cheese cake dan Lia

61 6 4
                                    

Juna menatap layar ponselnya, chat yang ia krim hanya di baca. Ia mencak ngacak rambutnya, merasa frustasi.

"Capek gw" Gumam Juna berjalan masuk ke dalam kamarnya, untuk mengambil minum, yang selalu di sediakan sebelum tidur.

Juna berdecak sebal, saat sampai di dalam. Tidak menemukan botol minum, ia baru ingat. Tadi ia lupa membawa air sebelum masuk ke dalam kamar.

Dengan perasaan kesal, Juna keluar dari kamar. Ia seperti tidak memiliki tenaga untuk berjalan, tapi ia tidak bisa menahan rasa haus.

Juna berjalan keluar kamar, menuju tangga untuk turun ke lantai satu. Suasana tenang, membuat perasaannya semakin galau.

Entahlah, saking heningnya malam, Tanpa sadar Juna menuruni tangga sambil melamun

"BUNDAA" Piknik Juna merasa kakinya tergelincir di tengah tengah tangga, jantungnya berdetak dua kali lipat. Baru menyadari tindakan cerobohnya.

Ia mencoba melindungi kepalanya, saat merasa tubuhnya akan menuruni tangga sambil menggelinding.

Brukkk

Juna meringis saat tubuhnya membentur lantai secara tiba tiba, ia mengerutkan alisnya,menatap, Ketiga temanya. Yang menatap dirinya dengan ekspresi tidak percaya.

Bahkan Felix dan Aji tanpa sadar melepas ponsel mereka, sehingga terjatuhng ke lantai. Sedangkan Yasa  melongo hingga potongan Redvelvet cake milik Aji, keluar begitu saja dari mulutnya.

Mereka sama sama diam dan saling menatap, bahakan orang yang ada di dalam cafe pun ikut diam.

Setelah menyadari situasi, Felix dan Aji tertawa lepas. Bahkan mereka sampai membuat seisi cafe ikut tertawa.

"Lo ngapain" Ucap Yasa menahan diri agar tidak tertawa, tapi saat mendengar Felix dan Aji tertawa lepas. Ia ikut menertawai Juna

Menyadari ada yang aneh, Juna langsung duduk. Menatap sekeliling, melihat orang orang yang sedang menatapnya sambil tertawa.

"Anjing cuman mimpi" Tutur Juna mengelus dadanya

"Lo mau duduk di situ aja ha" Ucap Aji melihat Juna yang masih duduk di lantai dengan tatapan linglung

Mendengar itu, Juna tersadar. Lalu dengan cepat ia berdiri dan mengambil kursinya yang ikutan jatoh bersama dirinya.

"Kenapa pada gak bangunin gw" Kesal Juna, menatap mereka bertiga yang masih menormalkan diri. Agar tidak tertawa terus

"Yaa lo ngapain tidur" Balas Felix tak terima di salahkan, "anjir hape gw" Pikik Felix, menatap ponselnya yang sudah tergeletak di lantai. "Untung kaga lecet"

Melihat Felix, Aji ikut menoleh kebawah. Melihat ponslenya yang jatuh juga, ia langsung mengambilnta tanpa banyak bicara.

Aji menegakan kembali tubuhnya, setelah berhasil mengambil ponselnta yang tergeletak di lantai. Dan menggeletakannya di atas meja. "Kalau ngantuk pulang Jun, tapi bisa ja lo rebahan di situ" Ledek Aji menunjuk lantai

"Sialan lo pada"

"HP lo ni" Felix menyodorkan ponsel milik Aji, ke depan wajahnya.

"Lupa gw" Ucap Aji menyadari mereka sedang bermain game

"Habis mimpi apa lo" Tanya Yasa curiga, saat melihat Juna yang masih linglung

"Serem banget njir" Balas Juna membuka layar ponselnya, memastikan tidak ada jejak chat yang ia krim saat di mimpi.

Juna mengelus dadanya tenang, saat tidak menemukan chat mencurigakan. Yang ia temukan hanya, chatnya yang belum di balas.

"Gila. gw tidur sejam" Ucap Juna tak percaya saat melihat Jam di layar ponselnya

Losers in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang