Setelah membaca semua isi surat tadi, Indonesia lalu menyuruh Clara untuk membuang ketiga surat itu dan langsung dilaksankan oleh Clara dengan patuh.
Manik zamrud miliknya melirik kearah 4 buku yang cukup tebal yang belum ia baca ditambah sebentar lagi sudah mau malam, tidak terasa dirinya sudah menghabiskan waktu yang lumayan lama diperpustakaan ini.
Indonesia menghela nafas pelan sebelum akhirnya dia kembali buka suara.
"Kurasa ini akan jadi buku terakhir yang kubaca disini, Karl bisa tolong bawa keempat buku yang belum kubaca itu kekamarku? Aku akan membaca buku-buku itu nanti saat akan tidur." Pinta Indonesia yang menoleh kearah Karl dibelakangnya yang mengangguk paham.
"Tentu saja tuan muda." Ucap Karl yang kemudian berjalan kearah meja dan mengambil keempat buku itu yang lumayan berat.
"Maaf kalau itu merepotkanmu." Ucap Indonesia yang dibalas gelengan kepala oleh Karl.
"Ini adalah tugas saya, jadi anda tidak perlu meminta maaf." Ujar Karl yang kini tersenyum simpul yang mana membuat Indonesia yang melihatnya juga tersenyum tipis.
"Kalau begitu saya permisi dulu tuan muda." Ucap Karl yang pamit undur diri, sementara Indonesia hanya menganggukan kepalanya sebagai balasan dan kemudian kembali fokus kebuku ditangannya.
Indonesia kini kembali membaca buku ditangannya yang mengisahkan tentang Sang Ratu yang sempat mereka bahas tadi.
Dari yang sudah Indonesia baca, Sang Ratu yang mereka maksud bernama Nusantara. Memang namanya sekilas terdengar seperti nama laki-laki tapi nyatanya dia adalah seorang wanita, dan dia merupakan pimpinan dari kelompok orang-orang yang ingin hidup dengan bebas dari perang besar yang terjadi dahulu.
Mereka terus meminta agar perang besar itu segera dihentikan karena merugikan semua pihak dan membunuh banyak orang yang tidak bersalah, dan setelah saling berdiskusi untuk waktu yang lumayan lama semua kerajaan sepakat untuk berdamai dan tidak saling menyerang wilayah masing-masing, sebagai gantinya mereka membentuk sebuah aliansi yang masih berlaku sampai sekarang.
Nusantara yang awalnya merasa senang karena akhirnya bisa hidup bebas tanpa adanya peperangan, malah dipaksa oleh orang-orangnya untuk menikah dengan para Raja itu.
Dia dijadikan sebagai jaminan agar para Raja tidak memulai perang lagi. Bukan tanpa alasan mereka memilih Nusantara sebagai pengantin para Raja yang terkenal dingin dan kejam.
Nusantara adalah sosok wanita yang sangat tangguh dan bisa menjaga dirinya sendiri maka daripada itu mereka memilihnya. Karena paksaan dan bujukan dari semua orang membuatnya tidak bisa menolak dan menyetujui pernikahan tersebut, dia kemudian dikenal sebagai Sang Ratu dari ketujuh kerajaan yang ada.
Kalau itu wanita bangsawan pada umumnya mereka pasti akan sangat bahagia karena bisa menikah dengan para Raja yang terkenal karena memiliki paras yang tampan, tapi hal itu sepertinya tidak berlaku bagi Nusantara yang sangat menginginkan kehidupan yang bebas tanpa terkekang oleh apapun itu.
Tapi walaupun begitu selama dirinya menjadi Sang Ratu, kehidupan diketujuh kerajaan menjadi sangat damai dan tenang karena kepemimpinannya yang sangat tegas dan bertanggung jawab.
Semua rakyat baik itu bangsawan ataupun rakyat miskin mereka semua hidup bahagia karena Sang Ratu yang mensamaratakan hak mereka tanpa memandang kasta yang mereka miliki.
Semua orang dari seluruh kerajaan memang hidup dengan damai dan bahagia tapi tidak bagi Nusantara yang harus terkekang dengan jabatannya sebagai seorang Ratu.
Walaupun dia menikah dengan ketujuh Raja itu tapi kehidupan mereka di istana kurang harmonis, para Raja sibuk dengan urusan mereka masing-masing sementara Sang Ratu sama sekali tidak ingin disentuh sangat menjaga jarak dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back to Life as a Side Character in a Novel [Countryhumans]
RandomWelcome to my second book^^ [Countryhumans fic] Dirgantara Saputra, pemuda berusia 18 tahun yang terbilang mempunyai wajah yang ganteng nyerempet cantik diantara para murid laki-laki disekolahnya. Saat mereka sedang melakukan perjalanan menuju tempa...