LIMA

6.2K 156 0
                                    

Malam ini Ayyara menepuk-nepuk pipinya setelah memakai rangkaian skincare, ingin lekas tidur karena sudah jam 8.

Ting
Ting
Ting

Tapi suara nada dering yang terus bersahutan membuat dia mengurungkan niatnya.

Mengecek ponselnya mendapat kan pesan dari nomor yang tidak di kenal.

Aaron
Klr sni
Gw d dpn rmh lo

Ayyara teramat kaget sekaligus senang, dia berjalan menyingkap hordeng untuk melihat keadaan bawah.

Benar, ada motor disana tampak siluet seorang laki-laki yang Aaron banget. Dia membalas pesan Aaron.

Mau ngapain?

Entah kenapa jantungnya seperti naik rollercoaster sekarang, dag dig dug.

Ting

Klr dl aj

Banyak sekali pertanyaan di benak Ayyara seperti darimana Aaron tau nomor nya? Soal rumah, tadi sore Aaron memang mengantarnya.

Tapi yang pasti Ayyara tidak mungkin keluar lewat pintu depan itu akan menjadi pertanyaan orangtuanya yang sedang menonton televisi di depan sana.

Juga pakaiannya? Duh bagaimana ini? Dia hanya memakai baju tidur bewarna Lilac dengan motif bunga.

Ting
Ting

Ay, bru
Lma bgt

Akhirnya Ayyara memilih keluar dengan hati-hati dari kamarnya, menuruni tangga mengendap endap seperti maling.

Untung saja dia tidak ketahuan keluar dari pintu belakang. Berlari kecil karena ponselnya terus berbunyi.

Aaron menghentikan mengirimi pesan, melihat Ayyara dengan nafas tersengal-sengal. "Bawel banget si," sebal Ayyara.

"Ayo, ikut gue." Ayyara terkejut.

"Eh? Mau kemana dulu?"

"Ikut aja? Mau jalan sama gue gak?"

"Mau! Tapi aku pakai baju ini gak apa-apa? Apa gak mau nunggu beberapa menit dulu buat aku ganti baju?" tanyanya.

"Gak usah, kelamaan. Ayo, cepat," katanya menaiki motornya memberikan helmnya pada Ayyara.

Ayyara menerimanya dan dibantu untuk naik ke atas jok motornya. Motor tersebut berkendara normal di jalanan luas malam ini.

Ayyara sudah membayangkan mungkin Aaron akan mengajak nya jalan jalan di taman? Karena baju nya yang tidak memungkinkan.

Tapi sayang sekali feeling nya sangat meleset. Ayyara ingat ini jalanan yang dia datangi pagi tadi, turun dari motornya.

Banyak sekali laki-laki maupun perempuan berbaju hitam hanya Ayyara yang kontras disini, duh malu.
"Ngapain kesini lagi, si?" sebal Ayyara juga menahan malu.

Aaron melepas helmnya. "Gue udah bawa ceweknya, kita bisa mulai," ucap Aaron buat Ayyara melihat lawan bicaranya.

Astaga! Ayyara lupa bahwa dia pernah dijanjikan menjadi taruhan?! Gila, ini beneran? "Aar, beneran aku mau dijadiin taruhan?" paniknya.

"Lu tenang aja, gue bakal menang," katanya tapi Aya tetap takut.

"Aaron, batalin aja, ya? Kamu mau uang berapa? Aku bisa kasih," bujuk Ayyara.

"Aar, buruan lah!" teriak Rafi yang sudah siap.

"Lu duduk aja di sana, minggir," katanya, Ayyara menghela nafas frustasi.

Baby of a bad boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang