Happy reading...
Hargai karya seseorang dengan cara vote dan komen.
15.45Disini Sofia berada, di taman belakang mansion yang sangat luas.Taman ini sangat indah yang dihiasi oleh tanaman hias yang bisa Sofia pastikan berharga fantastis.
Sofia duduk sendiri. Ia kabur dari kamar dan menyelinap diam-diam untuk bisa kesini, karena Drevil memerintah kan para bodyguard agar tidak memperoleh kan Sofia keluar dari kamar.
Ia duduk diatas kursi yang tersedia disana. Menatap lekat benda yang ia genggam sedari tadi. Seumur hidup baru kali ini ia memegang benda itu, tangan nya bergetar matanya berkaca-kaca tapi ia harus kuat agar bisa keluar dari sangkar emas Drevil.
"Huh..ayo Sofia kau harus bisa, Hyra pasti khawatir"
Sofia bangkit dari duduknya dengan tangan bergetar ia menggenggam erat benda tersebut. Mengarahkan nya pada guci besar yang berada tak jauh dari nya.
Memejamkan mata nya erat, setelah ituㅡDOR!...DOR!..
Guci besar yang ada disebelah pintu masuk taman pecah. Sofia membuka matanya cepat, ia tak menyia-nyiakan waktu ia pun langsung berlari kearah gerbang belakang mansion yang mengarah kehutan. Ia berlari sekuat tenaga agar bisa keluar dari mansion tersebut.
Tak perlu khawatir jika gerbang itu ada penjaganya. Karena para bodyguard dan pelayan pasti berhamburan pergi kearah suara tembakan. Sofia telah memikirkan nya.
Mendengar suara tembakan para bodyguard dan pelayan berlari menuju kearah asal suara tembakan tersebut. Suara itu berasal dari taman belakang mansion.
Para bodyguard meneliti sekitar mansion dengan waspada, mereka telah bersiap dengan senjata nya masing-masing.Kepala pelayan membelalakkan matanya saat teringat jika gadis tuannya berada didalam.
"NONA ADA DIDALAM!!.. PERIKSA KEDALAM DAN PASTIKAN DIA BAIK-BAIK SAJA!" Teriak kepala pelayan tersebut dengan panik.
Dua puluh orang bodyguard berlari kedalam mansion. Mereka memeriksa kamar dan betapa terkejutnya Sofia tidak berada didalam.
"NONA TIDAK ADA!!" Teriak salah satu dari mereka.
Mereka kelimpungan dan memberi tau pada yang lain jika sang nona tak ada dikamar, mereka mencari Sofia disetiap sudut dan sekitar mansion, tetapi nihil mereka tak kunjung menemukan nya.
Dengan tangan bergetar salah satu bodyguard menghubungi Jake. Ia tidak sanggup jika langsung mengatakan nya pada Drevil.
***
Drevil memijit pelipisnya karena rasa pusing melandanya saat melihat jika pekerjaan nya masih banyak yang harus diselesaikan.
Ia belum memantau keadaan gadisnya sejak pagi karna jadwal nya yang padat.Tok..tok..tok..
"Masuk!"
"Pergi jika informasi yang kau bawa tidak penting Jake!" Drevil berucap tanpa melihat Jake.
"T-tuan..nona..d-dia.."
Brak!!
Drevil berdiri dan menggebrak meja kerja nya. "Bicara dengan benar sialan!! ada apa dengan gadisku?!" Drevil berjalan tegas menghampiri Jake dan mencengkeram kerah kemejanya membuat jake menunduk.
"Nona hilang tuan"
"Shit!"
BUGH!!
Jake terpental dan menghantam dinding saat Drevil memberikan bogeman mentah pada wajah nya. Sudut bibirnya robek dan mengeluarkan darah, begitupun dengan hidungnya yang juga mengeluarkan darah. Ah, pukulan Drevil memang tak main-main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Man Obsession
General FictionGadis itu seperti kelinci kecil yang sedang diintai oleh singa buas. . . . "Lepaskan aku...apa yang kau inginkan dari ku tuan..." "Yourself" ucapnya dengan santai, tangan kekarnya senantiasa mengusap lembut pipi chubby gadisnya. "S-siapa kau sebenar...