Happy reading babe 🥀
Jangan lupa vote dan komen ya.
.
.
." Kenapa kau kembali?"
Gerald menatap putra nya dengan datar. Ia memutar Revolver kesayangannya ditangan kirinya.
Lucu sekali putranya ini.
Tentu saja ia kembali karna rumah mewah nya disini.
Tempat kelahiran istri nya disini, perusahaan pusat nya juga disini.Selama tiga bulan ini ia dan istrinya memang berbeda di spanyol karna salah satu perusahaan nya disana sedang bermasalah.
Bisa saja ia menyuruh orang kepercayaan nya untuk mengurusnya, tetapi bukankah itu kesempatan yang bagus untuknya.
Ia bisa berduaan dengan istrinya dengan alasan pekerjaan tanpa ada pengganggu.Ia terkekeh dan melempar revolver tersebut dengan santai kearah meja dan mendarat dengan sempurna.
"Ini tempat ku dan istriku son. Jangan beri aku pertanyaan bodoh itu!" Sinis nya. Ia mengambil gelas berisi Vodka itu dan ditegaknya hingga tandas.
"Jangan menyentuh gadisku, Dad!"
Gerald mengangkat satu alisnya, ia menyeringit bingung dan menatap penuh tanya kearah drevil. Drevil yang melihat wajah polos yang dibuat-buat Daddy nya itu menggeram.
"Jangan seperti orang yang tidak tau apa-apa dad! aku tau pasti jika anak panah itu darimu tuan Gerald sky maheswara terhormat." Tekannya, Gerald terkekeh dan bertepuk tangan melihat kepintaran putranya.
"Aku tidak menyentuh gadismu son, mungkin sekarang tidak tetapi nanti" ucap Gerald dengan smiriknya. "Aku harus memastikannya sendiri jika gadis itu hanya gadis biasa." Ucap Gerald dengan tampang songong nya.
"Dia gadisku! Aku tau apapun tentangnya, dan kau! Tak pantas untuk ikut campur!." Desisnya menunjuk wajah Gerald dengan rahang yang sudah mengeras.
Gerald berdecih sinis "Katakan sesuatu yang mengejutkan padaku ?" Gerald mendesis tidak kalah tajam. Ia tertawa melihat wajah Drevil yang seperti memikirkan sesuatu.
"Balas dendam." Kata Drevil pelan dan Gerald yang tersenyum smirik.
***
Sofia sekarang tengah berada ditaman belakang mansion. Mengunakan sarung tangan dan memegang skop kecil untuk mengali tanah. Ia berjongkok mengali tanah basah itu.
3 orang bodyguard berdiri disekelilingnya sambil memegang payung, ya Sofia menanam bibit bunga itu disaat hujan turun yang lumayan deras.
"Nona, lebih baik menanam bunga nya lain kali saja. Sekarang hujan anda harus masuk kedalam agar tidak sakit." Ucap bodyguard itu dengan sopan.
"Ih tidak mau!, aku hanya ingin menanamkan bunga ini dan bermain hujan sebentar. Lebih baik paman saja yang pergi, jangan menggangguku!" Usir Sofia yang masih asik dengan kegiatannya sendiri.
Para bodyguard itu hanya menghembuskan nafas lelahnya. Sudah setengah jam mereka memayungi Sofia dan menyuruh Sofia berhenti, tetapi ia tidak mau.
Gadis itu bersikukuh ingin bermain dibawah guyuran hujan itu.
.
.Sedangkan dihalaman depan, mobil mewah Drevil telah terpakir didalam garasi. Ia keluar dengan menenteng jas hitamnya. Melempar jasnya diatas sofa dan menggulung lengan bajunya hingga siku sambil berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Man Obsession
General FictionGadis itu seperti kelinci kecil yang sedang diintai oleh singa buas. . . . "Lepaskan aku...apa yang kau inginkan dari ku tuan..." "Yourself" ucapnya dengan santai, tangan kekarnya senantiasa mengusap lembut pipi chubby gadisnya. "S-siapa kau sebenar...