    

Beberapa minggu kemudian....
"Akhirnya sampai juga!" Senang Gatha menurunkan koper dari mobilnya.

Setelah kejadian memilukan Gatha menyarankan kepada teman-temannya untuk merilekskan pikiran dengan liburan di vila dekat laut.

Karena dia tau Ayyara sangat suka laut siapa tau itu bisa menyembuhkan lukanya. Gatha menoleh ke belakangnya dimana teman-temannya sedang menurunkan koper.

Ada Zuzu, Bimo, Airuz bahkan Cindy dan Poppy juga ikut diajak oleh Aaron atas kesepakatan bersama. Lebih ramai lebih seru.

"Heh, kamar laki-laki dibawah ya!" instruksi Gatha yang diangguki beberapa dari mereka.

Dia menarik kopernya tapi diambil alih oleh seseorang secara tiba-tiba, bahkan tanpa menatapnya terus berjalan menyeret koper miliknya.
"Heh! Koper gue!" Rafi menoleh.

Iya, Rafi juga tiba-tiba ikut saat tidak sengaja bertemu di jalan dengan mereka, yang satu ini gak diajak tapi maksa. "Mau gue bawain gak?"

"Eh, iya deh bawa sana." Rafi memutar matanya malas melepas kopernya. "Gak jadi deh."

"Tai lo!" kesal Gatha yang tidak di gubris. Dia menghentakkan kakinya mengambil kopernya kembali, menyeretnya dengan sebal.

Mereka semua masuk ke dalam vila. Para perempuan juga sedang ribut memilih kasur bertingkat mana yang akan mereka tempati.

Gatha melirik Ayyara yang lebih banyak diam dari biasanya dia belum berbicara empat mata dengan nya belum ada waktu yang tepat.

"Ya, Aaron tanyain." Itu suara Bimo dari ambang pintu. "Hilih baru juga beberapa menit gak bareng," ujar Zuzu.

"Mana gue tau udah sana ke bawah." Ayyara melihat teman-teman nya. "Kebawah dulu, ya?" Zuzu tersenyum mengangguk.

🐣

Semilir angin malam menyentuh kulit Ayyara, tapi rasa dingin tidak merayapi nya.
"Aku baik-baik aja, yah," ucapnya menyakinkan orang di sebrang telepon.

"Kamu serius? Aya, jangan bohong sama ayah."

"Beneran dong, Aya udah baik-baik aja. Sekarang lagi liburan sama teman-teman di vila."

"Kalau ada apa-apa hubungi ayah ya sayang?" Ayyara tersenyum sendu.

"Iya, yah..."

"Maaf ganggu waktu kamu sama teman-teman, ya?"

"Gak, yah."

"Ayah tutup, ya?"

"Iya, yah."

Tut

Ayyara tersenyum dia senang hubungan nya sudah membaik dengan ayahnya, melihat banyak notifikasi dari sang bunda dia membalasnya.

"Ayyara." Ayyara menoleh ke arah Gatha dan Zuzu yang duduk di sisinya masing-masing.

"Ayyara, gue mau minta maaf." Gatha memeluk Ayyara dari samping. "Maaf soal di pesta ulang tahun gue, gue sempat gelap mata. Maaf, ya?"

Ayyara tersenyum. "Gue udah maafin kok." Gatha memeluknya erat. "Ya, gue juga mau bicarain sesuatu gue baru ingat apalagi pas tau kalau Tante Suci penyebab semuanya."

Ayyara melihat Zuzu. "Lu boleh marah atau apapun terserah deh asal maafin gue."

"Kenapa si?" tanya Ayyara penasaran. "Waktu sebelum kejadian lu masuk rumah sakit Tante Suci nanya ke gue soal rumah lo dia bilang mau silaturahmi makanya gue kasih tau tapi ternyata.."

Zuzu menunduk dalam. "Ini kesalahan gue, 'ya. Andai aja gue gak kasih tau pasti anak lo masih hidup sampai sekarang." Ayyara tersenyum getir merangkul kedua temannya.

Baby of a bad boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang