konser Tulus

45 7 11
                                    

"Ngapain nunggu di luar Li" Tanya Juna, saat ingin masuk kedalam rumah Lia. Tapi ia malah melihat Lia sudah menunggunya di depan gerbang

"Gak papa pengen aja" Balas Lia menatap juna yang benar baner enak di pandang, laki laki kalau udah pake baju hitam. Memang tidak baik untuk jantung

"gw belum izin kembaran lo" Ucap Juna ingin turun dari motornya untuk menemui Aji

"Gak usah, gw udah izin ke dia. Lagian dia juga gak ada di rumah" Cegah Lia tidak berbohong, karna Aji sampai saat ini belum pulang kerumah. Akan tetapi ia sempat menelfon Aji untuk memberitahunya, karna. Saat Lia keluar rumah, harus mendaptkan izin dari Aji.

"Beneran" Tanya Juna memindahkan tas gendong yang ia bawa ke depan, agar Lia tidak kesusahan saat duduk

"Iyaa Juna ganteng" Balas Lia

Mendengar itu Juna mengaguk, mengambil helm yang is bawa untuk di pakai Lia

Melihat Juna yang hendak memakaikan ya helm, Lia sedikit menundukan kepalanya

"Udah, ayoo berangkat" Ajak Juna setelah selesai memasangkan helm

"Pelan pelan naiknya" Ucap Juna mengulurkan tanganya, sebagai pegangan untuk Lia saaf naik ke atas motornya

Lia benar benar bersyukur tidak salah outfit, melihat motor yang di bawa Juna. Membuat Lia berkali kali mengucapkan syukur, karna lebih menggunakan jeans di bandingkan rok. Karna motor yang di bawa Juna untuk menjempurnya adalah motor klx berwarna hitam

"Ayoo jalan" Ucap Lia setelah duduk dengan nyaman

"Pegangan lia cantik" Ucap Juna sebelum menjalankan motornya

Mendengar itu Lia langsung melingkarkan tanganya pada pinggang Juna

Juna yang awalnya tersenyum lebar, tiba tiba hilang. Ia tidak bereskspetasi jika Lia akan memeluk pinggangnya

"Ayoo jun jalan" Ajakan Lia memecahkan lamunan Juna

Juna yang sadar langsung menghidupkan motornya, dan jalan meninggalkan perumahan Lia

"Jun jangan pelan pelan, takut kita telat dateng" Ucap Lia karna merasa terlalu lambat membawa motor

"Sorry Li" Balas Juna menambah kecepatan motornya, Juna ingin merasakan moment ini lebih lama. Sehingga tanpa sadar, Juna benar benar tidak menambah kecepatan motornya sepanjang jalan.

Sesampainya di lokasi, Juna langsung memarkirkan motornya di tempat yang di sediakan. Sudah banyak orang di sini

"Mau jajan dulu, atau langsung masuk Li" Tanya Juna melepas helm nya

"Langsung masuk aja, kayaknya bentar lagi mulai" Balas Lia

Juna yang mendengar itu mengaguk, lalu melepaskan helm yang masih terpasang di kepala Lia

"Makasih Juna" Ucap Lia tersenyum lebar

"Sama sama cantik"

"Ayoo masuk" Ajak Lia menarik tangan Juna

Sesampainya di dalam, mereka cukup kesulitan mencari tempat duduk. Karna sudah banyak orang yang masuk, sehingga mereka membutuhkan waktu. Untuk menemukan tempat duduk mereka

"Kayaknya udah mau mulai, jadi udah pada di dalem semua" Ucap Juna duduk di samping Lia yang sedang asik menatap sekitar

"Posisi kita deket banget dari panggung" Lia yang tak percaya mereka berada di barisan pertama

"Sengaja, gw kalau nonton konser suka pesen barisan yang paling depan. Tapi gak tau kalau bakal sedeket ini"

"Lo sering nonton konser jun" Tanya Lia

"Kadang, nonton penyanyi yang gw suka aja"

"Sama dong, eh udah mulai" Ucap Lia menatap ke arah panggung

Lia benar benar menikmati lagu yang di bawakan oleh tulus, bagaimana bisa ada orang yang bisa menciptakan lagu sebagus ini.

"Lo suka Tulus" Tanya Juna melihat Lia menikmati konser

"Iyaa, dia satu satunya. Penyayi Indonesia yang gw fans, gak tau kenapa, setiap Tulus ngeluarin lagu baru. Lagu itu gak pernah gagal di telinga gw, walaupun sebenarnya gw gak ngerti tentang musik. Gw cukup pemilih tentang musik, ataupun apapun yang ingin gw dengarin. dan yaaa, Tulus berhasil buat gw suka sama semua karnya. Dia pantes dapet julukan, the best of the best sih ." Jelas Lia

Btw ini pendapat author

"Ini lagu favorit gw" Ucap Juna saat Lagu Jatuh suka sedang di bawakan

Lia yang mendengar itu mengaguk "lagu dia bagus semua, gw gak bisa milih lagu yang di jadiin favorit. Tapi, monokrom yang paling sering gw dengerin" Jawab Lia menatap ke atas panggung menikmati suara Tulus yang membuat dirinya tenang.

"Minum Li" Tawar Juna menyerahkan air mineral yang sudah di buka tutupnya

Lia yang melihat itu menatap Juna bingung "dapet dari mana lo" Tanya Lia lalu menerima botol tersebut dan langsung meminumnya, karna jujur ia cukup haus. Sepanjang konser Lia ikut bernyayi, bersama penonton lainya

"Tadi sebelum ke rumah lo, gw mampir ke indomaret" Jawab Juna melebarkan tasnya, memperlihatkan snack yang ia bawa. Dari dalam tas

"Jun seriusan lo" Ucap Lia tak percaya, ia baru sadar. Jika Juna membawa tas yang berisi banyak cemilan

"Di makan Li, tapi jangan di keluarin semua. Takut ketauan panitia" Juna memangku tasnya, agar Lia dengan mudah mengambil

"Mau" Tawa Juna memperlihatkan poky yang ia buka di dalam tas

Lia yang melihat itu menahan tawanya, ttanganya terulur untuk mengambil satu dari dalam tas Juna

"Lo sering kayak gini" Tanya Lia asik memakan poky coklat yang Juna bawa

"Enggak sihh, gw tau ini gara gara Felix. Waktu dia ngajak gw nonton konsernya blackpink"

"Lo udah pernah nonton konsernya blackpink" Ucap Lia tak percaya, ia bahkan tak pernah melihatnya. Karna selalu kalah war tiket, dengan fans lainya

"Iyaa, waktu itu dia maksa buat temenin nonton. Bukan temenin sih, gw yang suruh bayarin tiketnya dia. Tapi asik juga konser mereka, lagunya cukup cocok di telinga gw"

"Kapan kapan kita nonton konser kpop lainya, biar lo makin suka" Ucap Lia

"Boleh, asalkan sama Lia" Balas Juna membuka jajan yang lain, karna poky yang di makan Lia sudah habis

Lia yang mendengar itu enggan untuk membalas, ia hanya tertawa canggung

Deg

Lia merasa deja vu, saat mendengar Tulus menyanyikan lagunya berjudul cahaya, tiba tiba pikiranya berkelana. dimana, Ini adalah lagu favorit laskar.

Masih Lia ingat, Laskar berkata. Lagu ini menjadi  inspirasinya, Agar bisan menjaga Lia. tapi apa, Sekarang ia malah meninggalkan Lia tanpa penjelasan apapun.

Kalau boleh jujur, Lia masih belum bisa melupakan mantan kekasihnya. Ia masih berharap Laskar memberikannya sebuah alasan, agar Lia bisa memaafkanya. Dan mereka kembali bersama lagi

"Jangan ngelamun Li" Tegur Juna melihat Lia yang melamun

"Bentar lagi konsernya selesai"

"Masa iyaa" Ucap Lia tak percaya, ia masih belum cukup mendengar suara penyayi favoritnya

"Iyaa, jangan ngelamun. Kayaknya ini lagu terakhir" Juna memperingati dan langsung di angguki Lia.

Juna menoleh, memperhatikan Lia yang fokus pada lagu. Juna mengambil ponselnya, dan memotret Lia secara diam diam

"Kalau mau foto bilang dong jun, biar gw bisa pose yang cantik" Ucap Lia saat flash ponsel Juna hidup, lalu menoleh ke arah Juna. Dan berpose "cepet foto jun"

Juna yang mendengar itu hanya diam, mengumpati tingkah bodohnya. Bagaimana ia lupa mematikan flash kameranya

Tbc

See you
Jangan lupa vote anda follow

Losers in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang