4.

5.4K 510 51
                                    

Di perusahaan Wang, Wang Yibo membaca beberapa dokumen di atas mejanya sambil mengoreksi beberapa hal.

"Tuan, apa anda ingat Dr. Sun? Beliau pemiliki galeri Sifang. Beliau berharap anda bisa berkunjung kesana sesekali." Jelas Alex.

"Dr. Sun? Apa aku pernah bertemu dengannya?" Tanya Yibo. Karena ia tak ingat siapa orang itu.

Alex mengangguk.

"Beliau Dokter di rumah sakit Shimean. Waktu anda terluka karena serangan, beliau yang mengobati anda." Jelas Alex.

"Begitu ya. Baiklah, mari berkunjung ke galerinya sesekali. Tapi, dia seorang dokter, mengapa masih memiliki galeri sendiri?" Tanya Yibo.

"Saya dengar, beliau memiliki seorang putra dan putra beliau menolak untuk sekolah kedoktetan dan memilih sekolah seni. Karena itulah Dr. Sun membangun galeri untuk putranya."

Yibo mengangguk, "Baiklah. Berapa kali jadwal rapatku hari ini?"

"Hanya 2 kali tuan. Lalu jam 3 anda ada jadwal temu dengan tuan Song dari perusahaan K grup."

"K Grup? Bukannya kita tidak ada kerjasama dengan perusahaan itu? Batalkan saja. Aku tidak ingin membuang-buang waktu."

Alex mengangguk dengan cepat, "Baik tuan."

Alex lalu keluar dari ruangan Yibo dan bersiap untuk rapat.

Beberapa menit kemudian,

Wang Yibo duduk di depan para ketua tim dari setiap departemen.

Pria Wang itu menatap mereka satu persatu.

"Saya tidak mentolerir apapun kesalahan yang kalian lakukan disini. Bekerjalah dengan jujur. Jika ada yang berhianat, hukumannya bukan di penjara, tapi.." Yibo membuat tanda memotong leher menggunakan tangannya, membuat semua orang di dalam ruangan tersebut merinding dan menunduk ketakutan.

"Awasi setiap anggota kalian. Jika ada orang yang mencurigakan, langsung singkirkan. Kalau tidak,  kalian sebagai ketua yang akan menerima akibatnya. Lalu, apapun yang kalian kerjakan, secuil data pun tidak boleh bocor pada orang luar. Kalau sampai bocor, seumur hidup kalian tidak akan tenang!"

"Ba-Baik Presdir."

Ancaman Yibo membuat semua orang tak bisa berkutik. Bakan sebisa mungkin mereka mencoba menahan nafas.

Auranya yang tajam dan tatapan yang mengintimidasi membuat semua orang merinding dengan keringat dingin.

Pria Wang itu lalu berdiri dari duduknya.

"Rapat selesai." Lalu ia berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Semua orang berlomba-lomba meraup udara segar dan membuang nafas yang sejak tadi tertahan.

"Astaga, a-aku tidak bisa berdiri.. seluruh tubuhku mati rasa." Seru seorang wanita yang tak bisa berdiri dari duduknya karena ketakutan dengan intimidasi sang bos.

"A-aku juga.. seluruh tubuhku masih gemetar." Timpal salah seorang pria.

"Presdir sangat jarang sekali bicara. Tapi sekali ia berbicara dengan kalimat yang panjang, bisa membuat jantung kita berhenti berdetak. Aku sangat takut!" Sambung seorang wanita lainnya.

Suasana di ruangan itu masih tampak suram. Semua orang tampak letih dan kehilangan semangat mereka.

Sementara itu di tempat lain disaat yang bersamaan, Xiao Zhan duduk di taman belakang kampus sambil menghela nafas panjang.

"Membosankan sekali disini." Gumannya.

"Jika hari-harimu membosankan, maukah kamu berkencan denganku?"

You Are My Everything (YIZHAN/END 🦁🐰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang