2.

6K 572 22
                                    

Pulang dari kampus, Xiao Zhan dan 2 temannya, mampir ke apartemennya.

"Zhanzhan, kenapa tidak pindah saja ke rumahku? Aku tinggal sendiri di rumah karena Ayah dan Ibuku selalu sibuk." Tanya Zhou Cheng. Dia sudah sering memberikan tawaran untuk Zhan agar mau tinggal di rumahnya.
Tapi pria manis itu selalu menolak.

Xiao Zhan tersenyum tipis.
"Disini cukup nyaman. Ya, walaupun kecil dan sederhana." Jawab Zhan.

Apartemennya bukan berada di lingkungan elit. Karena ekonomi yang pas-passan, pria manis itu tinggal di sebuah apartemen yang kecil. Walau begitu, di dalam apartemennya sangat tertata rapi dan sederhana.

Yuu duduk di sofa kecil dan menghela nafas panjang.

"Zhanzhan suka kesederhaan. Kalau kamu butuh sesuatu, jangan lupa untuk memberitahu kami. Ingat, kami berdua selalu ada untukmu."

Xiao Zhan merasa terharu dengan perkataan Yuu. Pria manis itu mengangguk dan tersenyum manis.

Yuu lalu menyalahkan tv, sembari mereka menunggu makanan yang dipesan tiba.

"Presdir Wang baru saja tiba di kota A setelah melakukan perjalanan bisnis ke eropa. Lihat, banyak penggemar yang menunggu beliau disini.."

Acara tv memberitakan tentang kembalinya Wang Yibo dari luar negeri.

"Padahal dia bukan selebriti. Kenapa bisa punya penggemar ya." Tanya Zhan.

"Karena beliau orang terkenal. Saat berusia 24 tahun, beliau sudah menjadi pemimpin Wang Grup. Sekarang beliau 28 tahun dan perusahaan Wang Grup semakin sukses. Aku harap, suatu hari nanti bisa bertemu dengannya." Jelas Yuu.

Zhou Cheng mengangguk, "Tidak sembarang orang bisa bertemu denganya. Dia juga sangat kejam. Alangkah baiknya kita tidak berurusan dengannya. Tapi aku juga ingin bertemu dengannya kalau ada kesempatan."

Xiao Zhan menyandarkan kepalanya di sofa, "Benar."

"Dia sama indahnya denganmu Zhan. Yang jelas dia bukan tipemu, kan?" Tanya Yuu dengan nada menggoda.

Xiao Zhan mengangguk, "Sudah ku bilang. Wajah adalah yang paling penting untukku." Jawabnya acuh tak acuh.

"Tapi, sudah 2 jam berlalu sejak pesawat yang ditumpanginya mendarat. Kenapa dia belum terlihat juga ya?" Tanya Zhou Cheng.

"Iya ya. Apa dia lewat jalan lain?" Timpal Yuu.

Mereka hanya bisa bertanya-tanya tapi tidak menemukan jawabannya. Begitu juga dengan situasi di bandara yang kacau karena tak terlihat batang hidung Yibo disana.

☆☆

Wang Yibo masuk ke dalam rumahnya dan langsung merebahkan dirinya diatas kasur.

"Tuan, anda terlihat lelah, apa rapat dengan klien dibatalkan dulu?" Tanya salah satu bawahan Yibo.

"Ya. Batalkan saja. Bagaimana dengan 'Dia?'." Tanya Yibo.

"Beliau baik-baik saja tuan."

Yibo mengangguk, "Kamu bisa pergi."

"Baik tuan."

Sementara di tempat lain. Seorang wanita duduk sambil memangku kakinya dengan anggun, dengan segelas wine di tangannya.

"Apa Yibo bertanya tentangku? Cih, dia bersikap cuek, tapi ternyata dia masih merindukan aku." Celetuk wanita itu.

Seorang pria di sebelahnya tersenyum.
"Nona, mengapa anda tidak mengunjungi beliau saja?"

Wanita itu berpikir sejenak, "hm, benar juga. Setelah acaraku disini selesai, aku akan kembali dan mengunjunginya."

☆☆

You Are My Everything (YIZHAN/END 🦁🐰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang