Chapter 04 DMO

21.3K 596 7
                                    


Happy reading....

▼ ▼ ▼

Flash on...

Sofia bergegas keluar gedung apartemennya, dengan nafas yang memburu ia memasuki lift. Sambil menunggu sampai di lantai bawah jantung Sofia berdetak tidak karuan dan terus mengecek jam yang melingkar di tangannya. 

Ting..

pintu lift terbuka, sofia mempercepat langkah kakinya menuju keluar gedung dan langsung menghentikan taxi yang sedang kebetulan lewat.

                     

                              ***

Beberapa menit kemudian ia pun sampai ditempat tujuan, yakni cafe xxxx tempat ia bekerja

"Thank you sir" ucap Sofia saat turun dari taxi. Aishh dia telambat.

Gadis itu masuk kedalam cafe dan akan melakukan pekerjaannya seperti biasa.

Sofia masuk kedalam ruangannya untuk mengganti pakaiannya menjadi pakaian khusus karyawan.

Sesudah mengganti pakaiannya Sofia langsung menuju dapur untuk memulai pekerjaannya.
Tetapi pemilik cafe atau bosnya menghentikan langkahnya menuju dapur.

Ia menunduk, takut dimarahi karna ia sudah terlambat. Didalam hati ia terus merpalkan doa agar ia tak mendapat siraman rohani dari bos nya ini.

"M-maaf bos, saya terlambat"ucapnya dengan pelan dan sedikit menunduk saat berhadapan dengan bosnya.

"Tidak apa-apa Sofia...Oh ya.. Bisakah kamu mengantarkan pesanan pelanggan nomor 07 ini?" Ucap bosnya ramah, Sofia mendelik bingung. Kenapa bosnya Sekarang begitu ramah biasanyakan bakalan marah marah mulu.

"Yaiyalah njirr kalo ga ramah bisa dibunuh dia detik ini juga." Autor

"Bagaimana Sofia, kau bisakan melakukannya kan?"

Sofia masih belum merespon Karna dirinya masih sedang berkecamuk dengan pikirannya sendiri.

"Kenapa bos tiba-tiba ramah seperti ini?" Batinnya kebingungan.

"Sofia?"

"Ahh! Oh? B-bisa bos" ucapnya dengan gugup.

Gadis itu segera berlalu dari hadapan bosnya itu. Jika tidak bisa saja pria itu berubah pikirannya dan kembali kesifat aslinya yang pemarah itu.
  
Sofia dengan segera mengantarkan pesanan itu pada pelanggannya yang mungkin sudah menunggu.

"Permisi tuan, ini pesanannya."ucapnya dengan sopan.

Pria ini menoleh saat suara lembut itu memasuki telinganya.

Pria itu hanya mengangguk sambil tersenyum misterius, dan tatapannya sulit untuk diartikan.

"Angellta Sofia zamora."

Deg..

"M-maaf t-tuan, kenapa anda bisa tau nama saya?" Tanyaku gugup.
Yang benar saja bahkan aku tidak mengenal pria ini lantas bagaimana dia bisa tau nama panjangku.

Pria itu menarik sudut bibirnya, ia tersenyum misterius.
Aihh...aku sedikit merinding melihat itu.
Tapi, Aku seperti pernah melihatnya atau mungkin hanya perasaanku saja.

Berbeda dengan Sofia yang kebingungan  pria itu malah menyeringai saat melihat mimik wajah kebingungan gadisnya...Begitu menggemaskan.

Tunggu?...gadisnya?

"Yeah, Even I know all about you."

                               ***

   Malam 19.23

Devil Man ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang