17

126 12 0
                                    

Awalnya semuanya berjalan dengan lancar jaya tanpa ada hambatan. Mereka semua melewati pos 1 dan 2 dengan lumayan gampang.

Namun saat sampai di pos 3 yang posisinya berada ditengah hutan, niki pun meminta tolong jeongwoo untuk menemani pergi buang air.

"Woo, temenin gue buang dongg, gue dah kebelet banget nihh" Ujar niki yang langsung dijawab iya oleh jeongwoo tanpa rasa curiga sedikitpun.

"Kan temen temen lu ada, ngapain harus jeongwoo" Ujar haruto yang sedikit curiga pada niki.

"Lagian jeongwoo juga gak masalah kenapa jadi lo yang sewot" Ujar yuna dengan tatapan datar.

"Ya udah sama gue juga" Ujar haruto.

"Terus lo mau ninggalin gue sendiri" Ujar yuna.

"Kan ada sunghoon" Ujar haruto.

"Gue juga kebelet tauu.. Lagian lo kejam amat jadi cowok. Nanti kalo yuna kenapa kenapa karna lo tinggal sendiri emang lo mau" Ujar sunghoon membuat haruto terdiam.

"Iya ruto. Lagian kita bentar doang kok. Kasian yuna gak temennya, emang kamu tega sama yuna" Ujar jeongwoo sambil menatap haruto dengan lembut.

"Ya udah sana. Dan lo berdua, jangan sampe jeongwoo kenapa napa" Ujar haruto sambil menunjuk wajah niki dan sunghoon bergantian.

Kemudian mereka pun pergi mencari tempat yang pas untuk buang air.

"Woo kan lu yang pegang senter nya, lo jalan di depan sana" Ujar sunghoon sambil mendorong Jeongwoo ke depan.

Namun sudah 15 menit mereka berjalan, mereka belum juga menemukan tempat yang pas.

"Ki, hoon, masih jauh lagi kahh... Kayaknya kita udah jauh deh dari haruto sama yuna" Ujar jeongwoo yang masih fokus menatap ke arah depan.

Karna tak mendapat jawaban dari niki dan sunghoon, jeongwoo pun berinisiatif untuk menoleh ke arah belakang.

Namun tiba tiba....

Bughh..

Sunghoon memukul kepala jeongwoo dengan tongkat kayu yang memang sudah merek siapkan.

Jeongwoo yang dipukul pun otomatis langsung jatuh.

"Aww, kalian kenapa sihh" Ujar jeongwoo sambil memegang kepalanya yang sangat nyeri karna pukulan sunghoon tidak main main.

"Ini akibatnya karna lo udah sok jago depan gue" Ujar niki sambil mencengkam rahang jeongwoo dengan sangat kuat membuat jeongwoo meringis.

"Pliss niki lepasin, sakit ki" Ujar jeongwoo sambil mencoba melepaskan tangan niki. Namun apalah daya, karna kepalanya yang sangat nyeri membuatnya tidak memiliki tenaga lebih.

Niki pun kemudain menarik jeongwoo ke pinggir jurang yang ada di dekat tempat mereka berada.

"Sekarang lo mau apa niki" Ujar jeongwoo was was.

"Bukan gue sihh, tapi sunghoon" Ujar niki lalu menatap sunghoon sambil tersenyum miring.

"Lo mau ap_"

Jleb..

Ucapan jeongwoo terhenti karna sunghoon yang secara tiba-tiba langsung menusuk perut jeongwoo menggunakan pisau kecil.

Seketika itu juga, jeongwoo langsung memuntahkan darah.

"K-kalian ke-napa sihh.. Ja-jahat banget sama aku" Ujar jeongwoo terbata bata. Perutnya masih terus mengeluarkan darah segar.

"Karna gue gak suka sama lo. Dan yaa, gue bakalan nyingkirin orang yang gue gak suka. Dan lo salah satunya park jeongwoo" Ujar niki sambil menusuk pisau itu yang membuat pisau itu masuk semakin dalam ke tubuh jeongwoo.

You Are My Brother?? [Hajeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang