"Astaga kak" ucap adel
Chika yang mendengar suara Adel pun memutar badannya menghadap Adel
"Eh kenapa Del?" Tanya Chika
"Kaget gua kak, lu kenapa berdiri di depan jendela gitu sih udah malem. Mana rambutnya digerai lagi" ucap Adel sambil menghampiri Chika
"Jadi lu kira gua hantu? Hah" Chika
"Nggak ya, gua ga bilang gitu" Adel
"Terus apa?" Chika
"Lu ngapain sih?" Adel malah menjawabnya dengan pertanyaan
"Ga liat gua lagi berdiri" ucap Chika
"Ihh judes banget mbaknya" ucap Adel
Chika hanya diam, ia memandang ke luar jendela. Tepatnya ia sedang memandang langit yang dipenuhi bintang
"Liat deh" ucap Chika sambil menunjuk ke langit
Adel hanya tersenyum melihat hal itu. Bintang Chika kini sudah mulai bersinar, tidak lagi redup seperti dulu.
"Makasih ya Del. Lo bener, bintang itu selalu bersinar. Yang membuatnya terlihat redup hanya karena ada penghalang antara bintang dan orang yang melihatnya" ucap Chika
"Gua lega banget. Lega se lega leganya. Kaya beban gua tuh lepas" sambung Chika lagi
"Lo hebat kak. Lo bisa ngelewatin ini semua. Lo berani bertanggung jawab sama apa yang udah Lo lakuin" ucap Adel
Adel pun menghadapkan badannya ke Chika
"Kak" Adel
"Hmm?" Chika pun menghadapkan badannya ke Adel
"I love you. Gua bangga sama Lo" ucap Adel sambil menatap mata Chika dalam
"I love you too. Gua bisa kaya gini juga karna ada lo disamping gua" Chika
Tatapan mereka bertemu. Mereka saling memberikan senyuman penuh arti. Tangan Adel pun bergerak memeluk pinggang Chika. Chika pun mengalungkan tangannya pada pundak Adel.
Wajah mereka semakin mendekat. Mata mereka pun terpejam. Hingga terjadilah
Cup
Kedua bibir itu saling bertemu. Lama mereka diposisi seperti itu. Tidak ada yang menggerakkan bibirnya.
Mereka melepaskan ciuman itu. Membuka matanya lalu saling memandang satu sama lain
"always by my side, no matter what" ucap Chika
Adel menjawabnya dengan kembali mendaratkan bibirnya pada bibir Chika. Kini tak hanya diam. Bibir Itu mulai melumat bibir bawah Chika yang sangat menggodanya.
Chika awalnya kaget mendapati Adel yang memulai kegiatan itu. Awalnya ia diam tidak membalas lumayan Adel. Mendapati lumatannya tak dibalas, Adel pun menggigit bibir bawah Chika. Chika yang sadar dengan kode tersebut pun membalas lumatan Adel
Ciuman itu berlangsung lama dan semakin panas. Chika menarik Adel menuju kasurnya. Ia merebahkan badannya di atas kasur dan menatap Adel dengan tatapan yang sangat menggoda
Adel yang melihat itu tersenyum dan segera memposisikan badannya diatas Chika. Ia mengelus lembut rambut Chika dan kemudian kembali mengecup bibir kekasihnya itu
Kini ciuman yang awalnya dipenuhi rasa cinta lambat Laun beralih menjadi nafsu. Lenguhan tipis yang keluar dari mulut Chika ditengah ciuman itu meningkatkan nafsu Adel
Ciuman itu berlepas. Adel sejenak memandangi chika sebelum ia mengarahkan ciumannya pada leher Chika. Ia sudah dipenuhi oleh nafsunya
Ia menciumi leher Chika dengan penuh nafsu. Desahan pun tak lagi bisa Chika tahan.
"Ahhh.. mhhh..." Chika
"Jangan keras keras kak ntar kedengaran" bisik Adel disela sela kegiatannya
Adel kembali melanjutkan kegiatannya. Ia juga kembali melumat bibir Chika agar Chika tak bersuara.
Tak lama ia kembali ke leher Chika yang menurut nya sangat candu. Ia juga menciumi ceruk leher chika dan tak lupa ia menjilat telinga Chika
"Mhhh.. delhh.. gelii" desah Chika lagi
Adel tak menghiraukan ucapan chika tersebut. Ia malah kembali ke leher Chika dan menggigit leher tersebut. Meninggalkan bekas dari perbuatannya disana
"Delh ahh janganh ninggalin bekas, gua besok showh" ucap chika
Lagi lagi Adel tak menghiraukan hal tersebut. Ia masih dikuasai oleh nafsunya. Namun tangannya saat ini hanya mengelus ngelus pipi dan juga lengan Chika.
Adel menarik wajahnya dari tubuh Chika. Ia melihat sang kekasih yang sekarang sudah berantakan dan ada beberapa bekas di lehernya.
Sementara Chika sibuk mengatur nafasnya. Ia tak menyangka bahwa Adel akan memperlakukannya seperti ini. Karena sebelumnya selalu ia yang memulai.
Bekas bekas yang ia tinggalkan itu membuat Adel tersadar. Ia sudah terlalu jauh. Ia mengurungkan niatnya untuk kembali melanjutkan aktivitas itu. Ia memutuskan untuk berbaring di sebelah Chika
Adel menarik Chika ke dalam pelukannya. Chika pun melingkarkan tangannya pada pinggang Adel. Adel memberikan satu kecupan di kening Chika sebagai ungkapan rasa sayangnya.
"Sorry kak, gua kelepasan" ucap Adel
"Hei Lo ga perlu bilang sorry. Gua juga ga keberatan" ucap Chika
Mendengar hal itu Adel mengecup bibir Chika singkat
"Makasih ya" ucap adel
Adel mengeratkan pelukannya pada chika. Chika pun merasa sangat nyaman ada di pelukan Adel Tak lama terdengar nafas Chika yang sudah beraturan, menandakan ia sudah tertidur.
Sementara Adel, ia belum bisa tertidur. Desahan chika tadi selalu terngiang-ngiang di telinganya.
"Arghhh kenapa candu banget sih" ucap Adel dalam hati
Masih terbayang oleh Adel bagaimana ia memberikan beberapa bekas pada leher Chika.
"Kenapa gua bisa sampe ngelakuin itu sih tadi" ucap adel
Ia memandangi chika yang ada di pelukannya. Senyuman pun terlukis di bibirnya
"Gua beruntung banget bisa milikin Lo kak" ucap Adel
Adel pun mencoba lagi agar bisa tertidur. Ia menutup matanya dan tak lama akhirnya ia menyusul Chika ke alam mimpi
Udah up kan wkwkkk
Jangan lupa vote sama komennya yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
RELA
RandomUdah baca aja lah yaa Jangan lupa vote dan komen juga yaa Happy reading