06

3K 298 7
                                    

"Ka Chika itu belepotan" ucap Adel sambil menunjuk sudut bibir Chika

"Eh iya yaa, hehehe, enak banget soalnya del, udah lama ga makan bakso bakar gua" ucap Chika sambil menghapus saos yang ada di sudut bibirnya

Yang pada berharap Adel yang bakal ngehapus, ga secepat itu ya wkwk

Hari semakin larut, Adel pun mengajak Chika untuk pulang.

"Udah hampir jam 10 nih ka Chika. Pulang yuk" ajak Adel

"Boleh bentar lagi ga Del? 20 menit lagi deh" ucap Chika

"10 menit" tawar Adel

"Aaaa 15 deh" tawar Chika balik

"Yaudah iyaa" Adel

"Yeayy makasihh" Chika

"Apaan sih ini ko lucu banget, jangan gini dong kak gua ga kuat" batin adel

Mereka pun menghabiskan 15 menit itu dengan hanya memandang langit. Keduanya fokus pada pikirannya masing masing.

"Suka banget sama langit hari ini" ucap Chika pelan namun masih bisa terdengar oleh adel

Hal itu hanya diangguki oleh Adel sambil ia memberikan senyum tipisnya.

"Ayok ka chika, udah 15 menit" Adel

"Yaudah ayok" chika

Mereka pun berjalan ke parkiran dan menaiki motor Adel

"Udah?" Tanya Adel pada chika

"Iya udah naik" jawab Chika sambil menekankan kata kata udah naiknya

Chika sudah tau Adel akan menjahilinya lagi, sehingga ia menjawab dengan lengkap

"Wkwkwk takut di suruh turun Lagi ya" ucap Adel sambil tertawa

"Lagian" jawab Chika singkat

"Yaudah pegang ya" Adel

Setelah itu Adel melajukan motornya dengan pelan. Ia ingin menikmati angin malam ini dengan Chika yang ada di belakangnya.

Tak lama ide jail Adel pun muncul. Ini antara jail atau modus sih sebenernya. Adel pun tiba tiba mengencangkan laju motornya, menyebabkan Chika yang awalnya hanya memegang jaket Adel sekarang memeluk adel dengan kuat.

Terdengar jelas suara tawa Adel yang berhasil menjaili Chika. Ia melihat Chika dari spion motornya dan terlihat Chika yang juga menatapnya dengan tajam. Tak lama mereka tiba di rumah chika.

"Ihhh ada aja ide jailnya" ucap Chika sambil memukul punggung Adel sebelum ia turun dari motor tersebut

Adel yang mendengar itu hanya tertawa. Ia bahagia melihat Chika bisa sedikit melupakan hukuman yang sedang ia jalani.

"Ntar kalo lambat lambat Lo nya tidur lagi" ucal adel

"Ya nggak lah, gua kan lagi menikmati pemandangan" bantah Chika

"Iya iya iyaa, Lo masuk gih. Langsung istirahat " Adel

"Iyaa, Lo hati hati ya baliknya. Jangan ngebut" Chika

Adel pun memutar motornya dan melakukannya menuju ke rumahnya. Sesampainya di rumah ia langsung menaiki tangga ke kamarnya

"Ehh kaya maling aja masuk diam-diam" om papa yang masih bangun pun mengagetkan Adel yang sedang melaiku tangga

"Eh papa belum tidur. Aku kira udah pada tidur makanya aku diem diem aja biar ga keganggu" ucap Adel kembali turun untuk menghampiri papanya

"Abis dari mana?" Tanya om papa

"Dari danau pa" jawab Adel singkat yang kini telah duduk di sebelah om papa

"Tumben banget sekarang hobi ke danau" om papa

"Nemenin ka Chika pah tadi. Kasian kan dia pasti bosen di rumah" Adel

"Owhhh, segitu cintanya ya kamu sama Chika?" Tanya om papa lagi

Ya om papa sudah tau dan bahkan sangat tau bahwa anak bungsu nya ini memiliki perasaan pada kakak seniornya itu. Adel memang sangat terbuka pada kedua orang tuanya, apalagi sang papa. Tak ada yang ia sembunyikan dari keduanya.

"Ya gimana ya pah, papa tau sendiri kan" jawab adel

"Yaudah naik gih, istirahat. Besok ada kegiatan ga?" Om papa

"Ada pah, besok aku ada latihan dari sore" jawab Adel yang kemudian beranjak pergi menuju kamarnya

Sesampainya di kamar, Adel membuka handphone nya dan terlihat ada chat dari beberapa temannya. Namun ia tertuju pada salah satu chat yaitu Chika

Ka Chika

Del, lo udah nyampe?

Udah kok kak, aman

Makasih ya buat tadi

Iyaa gausah makasih terus ihh
Udah sana istirahat

Yaudah good night Del

Good night

Adel hanya senyum senyum sendiri karena diucapi good night oleh Chika. Ia merasa beberapa hari ini sangat bahagia karena bisa berada di samping chika dan membuat Chika tertawa.

Disisi lain Chika sudah bersiap untuk tidur. Setelah berbalas pesan dengan Adel, ia meletakkan handphone nya di meja dan merebahkan badannya di kasur. Ia sangat bersyukur karena ada Adel yang masih mau menemaninya dan bahkan ia rasa kini hanya Adel yang selalu berada disampingnya

"Hhh makasih Del, Lo Dateng di waktu yang tepat" batin Chika

"Kenapa gua nyaman ya setiap berada di dekat Adel? Kenapa gua juga bisa tenang kalau Adel udah nenangin gua? Dia padahal lebih muda dari gua, dia juga anaknya jail, tapi dia bisa memposisikan diri nya dan bikin gua jadi bingung sama perasaan gua sendiri" lanjut Chika

Chika pun akhirnya tertidur dengan perasaan yang sulit untuk ia artikan. Apakah itu perasaan suka, hanya sekedar kagum, atau malah hanya karena dirinya sedang membutuhkan sosok yang bisa menemaninya. Ia sendiri belum tau jawaban dari semua pertanyaan yang ada di pikirannya. Ia hanya akan mengikuti bagaimana alurnya.

RELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang