25

3K 326 15
                                    

"Del coba lihat bintang itu deh" ucap Chika

"Kenapa emangnya?" Tanya Adel

"Itu bintang gua Del, dia udah lebih terang ya dari biasanya" jelas Chika

"Liat bintang yang disebelahnya juga deh" ucap Adel

"Kenapa?" Chika balik bertanya

"Itu bintang gua, dia sekarang lebih Deket sama bintang Lo" lanjut Adel

"Kita sama sama berjuang ya buat jadi bintang" sambung Adel lagi

Chika menyandarkan kepalanya di bahu Adel. Sementara Adel menggenggam tangan kanan Chika dan mencium punggung tangannya

"Terus disamping gua ya Del" ucap Chika

"Pasti, gua janji akan selalu ada buat Lo, gua akan selalu ada disamping lo" ucap Adel

Setelah puas menikmati malam itu, Adel pun mengajak Chika untuk pulang. Walaupun sudah menggunakan jaket, namun dinginnya udara malam tetap saja bisa mereka rasakan.

"Kita balik yuk kak, atau masih mau ngelihat bintang?" Adel

"Boleh, balik aja. nanti kalo mau liat bintang masih bisa dari kamar" ucap Chika

Adel pun berdiri, ia mengulurkan tangannya untuk membantu Chika berdiri. Setelah itu mereka berjalan menuju parkiran sambil bergandengan tangan

Saat sudah naik ke atas motor, tanpa perlu aba aba seperti biasa, Chika langsung memeluk adel. Ia juga menyandarkan kepalanya pada bahu Adel. Tak lupa sebelum menjalankan motornya Adel juga menyempatkan untuk mengelus tangan yang melingkar di perutnya itu

Mereka pun beranjak dari danau menuju rumah Chika. Jam sudah menunjukkan pukul 11.53. jalanan juga sudah sepi. Untungnya jarak antara danau dan rumah Chika juga tidak terlalu jauh

Setibanya di rumah mereka langsung menuju ke kamar Chika. Mereka pun mengganti bajunya terlebih dahulu. Chika seperti biasa meminjamkan baju kaos dan celana pendeknya pada Adel

Kini mereka sudah berada di atas kasur, bersiap untuk tidur. Chika pun sudah tidak segan memeluk adel. Jika sebelumnya pelukan itu tidak disengaja ketika tidur, kini ia langsung memposisikan dirinya memeluk adel.

"Del" panggil Chika

"Kenapa hmm?" Tanya Adel

"Gua boleh minta sesuatu ga?" Tanya Chika

"Boleh dong, Lo mau apa?" Ucap Adel

"Boleh nggak kalo hubungan kita jangan ada yang tau dulu? Cukup kita aja" ucap Chika yang sebenarnya tak enak pada Adel

"Kenapa emangnya?" Tanya Adel

"Gua masih ada trauma Del sama yang kemaren" jawab Chika

"Kalau ke mama sama papa gimana? Tetap kita rahasiain?" Tanya Adel

"Hmm kalau ke mama papa sih yaudah kalau mereka tau gapapa, tapi gausah kita yang secara terang terangan ngasih tau" jawab Chika

Adel yang mengerti perasaan dan ketakutan Chika pun menyetujui hal itu

"Iya gapapa" ucap Adel

"Lo ga marah kan?" Tanya Chika

"Buat apa gua marah? Lagian orang lain tau sama orang lain gatau tuh sama aja, ga akan ngerubah rasa cinta gua ke Lo juga kan" ucap Adel

"Ahh bisa aja buaya" ucap Chika

"Yee lu gatau ya, buaya itu binatang yang melambangkan kesetiaan" ucap Adel

"Udah ah ga usah bahas buaya" chika

Adel pun sedikit tertawa melihat chika yang cemberut

"Jangan cemberut gitu, ntar gua tambah gemes sama Lo" ucap Adel

"Biarin wlee" Chika

"Gua cium juga nih lama lama" ucap Adel

"Halah gaya doang Lo ciam cium, tadi aja dicium dikit gitu langsung ngefreeze" ledek Chika

"Ya kan gua kaget" Adel membela dirinya

Cup

Tanpa aba aba Chika kembali memberikan ciuman singkat tepat di bibir Adel. Tak berbeda dengan di danau tadi, kini Adel sedang mematung

"Woiii, kan ngefreeze lagi Lo" ucap Chika sambil tertawa

Adel yang sangat jelas sedang menahan salting pun menjadi sasaran empuk untuk Chika ledek

"Jangan langsung ulti dong, gua belum siap" ucap Adel

"Makanyaa, segala mau nyium, dicium Lo nya ciut duluan" ucap Chika

"Udah ah sini tidur aja" ucap Adel yang menarik Chika untuk lebih dalam masuk ke pelukannya

"Makasih ya Del buat hari ini. Makasih udah ngasih gua surprise. Makasih udah ngajak gua ke danau dan nyiapin tempat kaya gitu. Makasih udah sayang sama gua dan makasih udah bikin gua ngerasa masih berharga" ucap Chika yang kini menengok ke arah Adel

"Iyaa, lo ga perlu bilang makasih. Gua akan tepatin janji gua. Gua akan selalu ada di samping Lo dan selalu ada buat Lo, apapun itu nantinya yang bakal Lo alami" ucap Adel

"Dan mulai sekarang Lo juga harus ingat ya, Lo punya gua, kalau ada apa apa Lo harus bagi ke gua, jangan segan segan buat nyeritain apapun itu ke gua. Dan satu lagi, Lo itu sangat sangat berharga buat gua" sambung Adel

Lalu adel pun mendekatkan wajahnya pada wajah Chika. Ia lalu mengecup kening Chika dengan penuh kasih sayang.

Chika yang mendapat perlakuan seperti itu hanya menutup matanya menikmati ciuman penuh kasih sayang dari Adel.

"Lo lebih muda dari gua, tapi Lo selalu bisa memposisikan diri Lo sesuai situasi. Lo selalu bisa nenangin gua, makasih ya" ucap Chika

"Iyaaa, udah ah makasih Mulu" ucap Adel

Mereka berdua pun saling berpelukan. Keduanya mencoba untuk tidur. Namun hanya del lah yang kini sudah mulai mengantuk, Chika masih sedikit berperang dengan pikirannya sendiri

Adel menyadari hal itu. Walaupun ia sudah setengah sadar, ia menyadari bahwa Chika sedang gelisah

"Kak, Lo kenapa? Ga Bisa tidur ya?" Tanya Adel dengan suaranya yang mulai serak

"Gua takut Del" ucap Chika lirih

"Lo takut kenapa hmm?" Tanya Adel

"Gatau, ada rasa takut aja di diri gua" jawab Chika

"Udah ah gausah overthinking. Udah jam segini. Tidur yuk. Peluk gua aja yang kuat, biar Lo selalu ingat kalo gua selalu ada disamping lo" ucap Adel

Chika pun mengiyakan apa yang dikatakan Adel. Ia pun memeluk adel dengan sangat kuat. Menjadikan salah satu tangan Adel sebagai bantalnya dan meletakkan kepalanya di dada Adel. Tak lupa tangannya melingkar di perut Adel

Tak lama kini chika sudah tak lagi bergerak. Nafas nya pun terdengar teratur di telinga Adel. Menandakan ia akhirnya sudah tertidur










Segini dulu ya
Jangan lupa vote sama komennya

RELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang