CHAPTER 18 : CHEERFULNESS

2.1K 121 2
                                    


"Nasi nya dua. Lauk dendeng batokok, rendang sama gulai pucuk ubi dan lalapan timun. Minumnya es teh manis dua." Aland memesan tanpa melihat buku menu. Seolah sudah hafal dengan berbagai hidangan terbaik disana. Caramel sampai terpana melihatnya. "Oh, iya, kerupuk kulit nya jangan lupa ya?"

Setelah memesan, Aland mengajak Caramel mencari tempat duduk. Dia menarik tangan gadis itu dan membawanya ke dalam rumah makan. Saat ini Caramel sedang terpana melihat sekeliling tempat itu. Melihat raut wajah Caramel. Aland tersenyum gemas. Seperti nya ini benar-benar pertama kali Caramel masuk rumah makan padang.

Aland memilih sebuah meja yang berada di tengah-tengah. Khusus menyediakan dua kursi, mereka pun duduk berdampingan disana.

"Wow... ada rumah gadang nya," komentar gadis itu melihat sebuah gambar yang ada di dinding resto.

"Iya, dong. Itukan Ikon Sumatra barat," sahut Aland.

Caramel tersenyum mengalihkan pandangannya pada Aland. "Kakak suka banget makanan Padang?"

"Iya, bahkan kalo di suruh makan nasi padang tiap hari selama setahun kakak gak bakalan bosen." Aland menanggapi dengan santai.

"Cara jadi penasaran, seenak apa sih?" papar gadis itu sambil melemparkan pandangan pada etalase Rumah makan yang tersusun banyak sekali hidangan.

Aland terkekeh kecil. "Sebentar lagi kamu tau."

"Jangan lupa review nya nanti. Kakak sebagai pencinta nasi padang harus tau. Awas kalo bilang gak enak!" ancam pria itu.

Caramel terkaget tapi kemudian dia tertawa. "Dih, review kok maksa? sesuai pendapat Cara lah! Pendapat orang kan beda beda," balas gadis itu tak mau kalah.

"Gak mau tau, pokoknya kamu harus bilang enak!" kekeuh Aland.

"Kalo Cara bilang gak enak?" pancing Caramel dengan jail.

"Gak kakak ajak makan kesini lagi nanti!" ancam Aland dingin.

"Dih, gitu?" protes Caramel tak terima.

"Apa? Gak terima?" tantang Aland sambil tertawa geli.

Gadis itu menggeleng tak habis pikir dengan Aland. Bisa bisanya ada orang sebucin ini sama Nasi Padang.

"Apa kata kakak, deh. Cara nyerah," hela Caramel seraya mengangkat kedua tangannya.

Aland tertawa melihat wajah pasrah Caramel. Jika dulu Aland yang pasrah dan tabah dengan sikap gadis itu, maka sekarang adalah saat nya bagi Aland balas dendam.

Tak lama seorang karyawan resto datang membawa pesanan mereka. Kalian tau? yang membuat Caramel melebarkan matatak percaya.

Karyawan itu membawa piring piring nasi dan lauk itu di tangan nya sendiri, tanpa nampan. Alih alih menggunakan nampan. Karyawan itu menjadikan lengannya seolah-olah nampan membawa, sampai muat membawa piring sekaligus.

Tidak ada yang jatuh, semuanya tersusun rapi dan di bawa dengan berjalan santai oleh karyawan itu ke meja para pelanggan.

Sungguh atraksi apa ini? Aland tidak bilang kalau restoran ini menyajikan atraksi dalam membawa hidangan juga.

"Hey, Cara!" panggil Aland menyadarkan Caramel.

Melihat gadis itu melongo sampai tak sadar, bahwa hidangan di depan mereka sudah siap.

"Hah, Iya?" Caramel tersikap.

"Ayo makan," ajak Aland.

"Oh, iya."  Caramel menatap santapan di depannya, semuanya terlihat enak. Dia baru pertama kali melihat makanan ini, dan dia tidak tau harus mulai dari mana.

BK VS BAD GIRL {END} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang