"Sorry Li, kalau misalnya bunda sama ayah gw sok asik" Ucap Juna setelah memberhentikan motornya di depan rumah Lia
"Ihh gak papa tau, boyok lo asik. Gw suka" Balas Lia sudah turun dari motor dan berdiri di samping Juna
Juna membuka helm nya dan turun dari motor "Jangan suka sama mereka" Juna membuka helm yang di gunakan Lia
Lia menatap Juna tak paham, perasaan tadi Juna terlihat bahagia saat ia dekat dengan orang tuanya "emang kenapa, salah yaa gw" Tanya Lia
"Engga, harusnya lo suka sama gw duluan, baru suka sama mereka. Soalnya gw merasa tersaingi" Juna menatap wajah Lia, yang menurutnya sayang untuk di lewatkan
"Naksir lo sama gw" Balas Lia mencoba menanggapi candaan Juna
"Iya, gw suka sama lo" Tutur Juna dengan suara serius, tapi tidak dengan jantungnya yang sudah berdetak dengan cepat. Ia benar benar gugup.
Lia yang awalnya sedang tertawa langsung diam, menatap wajah Juna, tidak seperti biasanya, kali ini Lia tidak bisa membedakan wajah serius dan wajah sengkeleh Juna.
"Jun lo serius" Tanya Lia masih memperhatikan Juna
Juna maju selangkah, menundukan badanya sehingga tingginya dan Lia sejajar
Lia yang mendapat serangan langsung terkejut, kenapa Juna jadi meresahkan seperti ini.
"Gw serius Li, kalau perlu duarius. Biar lo percaya" Balas Juna tersenyum manis ke arah Lia yang masih berfikir keras
Lia diam, menatap mata Juna, mencoba mencari kebohongan. Akan tetapi ia tidak bisa menemukannya, tiba tiba jantungnya berdetak dengan cepat. Lia terpanah dengan senyum manis yang di tampilkan Juna.
"Becanda hehe" Ucap Juna seperti orang bodoh
Lia menatap Juna dengan kesal, entahlah perasaan kecewa hinggap di hatinya. Terlebih lagi melihat Juna yang masih menertawakan dirinya.
"Jun"
Juna yang mendengar suara Aji, langsung menegakan kembali tubuhnya. Jantung berdetak lebih cepat dari pada melihat lia "Ngagetin lo" Ucap Juna mencoba bersikap biasa saja
Juna menoleh ke samping, menatap Lia yang hanya diam.
"Gw kira lo udah berhenti jadi ojol" Ucap Aji menatap Juna lalu beralih kearah Lia "jangan ngelamun bego, nanti kesurupan nyusahin gw" Lanjut Aji menyoyor kepala Lia dengan tanganya
Plak
Lia menampar tangan Aji "Apaan sih" Kesal Lia mengabaikan Aji, ia menoleh kearah Juna. Melihat Juna yang juga menatapnya sambil tersenyum tipis, Lia langsung membuang mukanya, sepertinya kali ini Lia benar benar kesal dengan tingkah konyol Juna.
"Lo ngapain masih disini, jangan janganm. Lo belum bayar Li" Aji menoleh kearah Lia dengan kesal "Emang anak ini nyusahin, no rek Jun, gw gak megang uang cash" Lanjut Aji membuka ponselnya
"Gak usah di bayar, gw bukan ojol"
Aji menatap Juna curiga "Lah terus lo ngapain bisa sama curut ini"
"Gak sopan lo, jelas jelas Cantik begitu" Balas Juna menoleh ke arah Lia yang masih enggan menatap nya
Aji menatap Juna dengan ekspresi tak percaya, "mata lo buta kata gw. Udah cepet jawab, lo kok bisa ngater dia, emang lo kenal" Ucap Aji dengan nada curiga
"Gw kan emang kenal Lia" Jawab Juna mencoba tenang
"Oh gw inget, lo cerita pernah nganter Lia itu kan" Aji mengangguk ngangguk, tapi tiba tiba perasaan curiga terpikir di otaknya