30

213 15 4
                                    

Tiba nya di rumah taehyung membantu seokjin ke kamarnya untuk langsung beristirahat, seokjin merebahkan tubuhnya di temani oleh Jungkook dan Jimin .

" Hyung apa kau butuh sesuatu?! " Tanya Jungkook, seokjin mengangguk-anggukkan kepalanya.

" Kau mau minta apa jin " tanya Jimin lembut.

" Sebentar lagi ulang tahun yoongi Hyung aku ingin kasih hadiah untuk nya, tapi kado nya belum sepenuhnya selesai " ucap nya pelan.

" Kalo boleh tau memang apa kado nya "

" Sweater yang ku rajut sendiri,tapi belum selesai " sahutnya. " Sweater nya ada di lemari " ucap seokjin pelan .

Jungkook mengambilkan sweater yang seokjin tunjuk.

" Kalo gitu biar Kami yang membantu menyelesaikan nya ya jin " sahut Jimin, mata seokjin berbinar.

" Benar kah?! " Jimin mengangguk di ikuti oleh Jungkook.

" Benar Hyung, aku bisa kok bikin rajut Tan hehehe " sahutnya .

" Terima kasih kookie, Jimin kalian mau bantu aku " ucapnya berterimakasih.

Mereka berdua mengangguk lalu mulai melanjutkan rajut Tan tersebut.

Seojoon masuk ke kamar nya ia mengunci pintu kamar, seojoon berjalan ke meja kerja nya ia menatap figura foto mendiang istrinya.

" Sayang... masih ada kah kesempatan untuk kami memperbaiki nya jujur saja aku masih belum siap... Tapi aku juga tidak tega melihat anak kita harus kesakitan setiap penyakitnya kambuh... Hiks... Aku harus apa sayang... " Gumam nya lirih

Tok..tok...tok..

Taehyung mengetuk pintu kamar sang appa, seojoon menghapus pinggir mata nya saat mendengar ketukan pintu lalu ia berjalan keluar .

" Appa " panggil nya

" Iya nak, ada apa ?! " Taehyung menatap sang appa .

" Bisa kah aku yang mendonorkan jantung untuk seokjin, aku tidak mau kehilangan nya appa " ujar nya

" Tae apa kau serius mau mendonorkan jantung mu untuk seokjin?!! " Taehyung mengangguk mantap...

" Mendonorkan jantungmu untuk seokjin berarti sama saja kau membuat seokjin akan merasa bersalah karena ia harus kehilangan saudara kembarnya, kau tahu kan seokjin begitu menyayangi mu dan yoongi. Ia tidak ingin kalian mengorbankan nyawa demi nya apa kau ingat saat kalian masih kecil seokjin berusaha mandiri dengan keterbatasan nya ia tidak ingin merepotkan orang lain dan sakit pun ia merasakan sendiri tanpa mau merepotkan orang lain.... Ia akan menangis jika sudah merepotkan orang lain dan menganggap dirinya adalah beban " seojoon menjeda ucapan mengatur nafasnya . " Bahkan saat appa melihat nya kesakitan karena penyakitnya kambuh dan appa membawa nya ke rumah sakit ia hanya menangis dan mengucapkan maafkan seokjin sudah merepotkan appa... Hiks... Sakit rasa hiks... Hiks..  hiks... Appa hanya bisa menenangkan nya saat itu "

Taehyung menatap sang appa dengan mata berkaca-kaca ia tidak tau perasaan appa nya yang begitu besar menyayangi putra nya bahkan dengan bodoh nya ia berpikir jika sang appa pilih kasih. Dan sekarang ia tau alasannya kalo ia berada di posisi seokjin saat itu ia juga akan mendapatkan perhatian dari sang appa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

terima kasih hyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang