28

2.9K 327 26
                                    

"Yang bener mulut gua manis? Mau nyoba?" Ucap Adel dengan tatapannya yang menggoda

Cup

Satu kecupan mendarat tepat di bibir Adel. Masih seperti biasa Adel hanya terdiam tak siap dengan kecupan yang diberikan oleh Chika

"Heh sadar" ucap Chika

"Ka Chika mah kebiasaan, main langsung nyosor aja ga pake aba aba" ucap Adel sedikit merengek

"Yang tadi nawarin nyobain mulut Lo siapa. Dia yang nawarin, dia yang kaget" ucap Chika

"Udah ini cepet dihabisin dulu, dikit lagi" sambung Chika

Adel pun menghabiskan kentang yang tadi sudah dimasak oleh Chika. Tak lupa ia juga meminum segelas susu yang juga dibawakan oleh Chika tadi.

"Biar gua aja yang bawa ke bawah" ucap Adel setelah semuanya habis

"Sini gua aja, masa tamu yang naro" ucap Chika

"Lah gua tamu, tapi tadi gua yang ngunci pintu" ucap Adel

"Udah biar gua aja" lanjut Adel

Adel pun beranjak dan membawa piring serta gelas yang sudah kosong tersebut ke dapur. Suasana rumah sudah sepi dan beberapa lampu sudah dimatikan. Terlihat juga ada jam yang berukuran lumayan besar di salah satu dinding rumah. Jam tersebut sudah menunjukkan pukul 12.03 ini artinya sekarang sudah berganti hari

Sesampainya di kamar Chika, ia melihat Chika yang sudah bersiap di posisi tidurnya. Ia menghampiri Chika kemudian tidur disamping pacarnya itu. Chika pun segera mencari posisi nyamannya dalam pelukan Adel

Saat Chika sudah mendapatkan posisi nyamannya, Adel pun memeluk Chika dengan erat dan mengecup kepalanya cukup lama.

"Selamat 1 bulan ya kak. Terus bareng gua. Gua ga akan ninggalin Lo" ucap Adel setelahnya

Ya hari ini adalah tanggal 24 Oktober, dimana sebulan yang lalu tepat di hari ulang tahun chika, mereka resmi berpacaran

Chika pun menengadahkan kepalanya menghadap ke Adel. Ada tatapan tulus yang lagi lagi bisa ia lihat dengan jelas dari mata Adel.

Pandangan mata mereka bertemu. Wajah mereka pun semakin mendekat. Adel sedikit mengubah posisi mereka sehingga kini Adel sedikit berada di atas Chika. Ia memajukan wajahnya dan

Cup

Bibir keduanya bertemu. Kini Chika maupun Adel sama sama menutup matanya. Tak ada pergerakan apapun dari keduanya

Tak lama Adel memundurkan wajahnya sehingga kecupan itu terlepas. Kini hidung mereka bersatu. Masih bisa mereka rasakan deru nafas masing masing

"Sorry" ucap Adel

"you don't need to say sorry, you are my girl" ucap Chika

Setelah itu Chika langsung menyatukan lagi bibirnya dengan bibir Adel. Namun kini Chika mulai untuk menggerakkan bibirnya melumat bibir Adel.

Adel masih diam. Ia tidak membalas lumayan Chika. Chika yang mendapati hal itu pun sedikit menggigit bibir bawah Adel, memberinya kode agar segera membuka bibirnya dan membalas lumatannya.

Adel yang bibir bawahnya digigit pun membuka bibirnya dan kemudian membalas lumayan Chika. Sehingga kini mereka sudah saling melumat. Menyalurkan rasa sayangnya. Hanya rasa sayang, tanpa nafsu.

Cukup lama mereka saling melumat dan menyalurkan rasa sayangnya. Kini ciuman itu telah terlepas. Namun mereka masih menyatukan hidung dan jidat satu sama lain.

Mata mereka terbuka. Terlukis senyuman dibibir mereka.

"Makasih ya, buat satu bulan ini. Lo udah selalu ada buat gua" ucap Chika

"Bahkan sebelum kita jadian pun cuma Lo yang ada disamping gua. Jangan tinggalin gua ya" sambung Chika

"Gua janji kak" ucap Adel

"Makasih juga udah Nerima gua waktu itu. Gua bersyukur banget bisa milikin Lo" sambung Adel

Kini mereka sudah kembali saling berpelukan. Chika juga menggunakan tangan Adel sebagai bantalnya, dan ia merebahkan kepalanya pada dada Adel

"Bentar lagi masa hukuman gua selesai Del. Akhirnya gua bisa kegiatan lagi. Gua udah kangen banget" ucap Chika di pelukan Adel.

"Iya kak, akhirnya ya, udah hampir 2 bulan" ucap Adel

"Lo harus bisa ngasih yang terbaik kak, buktiin ke mereka kalau lo bisa jadi bintang. Buktiin ke mereka kalau selama 2 bulan ini Lo udah menyesali perbuatan Lo dan buktikan ke mereka kalo Lo udah belajar dari kesalahan Lo" ucap adel lagi

"Tapi gua takut Del" ucap chika

"Takut kenapa hmm?" Tanya Adel

"Gua takut mereka ga Nerima gua balik del, gua takut mereka udah ga sayang sama gua dan ga peduli sama gua" ucap Chika

"Hei, percaya sama gua, mereka juga lagi nunggu Lo balik. Mereka nunggu Lo hadir lagi di teater. Udah gausah overthinking" ucap Adel menenangkan Chika

Ia terus memeluk Chika dengan eratnya. Berusaha memberikan ketenangan pada Chika.

Tak lama Chika pun tertidur. Adel sedikit melonggarkan pelukannya dan menyusul Chika ke alam mimpi.
.
.
Keesokan paginya Chika terbangun lebih dahulu. Ia menatap sosok yang sedang tertidur di sebelahnya itu.

"Gua sayang banget sama Lo Del. Gua juga gatau kenapa. Jangan pernah tinggalin gua ya" ucap Chika lirih

Ia tak beranjak dari posisinya itu. Sangat nyaman berada di pelukan Adel. Ia terus menatap Adel yang masih tertidur

"Kalo tidur gini bocilnya keluar ya" ucap Chika sambil sedikit tertawa

Chika terus memandangi Adel. Tak terasa terlukis senyuman indah di wajahnya

"Jangan diliatin terus. Ntar tamban sayang loh" ucap Adel dengan suara khas bangun tidurnya

"Ihh Lo dari tadi udah bangun?" Ucap Chika sambil memukul lengan Adel

"Hahaha nggak kok, baru juga" ucap Adel

"Kenapa diliatin terus sih hmm?" Tanya Adel yang kini sudah membuka matanya

"Siapa yang ngeliatin" ucap Chika

"Halah Lo dari tadi ngeliatin gua kan, gausah ngelak deh. Gua tau kok gua cakep" ucap Adel sambil tertawa

"Nggak ya gua ga liatin Lo, gausah kepedean" ucap Chika gengsi

"Yaudah gua pulang" ucap Adel sambil ingin merubah posisinya menjadi duduk

"Hehh sini dulu ajaaa, ngapain cepet banget sih pulangnya" ucap Chika menahan Adel

"Lagian mbaknya gengsian" ucap Adel yang kini kembali pada posisinya semula yang memeluk Chika

Chika hanya diam. Ia memeluk adel dan menahan Adel agar tak beranjak dari sana.

"Pulang ntar aja siangan, kan hari ini gaada latihan" ucap Chika

"Iyaaa" ucap Adel











Segini dulu ya
Jangan lupa vote sama komennya

RELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang