EMERA POV
Hari ini aku akan bersekolah di SD Teitan. Itulah yang dikatakan nii-san.
Jika kalian bertanya-tanya, apakah aku baik-baik saja atau tidak, maka jawaban nya adalah tidak. Sejak aku masuk ke rumah ini aku selalu merasa ada yang memperhatikan.
Saat aku bertanya kepada nii-san, dia hanya menjawab kalau dirumah ini hanya ada aku dan nii-san. Tapi tetap saja, aku tetap merasa ada yang memperhatikan tapi nii-san meyakinkan ku untuk jangan terlalu khawatir. Akhirnya nii-san mengatakan kalau di dalam rumah ini ada banyak CCTV.
Karena mulai terbiasa, aku sudah tidak terlalu risih. Seiring berjalannya waktu, aku terkadang sering bertemu dengan anak kecil yang seumuran denganku. Kalau tidak salah namanya adalah Edogawa Conan.
Apakah yang dimaksud nii-san itu adalah conan. Terlihat bisa dipercayai. Hari ini conan datang lagi kerumah nii-san, ini sudah kelima kalinya conan datang kesini. Sepertinya conan akrab dengan nii-san.
"Subaru-san, apakah anak berambut putih itu bisa dipercayai?" lagi dan lagi conan bertanya tentang hal itu ke nii-san. Setiap kali datang kesini pasti conan akan bertanya tentang itu. Tentunya mereka mengobrol kan hal itu, di ruangan lain. Aku sengaja menguping pembicaraan mereka.
Dari awal aku memang tidak pernah ketauan oleh mereka. Bagaimana bisa? Tentunya aku memakai kekuatanku untuk berteleport dan menajamkan pendengaranku agar bisa menguping, dan aku merusak beberapa alat elektronik yang bisa menangkap kejadian dimana aku menggunakan kekuatanku.
Conan selalu melihatku seolah-olah aku adalah tersangka. Apa dia tidak bisa mempercayaiku? Apakah aku terlihat mencurigakan dimatanya? Atau- karena aku mempunyai mata yang sama dengan shuichi? Makanya aku terlihat mencurigakan.
Aku pernah mendengar ketika conan bertanya kepada nii-san. "Apakah anak itu mempunyai hubungan darah denganmu, akai-san?" itulah yang ditanyakan Oleh conan. Ingin sekali aku menjawabnya, tapi karena aku harus berpura-pura tidak tahu apa yang mereka bicarakan maka aku hanya bisa diam, sambil berpura-pura tidak tahu.
Beberapa hari kemudian..
Aku sudah pergi sekolah dan yang ku khawatirkan benar terjadi. Aku menjadi incaran sekolah, bahkan ada kakak kelas 5 yang meminta nomorku. Mohon maap ya, kita ini beda umur. Yaa pasti kalian tau, semakin banyak orang yang menggemarimu maka semakin banyak orang yang merasa iri dan mulai membencimu.
Untungnya aku selalu dibela oleh sekumpulan detektif cilik. Ya! Siapa lagi kalau bukan grup Shounen tantei! (Maap kalo salah nama grupnya)
Karena mereka merasa kasihan denganku yang selalu menyendiri dan di bully. Mereka pun menawarkan ku untuk menjadi salah satu anggota mereka. Dengan senang hati, aku menerima. Mungkin dengan ini aku bisa mencoba akrab dengan conan dan ai. Dan sebaik mungkin aku harus menyembunyikan aura organisasi hitamku. Yaa tapi ada kalanya aku tidak menyembunyikan aura itu di depan mereka.
Dan disinilah cerita kita akan dimulai.
"Apakah kalian ingin langsung pulang?" tanyaku melirik anak laki-laki dengan bintik-bintik di wajahnya, siapa lagi kalau bukan mitsuhiko.
"Ahh tidak.. Kami akan pergi makan dulu" jawab mitsuhiko dengan senyumannya yang terkesan childish. Namanya juga anak-anak.
"Ohh baiklah, aku akan ikut kalian. Aku juga bosen dirumah" ucapku sambil tersenyum.
'Bisa aja, aku nakalin shuichi seperti kemarin. Tapi aku takut dia akan mengusirku' batinku.
Flashback..
"Subaru-san!"
"Ahh, conan-kun!" jawab Subaru menengok ke belakang.
!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Eye Of Futures [ Detective Conan X OC ]
FanficHiroshi Emili, seorang wanita biasa yang suka menggambar dan menonton anime yaitu Detective Conan. Impiannya adalah ingin masuk isekai ( dunia anime ) meskipun hal itu sangatlah mustahil tapi dia tetap mengimpikannya. Aku baru saja menyelesaikan ga...