Setelah mengantar Philippines kekamarnya kini Indonesia dalam perjalanan menuju kekamarnya yang berada dibagian paling ujung.
Dirinya tidak sendirian, saat ini Indonesia ditemani oleh Via dipelukannya dan Karl saat dirinya tidak sengaja berpapasan dengan pemuda itu yang baru saja selesai latihan.
Sementara untuk Palestina, gadis itu tengah menuju kedapur untuk mengantar bekas piring kotor dan teko yang mereka gunakan tadi.
"In—kak Indo!" Panggil seseorang yang membuat Indonesia menghentikan langkahnya dan menoleh keasal suara.
Dan seketika raut wajah Indonesia berubah menjadi datar saat melihat seorang pemuda bersurai merah dengan iris mata berwarna emas yang berada tidak jauh darinya dan menatapnya dengan tatapan agak ragu?
'Hm? Nggak biasanya bajingan ini manggil Indonesia dengan sebutan kakak...bukannya dia ama bajingan yang lain langsung manggil Indonesia dengan namanya yah?' Batin Indonesia yang tidak habis pikir, dia kemudian menoleh kearah Karl yang ada dibelakangnya sekarang.
Karl yang tiba-tiba saja ditatap oleh Indonesia tentu saja merasa bingung sebelum akhirnya dia sedikit tersentak saat teringat sesuatu.
"Ah, itu...dia adalah tuan muda Vietnam anak ke-5 dari Duke ASEAN." Jelas Karl yang dibalas 'oh' pelan dari Indonesia yang hanya bisa didengar oleh Karl seorang.
Semantara pemuda bersurai merah tersebut yang diketahui bernama Vietnam tentu saja menatap bingung kearah keduanya, kenapa kakaknya seakan tidak kenal dengan dirinya lagi?
Vietnam kemudian menepis pemikiran barusan dan tersentak saat tiba-tiba saja Indonesia kembali buka suara.
"Ada apa? Cepat katakan dan jangan membuang waktuku hanya untuk meladenimu." Ucap Indonesia dengan nada datar yang mana membuat Vietnam dan Karl yang mendengarnya dibuat tersentak dengan Vietnam yang menatap tak percaya kearah Indonesia sementara Karl lalu tersenyum sangat tipis.
"Ah...itu...b-bagaimana kabarmu kak?" Tanya Vietnam yang jujur masih merasa terkejut dengan perkataan Indonesia barusan.
"Hanya itu yang ingin kau tanyakan?" Ucap Indonesia dengan nada datar yang mana membuat Vietnam kembali tersentak dengan tatapan tak percaya.
"Aku baik, dan sekarang enyahlah dari hadapanku. Kau itu sangat menganggu." Ucap Indonesia dengan nada dingin yang mana membuat Vietnam mematung dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Melihat Vietnam yang terdiam karena ucapan, Indonesia yang tidak mau berlama-lama ditempat itu lalu berbalik dan melanjutkan perjalanan yang tertunda diikuti oleh Karl dibelakangnya.
Keduanya lalu pergi meninggalkan Vietnam yang masih diam mematung ditempat dan sama sekali tidak bisa berkata-kata.
'I-itu....benar-benar kak Indo?!' Batin Vietnam yang menatap kepergian Indonesia dengan tatapan yang rumit.
Setelah meninggalkan Vietnam yang masih diam mematung ditempat, Indonesia melanjutkan perjalanannya kekamar dengan tenang sekarang.
'Sumpah gue enek liat muka tuh bajingan walaupun baru pertama kali ketemu...dan APA-APAAN VISUALNYA TADI NGAB?!?! Kek mana bisa dia seganteng itu?! Entah kenapa rasanya pengen banget gw pukul wajahnya bajingan itu...' Gerutu Indonesia dalam hati.
'Tapi kenapa sikap tuh bajingan kek berubah anjirr...gak biasanya dia ngajak Indonesia buat ngobrol bareng malah sebaliknya saat Indonesia mau bicara ama mereka malah diabaikan..' Batin Indonesia yang masih sibuk dengan pemikirannya sendiri hingga tidak menyadari tatapan yang sedari tadi Karl berikan kepadanya.
'Tuan muda benar-benar sudah berubah sekarang...' Batin Karl yang menyeringai tipis, dirinya tentu saja merasa sangat puas saat melihat ekspresi Vietnam tadi yang bahkan sampai tidak bisa berkata-kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back to Life as a Side Character in a Novel [Countryhumans]
RandomWelcome to my second book^^ [Countryhumans fic] Dirgantara Saputra, pemuda berusia 18 tahun yang terbilang mempunyai wajah yang ganteng nyerempet cantik diantara para murid laki-laki disekolahnya. Saat mereka sedang melakukan perjalanan menuju tempa...