Chapter 05 DMO

21.9K 638 15
                                    


How was your day, baby?
Good or bad?

Happy reading....

                                  ***

Pria itu berjalan mendekati ranjang dimna gadisnya berada. Gadis itu terus beringsut mundur hingga mentok di kepala ranjang.
Ia ketakutan setengah mati saat pria itu mendekatinya dan langsung memeluknya.

Gadis itu menangis dan memberikan perlawanan saat ia peluk.

Melihat gadisnya yang terus memberontak saat dalam pelukannya membuat nya tersulut emosi.

Dia tidak mau jika gadisnya menjadi gadis yang pembangkang dan pemberontak!. Yang ia inginkan adalah gadis kecilnya ini patuh dan penurut akan perintahnya.

Pria itu memejamkan matanya sejenak untuk merendam amarah nya yang hampir meledak. Ia sedikit menguraikan pelukan untuk bisa melihat wajahnya gadisnya.

"LEPAS!!..hiks...kamu siapa?...lepasin fia"

"Shuttt...calm sweetheart, l don't hurt you."  Ucap pria itu dengan lembut tetapi ada penekanan disetiap katanya.

Dicengkeram nya dengan kuat bahu yang bergetar itu agar gadis itu fokus untuk menghadapnya.

"Look at me!"

Sofia menelisik wajah pria dihadapannya ini. Ia mencoba mengingat siapa pria itu.

Gadis itu membelalakkan matanya saat ia mulai mengenali pria dihadapannya ini.
Jantungnya berpacu dengan cepat, matanya memanas.
Ia semakin bergerak gelisah dan ketakutan saat pria dihadapannya menyeringai.

Pria itu seakan tau apa yang ada dipikirkan gadisnya ini.

"Mengingatku gadis manis?"

Pria itu menyeringai saat merasakan getaran dari tubuh gadisnya.
Tangan kanannya terangkat untuk mengelus pipi chubby itu dengan lembut dan penuh dayu. Tetapi berbeda dengan matanya yang terus menyoroti gadis itu dengan tatapan tajam.

"K-kamu m-mafia itu?"

"Yeah, it's me sweetie"

Sofia semakin lemas mendengar pernyataan yang kelewatan santai itu.
Dan satu hal lagi yang membuatnya semakin lemas, dikamar bernuansa dark ini terpampang nyata bingkai foto besar tepat didepan sana.
Dan itu adalah foto dirinya.
( Figuranya itu didinding tepat dihadapan ranjang berjarak sekitar 6meteran lah seperti itu kira-kira para reader )

Mulutnya seaakan tidak bisa mengeluarkan kata-kata makian untuk pria kejam itu.
Ia tak sanggup, kenapa semesta mempertemukan nya dengan dengan mafia lagi, kenapa takdirnya begitu buruk.

"Jangan... jangan bunuh aku..." Sofia berkata lirih nyaris seperti bisikan.

Ia sekarang tengah diliputi ketakutan yang amat luar biasa.
Ada perasaan takut, marah, sedih semuanya tercampur menjadi satu.
Didepannya ini adalah latar belakang saat terbunuh orang tuanya.

"Lepaskan aku...apa yang kau inginkan dari ku tuan..."

"Yourself" ucapnya dengan santai, tangan kekarnya senantiasa mengusap lembut pipi chubby gadisnya.

Devil Man ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang