9. Rumor Baru

107 7 0
                                    

Semenjak Nara dan Tania memutuskan berteman istirahat tadi, Tania pindah tempat duduk, satu meja dengan Nara.

Kelas sudah berakhir dari lima menit lalu, tapi Nara dan Tania masih ada di dalam kelas. Tania masih sibuk menulis materi, sedangkan Nara sedang menunggu seseorang.

"Gue udah selesai ayo pulang!" Tutur Tania sambil mengemasi barang-barang.

Nara menggeleng, "maaf, gue lagi nunggu temen. Duluan aja nggak apa-apa."

Tania mengerutkan keningnya, "gue nggak bermaksud ngeledek, tapi bukannya lo nggak punya selain gue?"

"Nara." Suara bass seorang laki-laki memanggilnya, sontak gadis itu menoleh pada laki-laki yang berdiri diambang pintu kelas.

"Maaf telat, aku tadi sempet nyasar." Tutur Reza sambil berjalan ke arahnya.

Tania berdecak kagum melihat Reza, kemudian berbisik di telinga Nara. "Yakin ini temen lo? Yang kayak gini mah lebih cocok jadi gebetan kali!"

Wajah Nara seketika memerah. "Serius dia cuma temen," jawab Nara.

"Ya sudah deh, gue duluan ya bye!"

"Bye!"

"Ayo pulang!" Ajak Reza

Nara dan Reza berjalan bersisian ke arah parkiran sekolah. Sesampainya di sana Nara terkejut mendapati Ian berdiri di dekat motor Reza.

"Kenapa lama banget?" Tanya laki-laki itu dengan wajah kesal.

"Maaf, tadi sempet nyasar." Reza tampak merasa bersalah.

"Nara nggak apa-apa kan pulang bareng sama dia juga? Kami mau ngerjain tugas bareng."

"Iya, santai aja."

Nara berboncengan motor dengan, Reza sedangkan Ian mengikuti motor Reza dari belakang.

"Situasi awkward macam apa ini!!" Tutur Nara dalam hati.

–⌛–

Nara selalu berangkat sekolah tepat waktu, meskipun hari ini ia masuk sampai disekolah sepuluh menit sebelum gerbang ditutup.

Sudah biasa Nara seperti artis sekolah, yah meski terkenal karena skandal sih. Tiap kali ia berjalan di koridor orang-orang akan menatapnya bahkan ada yang terang-terangan berbisik-bisik saat ia lewat.

Namun ada yang membuat gadis bersurai hitam itu tertarik untuk mendengarkan obrolan segerombolan gadis yang tengah membicarakannya. Ia menguping sambil pura-pura berjongkok membenarkan tali sepatu.

"Lo udah denger kabar terbaru belum?"

"Yang mana? Oh soal anak baru itu ya?"

"Iya gila sih setiap cogan disekolah kita pasti Nara caperin."

"Heh kemarin mereka naik motor bareng pas pulang! Gue liat sendiri astaga!!"

Sepertinya kehadiran Nara tidak disadari gadis-gadis itu. Saat Nara berdiri barulah gerombolan gadis itu bungkam suara dan bubar.

"Ahh pagi-pagi mood gue jadi jelek. Apa salahnya memang pulang bareng tetangga." Tutur gadis itu lirih, sambil berjalan ke kelasnya.

Rumor selalu lebih di percaya dari pada kenyataannya yang ada. Lagi pula Nara malas menjelaskan yang sebenarnya. Mereka hanya menjadikan rumor tentang Nara sebagai bahan obrolan. Sungguh para gadis yang menyedihkan.

—⏳—

By_Zaenuna

Repeating TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang