"Pales, Karl?" Panggil Indonesia saat membuka pintu kamarnya dan tidak menemukan kehadiran Palestina dan Karl.
Setelah keluar dari ruang kerja ASEAN tadi, Indonesia memutuskan untuk langsung kembali kekamarnya.
"Ya tuan muda?"
Indonesia dibuat sedikit tersentak saat mendengarnya, sontak dia lalu membalikkan badannya dan terlihat Palestina dan Karl ada dihadapannya sekarang.
"Maaf kalau kami membuat anda kaget." Ucap Palestina dan Karl yang membungkukkan badan mereka sambil meminta maaf.
"Tidak masalah." Balas Indonesia yang membuat kedua kembali menegakkan badan mereka dan sedikit menghela nafas lega.
"Oh, yah...besok kalian berdua akan ikut denganku berbelanja ke kota." Ucap Indonesia sebelum masuk kedalam kamar meninggalkan Palestina dan Karl yang masih mematung diluar saat mendengar perkataannya barusan.
"Eeehhh?!" Seru keduanya dengan tatapan tak percaya sebelum akhirnya keduanya juga masuk kedalam kamar Indonesia.
"Kenapa? Apa kalian berdua tidak ingin ikut denganku?" Tanya Indonesia yang kini duduk disofa tunggal sambil menatap kearah Palestina dan Karl yang masih terlihat tak percaya.
"T-tentu saja kami mau! Hanya saja....tuan ASEAN...." Ucap Palestina yang tidak berani melanjutkan perkataannya.
"Aku sudah bicara dengannya, dan dia mengizinkannya. Jadi kalian berdua tidak perlu khawatir." Ucap Indonesia yang kemudian melepas topeng yang dia pakai, dan memperlihatkan sebelah wajahnya yang diperban.
Mendengar hal tersebut membuat Palestina dan Karl menghela nafas lega.
"Kalau boleh tau, apa yang ingin anda beli nanti?" Tanya Karl yang masih setia berdiri dihadapan Indonesia, sementara Palestina lalu meletakkan nampan yang ia bawa keatas meja dihadapan Indonesia.
"Entahlah...mungkin sebuah buku dan pena?" Ucap Indonesia yang terlihat bingung.
"Silahkan." Ucap Palestina menyerahkan secangkir teh kepada Indonesia.
"Terima kasih." Balas Indonesia lalu mangambil cangkir teh tersebut dan meminum isinya.
"Tapi kalau anda ingin pergi ke kota nantinya anda harus menyamar." Ujar Palestina yang diangguki oleh Karl. Sementara Indonesia yang mendengarnya hanya diam sambil menyeruput teh miliknya.
Yah...dirinya sudah tau tentang hal itu dari buku yang ia baca beberapa hari yang lalu. Para bangsawan yang hendak pergi keluar selain keacara pesta diwajibkan untuk menyembunyikan identitas asli mereka.
Aturan ini merupakan salah satu aturan yang sangat wajib dipatuhi kalau sampai melanggarnya nanti akan mendapatkan hukuman yang cukup berat. Aturan ini dibuat agar tidak ada perbandingan sudut pandang antara bangsawan dan rakyat biasa, dengan kata lain agar semua orang diperlakukan sama dan tidak membeda-bedakan kasta mereka.
"Kami berdua juga akan ikut menyamar jadi tidak akan ada yang tau kalau kami ini pelayan dari kediaman Duke ASEAN." Ujar Karl yang diangguki oleh Palestina.
"Hmm...aku paham." Gumam Indonesia yang masih bisa didengar oleh keduanya.
"Untuk rambut palsunya kita bisa meminjamnya pada Clara." Ujar Palestina yang mendapat anggukan paham dari Indonesia. Kenapa Palestina mengatakan hal itu? Itu karena dimansion ASEAN ini, Clara merupakan salah satu penanggung jawab yang mengurus dan menyimpan beberapa pakaian, rambut palsu, dan perlengkapan yang lain kalau mereka ingin menyamar untuk pergi ke kota.
"Oh yah....Pales." Panggil Indonesia yang membuat Palestina menatap kearahnya.
"Ya?"
"Apa kau punya rok panjang?" Pertanyaan tak terduga dari Indonesia yang mana membuat keduanya terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back to Life as a Side Character in a Novel [Countryhumans]
RandomWelcome to my second book^^ [Countryhumans fic] Dirgantara Saputra, pemuda berusia 18 tahun yang terbilang mempunyai wajah yang ganteng nyerempet cantik diantara para murid laki-laki disekolahnya. Saat mereka sedang melakukan perjalanan menuju tempa...