Banyak hal

83 16 19
                                    

"Lia ada waktu"

"Sorry gw gak ada waktu buat, bajingan kayak lo" Lia menekan kalimat terakhirnya

Merasa terganggu Lia langsung meninggal kan area taman, Niat awal ingin menenangkan diri, ia malah di kejutkan dengan Laskar yang datang tiba tiba datang meminta waktunya yang berharga

"Lepasin gk" Ucap Lia marah saat tanganya di cekal oleh Laskar

"Kasih aku waktu buat ngomong"

"Gak sudi tau gak sih" Gertak Lia masih berusaha melepaskan tangan Laskar yang mencengkram tanganya

"Lia sebe-"

"Bisa diam gak sih, gw gak mau dengerin apapun yang keluar dari mulut busuk lo"

"Gak gitu Li" Tutur Laskar melepas cengkraman ya dan langsung memegang pundak Lia

"Gak gitu kayak apa haa, cukup yaa Laskar. Gw gak mau berurusan lagi sama manusia kayak lo, bahkan untuk menyebut nama lo doang, rasanya gak sudi"

Merasa tersinggung dengan perkataan Lia, Laskar langsung melepaskan kedua tanganya dari pundak Lia.

"Maaf" Ucap Laskar menatap kepergian lawan bicaranya dengan tatapan nanar

"Brengsek" Maki Lia terus mengelap pipinya yang basah

Merasa sudah jauh dari tempatnya bertemu dengan laki laki yang paling ia benci, Lia jatuh berjongkok menyembunyikan kepalanya pada lipatan tangannya yang menumpu pada kedua kaki, dan menangis dengan keras karan ia merasa saat datang kesini tidak ada orang lain

Merasa sudah tenang Lia mencoba membersihkan jejak air matanya

"Sial banget, nasib gw" Kesal Lia yang masih sesegukan karna tidak menemukan tisu di dalam tas nya

"Ini mbak saya pinjemin"

Lia yang mendengar itu langsung menoleh kesamping kanannya dann

"Apalagi ini Tuhan" Gumam Lia saat melihat orang di sampingnya menyodorkan sapu tangan

"Nii mbak, pake aja, saya gak butuh butuh banget" Tutur pemuda itu masih menyodorkan sapu tangan berwarna biru muda yang ia bawa

"Makasih mas" Lia dengan malu menerima sapu tangan itu dan langsung membersihkan jejak air matanya"

Srottt

Juna, pemuda yang memberikan  sapu tanganya pada Lia meringis mender suara yang di hasilkan dari membuang ingus

"Maaf yaa mas, nanti sapu tanganya saya balikin pas udah saya cuci" Ucap Lia gak enak

"Gak papa buat mbak nya aja, saya gak butuh butuh banget sapu tangan kok"

"Duduk mbak" Tawar Juna menggeser tubuhnya ke samping kursi taman yang disediakan

Lia yang di tawari, langsung mendudukan dirinya di samping Juna

"Minum mbak" Juna memecahkan keheningan yang terjadi di antara mereka

"Gak udah repot repot, itukan punya mas" Tolak Lia merasa tak enak sudah banyak merepotkan

"Gak papa, kebetulan tadi ada promo buy 1 get 1. Saya udah habis satu botol, jadi buat mbaknya aja" Jelas Juna, yang berbohong tentu saja. Ia merasa perempuan yang akhir akhir sering bertemu dengennya sedang dalam masalah, jadi. Apa salahnya menghibur orang lain

"Beneran" Lia meyakinkan karna kalau boleh jujur saat ini Lia benar benar merasa tenggorokan nya kering

"Iyaa mbak" Jawab Juna membuka botol mineralnya, lalu langsung menyerahkan nya ke tangan Lia

Losers in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang