17.

1.6K 182 56
                                    

Setelah kejadian saat makan malam waktu itu, Indonesia sama sekali tidak pernah ikut makan malam lagi bersama dengan keluarga sialannya itu.

Begitupula dengan Philippines yang terkadang akan makan malam dikamar sang kakak daripada dengan para saudaranya yang lain.

Melihat Indonesia dan Philippines yang seakan ingin menjauh dari mereka tentu saja membuat mereka semua tidak tinggal diam dan terus berusaha mencari kesempatan untuk mendekati keduanya.

Untuk Philippines tentu saja mudah diurus tapi walaupun begitu gadis bersurai biru tersebut terkadang merasa takut saat berbicara ataupun bersama dengan para saudaranya mengingat mereka yang dulu suka membentaknya kini mencoba untuk kembali dekat dengannya.

Tentu saja Philippines tidak mempermasalahkan hal tersebut justru dia merasa senang karena keluarga sudah mulai berubah dan kembali memperhatikannya seperti dulu lagi setelah 'Jalang' itu sudah tidak ada.

Tapi yang jadi masalah besar untuk mereka adalah kakak tertua mereka yakni Indonesia yang bahkan tidak memperdulikan mereka saat ingin berbicara maupun menyapanya.

Indonesia terus bersikap tak acuh seperti itu yang mana membuat mereka semua kewalahan untuk mendekatinya.

Maka daripada itu selama beberapa hari ini mereka terus mencari kesempatan untuk dekat ataupun sekedar bicara dengannya walaupun selalu berakhir dengan kata 'Enyahlah' yang keluar dari mulut sang kakak.

Indonesia yang tentu saja sadar kalau para bajingan itu mencoba untuk dekat dengannya, tapi dia memilih untuk mengabaikannya karena menganggap hal itu sia-sia saja.




Mengingat kejadian hari ini membuat Indonesia menghela nafas pelan. Seperti kejadian pagi tadi...

'Sial kenapa bukunya harus disimpan dirak atas sih?!' Gerutu Indonesia dalam hati.

Terlihat tangan Indonesia yang mencoba meraih sebuah buku yang ada dirak atas, walaupun sudah menggunakan tangga yang memang ada didalam perpustakaan tersebut namun hasilnya nihil.

'Ini juga ngapain coba rak bukunya dibuat setinggi langit?!'

'Mana susah lagi mau ambil bukunya.'

'Bangsat emang! Gue sumpahin orang yang buat rak buku ini moga wajahnya jadi jelek!'

Indonesia terus menggerutu dalam hati dengan perasaan kesal karena buku yang ingin dia baca sama sekali tidak bisa diambil, dan kenapa bukunya harus ada dirak atas coba?!

Indonesia bahkan sampai naik ketangga paling atas tapi tangannya sama sekali tidak bisa meraih buku tersebut.

Indonesia mencoba untuk berjinjit dan berpegangan pada rak buku tersebut karena was-was takut jatuh nantinya.


"?!"

Nah...kan, belum juga semenit diomongin kaki Indonesia malah tergelincir dari tangga tersebut yang mana membuat tubuhnya seketika oleng dan jatuh kebawah.

Sialnya lagi tangan Indonesia malah tanpa sengaja menyenggol beberapa buku dirak yang mana membuat beberapa buku dirak tersebut juga ikutan terjatuh.


"KAK INDO?!"

GREB!

Tuk! Tuk! Tuk!

Saat akan terjatuh tadi Indonesia langsung menutup matanya dan siap merasakan sakit diarea punggungnya, namun rasa sakit tersebut tak kunjung datang.

Perlahan Indonesia mulai membuka kelopak matanya dengan perlahan, Indonesia sedikit tersentak saat melihat dua sosok yang ada dihadapannya sekarang.

Come Back to Life as a Side Character in a Novel [Countryhumans]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang