cerita hari ini

82 17 21
                                    

"Lia mana" Tanya yasa menghampiri Aji yang berada di pinggir kolam

"Nginep di rumah temannya" Jawab Aji menatap dasar kolam renang

Yasa yang mendengar itu hanya mengaguk, lalu memakan snack yang ia bawa sebelum menemui Aji

"Lo ngapain kesini njir"  Aji menghampiri Yasa, lalu mengambil minuman kaleng yang Yasa bawa

"Main lah, ngapain lagi. Kasian gw sama lo, malam minggu tapi di rumah sendirian "

Ctakk

"Sakit njir" Ringis Yasa mengusap kepalanya, karna secara tiba tiba Aji melempar kaleng minuman yang sudah kosong

Sedangngkan sang pelaku, hanya tertawa tanpa rasa bersalah

"Ngapa loo" Tanya Aji merasa ada kabut hitam yang menyelimuti muka sohibnya

"Gw berantem " Tanya Yasa menatap gelapnya langit

"Bokap lo" Aji memastikan kata Dia, dari pertanyaan yang di berikan. Dan Aji langsung mendapatkan anggukan

"Berantem mulu lo njir "

Yasa yang menderngar itu diam dan mengehela nafas, sungguh ribet kisah hidupnya. Sampai sampai ia merasa kepalanya ingin pecah

"Gw copot aja kali yaa kepala gw" Kesal Yasa mengacak ngacak rambutnya

"Sini biar gw aja yang nyopot" Aji menawarkan diri lalu langsung memiting kepala Yasa menggunakan tanganya

"Heh, gak bisa napas gw, Aji sialan" Panik Yasa saat kursi yang ia duduki jatoh karna tidakan yang di luar prediksi BMKG

Aji sang pelaku penyiksaan hanya tertawa saat Yasa terus memukul tanganya, kalau saja Tidak di tahan, Aji pastikan sohibnya ini akan tersungkur dengan tidak elit karna kursi yang di duduki pergi entah kemana

"Ahjk sakit anjir" Teriak Aji langsung mendorong Yasa saat lenganya di gigit

"Sialan lo" Maki Yasa yang sudah tersungkur di dekat kolam renang

"Gila yaa lo" Aji memegang lengan kirinya yang miliki cap gigi milik Yasa

"Lo lebih gila"

Drttt

"Anak ayah kok belum pulang"  Tanya orang di seberang saat telfon mereka tersambung

"Maaf yah, Juna nginep di apartemen dulu, kasian gak pernah di tinggalin"

"Gw kira lo masih ngojek sampe lupa waktu" Ujar Felix orang yang menelfon Juna

"Kangen lo sama gw, sampe nelfon nelfon segala, tapi. Gak heran sih, seorang juna memang nenganin" Pede juna

Tuth

Juna manatap layar ponselnya saat Felix langsung memutuskan panggilan mereka

"Emang juna kapret Juna, kaga bisa di ajak serius " Kesal Felix setelah panggilan mereka terputus

Maaf nomor yang ada tuju sedang sibuk

"Sialan malah gak di angkat" Kelas Felix saat ingin kembali menelfon Juna, lalu kembali mencoba menghubungi. Kalau saja tidak perlu perlu amat, tidak sudi Felix menelfon Juna berkali kali

"Cieilehh,,, tapi aja sok sok an matiin, sekarang nelfon nelfon" Ledek Juna mengangkat panggilan Felix

"Berisik,  ayo nongkrong" Ajak Felix mengalihkan pembicaraan, karna Juna tidak akan berhenti meledek sebelum ia menyampaikan maksud dan jutuanya

"Males" Tolak Juna

"Ayo lah Jun, mumpung malming kan yaa, banyak cewe cantik. Nanti kita modusin" Bujuk Felix padahal tujuan nya mengajak Juna nongkrong bersama agar bisa makan sepuasnya, tanpa memikirkan uang yang harus ia keluarkan. mengingat Juna orang yang berada dan ia hanya lah anak rantau. Sungguh hal yang sangat berguna

Losers in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang