"Gak kuliah lo ya" Tanya Aji yang baru sampai rumah, melihat Lia duduk santai di sofa ruang tamu sedang memakai masker wajah sambil menonton drakor di TV
"Dosennya gak masuk" Balas Lia tanpa mengalihkan pandanganya pada layar TV
"Gak masuk apanya, orang gw tadi ke kelas lo" Aji duduk di single sofa yang ada di samping Lia. Mengingat ia mencari Lia karna tidak pulang pulang, tapi Aji sama sekali tidak menemukan kembaranya, niat ingin bertanya pada teman kelas Lia. Ia malah dapat pertanyaan, dimana Lia
Lia yang mendengar itu memutar bola matanya malas, lalu melepas masker bergambar beruang pada wajahnya. Dan melemparkanya pada Aji "itu lo tau jawabanya" Kesal Lia lalu membuka snack yang tadi sempat ia bawa dari dapur
"Jorok Li" Kesal Aji saat masker itu mengenai wajahnya, dengan kesal ia melemparnya kembali ke Lia dan menganai wajahnya
Lia yang kesal lalu melempar bekas masker itu ke lantai, dan kembali fokus pada snack dan tontonanya
"Li minta maskernya juga" Ucap Aji penasaran, karna saat masker Lia mengenai wajahnya, rasa dingin langsung bisa ia rasakan
Lia yang mendengar itu menatap Aji sengit "Dih, ogah. Masker gw sebiji 300 rebu, dan lo mau minta gitu aja"
Aji yang mendengar itu shock sendiri, bagaimana bisa. Masker selembar harganya begitu mahal "mahal banget anjir" Umpat Aji
"Buang buang duit lo Li" Aji gantian menatap sengit kembaranya
"HEH, gak sadar diri lo. Sini biar gw sadarin, lo juga sering buang buang duit. Buat modif mobil lah, pasang lampu kelap kelip di mobil lah, beli barang barang gak berguna buat mobil lah. Lo sama aja buang buang duit"
"Lo mana ngerti tentang mobil" Kesal Aji, mengingat Lia tak pernah ke bengkel. Karna yang selama ini yang mengurus mobil Lia adalah dirinya
"Yaa lo juga gak ngerti tentang perawatan" Balas Lia tak mau kalah
"Tapi, gw beli gitu masih bisa di pake lagi besok nya. Sedangkan itu make sekali langsung di buang, itu definisi buang buang duit"
"Lo tau apa tentang ngerawat diri, Taunya lo mah cuman sikat gigi sama pake sunscreen. Makanya burik"
"Burik mata lo, orang cewe liat gw aja klepek klepek"
"Najis kepedean banget jadi orang, lo jelek kayak gitu. Ada yang klepek klepek"
Aji menatap Lia sebal, ini kok jadi ngehina fisik. Padahal Aji tidak ada bahas fisik "dah lah Li, gak jadi gw minta masker" Balas Aji beranjak pergi
"DASARNYA MATANYA SOAK, MAU GIMANA LAGI" teriak Aji yang sudah berada di pertengahan tangga untuk kembali ke kamarnya. Ia masih tak terima di hina oleh Lia
Lia yang mendengar teriakan Aji, memutar bola matanya malas. Kembali pada layar TV yang menampilkan adegan adegan uwu, yang membuatnya senyum senyum sendiri
"Pecahin telornya pelan pelan" Ucap Aji menatap juna yang mencoba membenturkan telur ke pinggiran teflon
"Kan udah gw bilang pelan pelan" Kesal Felix saat melihat telor yang baru saja di pejahkan juna jatuh ke kompor miliknya
Juna yang mendengar itu tersenyum, langsung mengambil tisu untuk membersihkan kompor "ampun yang mulia" Ucap Felix saat melihat tatapan horor Felix
Setelah kompor yang terkena telur bersih, juna membuang tisu bekas ia pakai ke tong sampah. dan langsung mencuci tamganya
"Mari kita coba" Ucap juna mengambil sebutir telor yang ada di kulkas
"Gak usah gaya gaya deh lo, mendingan lo ambil piso terus pecahik pake itu" Kesal Felix menyerahkan pisau yang ada di sampingnya kepada juna