Tekan bintang dulu beb..
.
.
.
Happy reading...Flashback...
5 tahun lalu......
Dor...Dorr!....
"HABISI MEREKA SEMUA!!!... RATAKAN DENGAN PARA PEKERJANYA JUGA!!..TANPA TERKECUALI!!...MENGERTI?!" Teriak Jake Wilson, tangan kanan sekaligus sahabat Drevil Cleondra maheswara mafia yang masih begitu muda yang berumur 17 tahun.
Diusianya yang masih begitu muda ia sudah bisa memimpin kelompok mafia besar."SIAP!! MENGERTI!!" Teriak para bodyguard itu dengan serentak.
"Jake."
"Iya tuanku"
Walaupun sahabat, Jake tetep menghormati Drevil sebagai atasannya.
"Haruskah aku ikut serta dalam permainan kecil ini Jake?" Ucap tuannya dengan suara pelan yang tak lain adalah Drevil. Walaupun tuannya ini berbicara dengan pelan Jake masih bisa mendengarnya.
"Tidak tuan, anda hanya perlu melihatnya saja" Ucap Jake dengan sopan pada tuan mudanya itu. Jake dan Drevil adalah teman dari kecil. Jake lebih tua 5 tahun dari Drevil.
Drevil hanya mengangguk kecil dengan smiriknya.Ia menyaksikan dengan matanya sendiri saat para bawahannya yang sedang menghabisi semua para pekerja dan juga majikanya sekaligus.
"Ini sedikit menghiburku"
***
Ditempat yang sama lebih tepatnya didapur, Sorang pelayan dan juga seorang gadis berusia 14 tahun yang diyakini merupakan sepasang anak dan ibu, baru saja masuk kerumah majikannya lewat pintu belakang.
BRAKK!
PRANG!
DOR! DOR!
"AKHHH"
"Ibu apa yang terjadi, kenapa diluar begitu ribut?...dan apakah tadi itu suara tembakan?"
"Ibu juga tidak tau sayang"
Ucap pelayan itu dengan gelisan. Ia juga tidak tau apa yang telah terjadi disini.
Karena penasaran pelayan itu berniat memeriksa dengan hati hati apa yang tengah terjadi di rumah majikannya ini.
"Fia diamlah disini, biarkan ibu saja yang melihat"
Gadis kecil itu mengangguk pelan.
Melihat anaknya yang mengganguk perlahan pelayan itu melangkahkan kakinya ke sumber suara, dan -Dor!!
Seseorang tertembak tepat di depan mata si pelayan.
"Aaaaaa" syok! Yaa pelayan itu terkejut dan membekap mulutnya, ternyata orang yang tertembak itu adalah suaminya sendiri.
Sebelum kesadaran sang suami hilang, ia menoleh kearah istrinya yang tengah bersembunyi. Berkata dengan lirih "sembunyi kan fia, kaburlah sejauh yang kalian bisa, maafkan aku." Kesadaran suaminya hilang.
"Mati itu anjir sialan Lo shibal."author.
Pelayan wanita itu menagis histeris saat melihat suaminya mati tertembak oleh bodyguard mafia saat mencoba melindungi mereka.
Ia mencoba memaksa anaknya untuk lari dan bersembunyi, tetepi gadis kecil itu tidak mau dan malah menangis histeris.
"Fia... pergilah bersembunyi sayang...ibu mohon...ibu akan baik² saja sayang" ucap ibu gadis kecil itu dengan memohon, ia mengucapkannya dengan begitu sangat lirih.
Ia tidak mau jika anak satu-satunya tewas dibantai oleh orang orang kejam itu.
"Hiks..ga m-mau Bu...hiks..hiks...kita sembunyinya sama-sama hiks...AYOO BU!!"ucap gadis mungil yang tak lain adalah Sofia.
Gadis itu semakin berteriak histeris saat melihat bodyguard yang menodongkan pistol kepada ibunya.
"IBUUU AWASS!!"
DOR!!
Terlambat, ia terlambat. Timah panas itu sudah bersarang dalam tubuh ibunya..
"C-cepat la-ri Sofia...I-ibu menyayangimu.." Ucap ibunya terbata bata setelah itu ia ambruk tepat didepan anaknya.
"NGGAK!!..IBUU BANGUN!!...Hiks..Hiks.."
Air matanya jatuh membasahi pipinya, ia menggeleng ribut sambil bersimpuh memeluk ibunya yang sudah tak bernyawa.
Jasad yang berlumuran darah itu ia peluk sekuat tenaga. Pelukan terakhir kalinya.
"Jangan tinggalin fia Bu...Fia gabakalan kuat sendiri...Hiks..ibu, fia mohon bangun..Hiks...ayo Bu buka mata..kita harus lari Bu..Hiks...ayo Bu bangun... BANGUN BU!!.."
Sorang bodyguard berjalan menujunya dan menariknya dengan kasar saat ia menangisi jasad ibunya. "Apa Kita juga akan membunuhnya?" Bodyguard itu bertanya pada rekannya.
"Aku tidak tau, sebaiknya bawa gadis itu kehadapan tuan muda" Jawabannya dan mendapatkan respon anggukan.
Sofia,gadis itu hanya menurut saat ditarik entah kemana ia pun tidak tau, atau ia juga akan dibunuh?..Hahahah biarlah mati daripada dirinya hidup sebatang kara didunia yang kejam ini.
"Tuan muda,apakah gadis ini juga kami habisi?"
Tuan muda Drevil hanya menatap datar pada gadis didepannya tapi berbeda dengan hatinya yang sedikit gelisah.
Melihat gadis mungil dihadapannya yang menangis sesegukan sambil memanggil ibunya dengan lirih membuatnya sedikit iba, ada gejolak aneh yang ia rasakan, ada perasaan yang tak bisa ia jabarkan.
"Let go of the girl" Ucapnya datar dengan tatapan tidak beralih dari gadis dihadapannya.
Gadis itu sedikit bergetar dan juga bergerak gelisah saat tatapan pria remaja itu tak beralih darinya sedikit pun.
Tatapan matanya yang tajam membuatnya ketakutan."Tapi tuan, dia-"
"YOU DON'T HEAR WHAT I'M SAYING?!"
Ucapan bodyguard itu tidak terlanjutkan karena bentakan dari tuan mudanya.Dia bergetar ketakutan.
Bahkan gadis mungil itu juga tersentak kaget dan juga tubuhnya bergetar karena takut saat mendengar bentakan keras tersebut.
Bodyguard itu pun melepaskan cekalan tangannya dari tangan mungil gadis disampingnya.
Saat cekalan tangannya dilepaskan gadis itu segera berlari dengan cepat.Dia tidak ingin berurusan lagi dengan yang namanya mafia.
.
.
.
.
.
Tbc..Vote dan komennya jangan lupa!.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Man Obsession
General FictionGadis itu seperti kelinci kecil yang sedang diintai oleh singa buas. . . . "Lepaskan aku...apa yang kau inginkan dari ku tuan..." "Yourself" ucapnya dengan santai, tangan kekarnya senantiasa mengusap lembut pipi chubby gadisnya. "S-siapa kau sebenar...