✩‧₊°mᥲһᥲsіsᥕᥲ ; 008 sorry 𓂃꙳⋆ ˖

409 28 6
                                    

"bu, sekarang jam berapa?" tanya hyunsuk , sedari tadi ia hanya terus menerus menanyakan jam. dan hal itu membuat shuhua naik pitam "aish kau ini benar-benar tidak bisa diam!! sekarang jam 12 malam, tidurlah dan aku akan membangunkan mu di pagi hari nanti dasar cerewet" omel shuhua, hyunsuk mendengus kesal. "keluarin aku dong buu, aku masih kecil ini udah di masukin sel aja" rengek hyunsuk. "bocil diem, tidur buruan sana" saut Jay, Jay dan hyunsuk memang satu sel.

"bacot tua" ok, hati jay rasanya sudah seperti di sasat menggunakan katana. Jay tidak setua itu tau!!. "jahat banget dek?" ucap melas Jay.

hyunsuk hanya mendecih, tapi lama kelamaan hyunsuk mulai mengantuk, yaa mau tidak mau hyunsuk harus tidur.

-

"hyunsuk, bangun" terdengar suara seseorang yang tengah berusaha untuk membangun kan hyunsuk, hyunsuk hanya menggeliat geli.

plak

rasa panas dapat hyunsuk rasakan pada pipinya, ia membuka matanya lebar dan menoleh ke orang yang menamparnya.

"sakit bego..." gerutu hyunsuk sambil mengelus-elus pipinya yang merah itu, hyunsuk melihat ke arah winter sinis.

"winnie" panggil hyunsuk pada winter pelan, "eung?" winter menoleh ke arah hyunsuk. "gue penasaran, ko gue udah di sini aja?" tanya hyunsuk heran. "yaa panjang ceritanya" balas winter seadanya. "ya lo kaga tau suk tragedi tadi pagiii banget, lo di seret², di gendong sampe 4 orang buat mindahin lo kesini. gue sampe mikir, ini hyunsuk mati apa tidur?" ucap Karina, hyunsuk tertawa canggung. "malu dah gue" ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu. karina tersenyum.

"btw sakit banget ini winter namparnya" melasnya, "im sorry dede kecil" ucap winter sambil memanyunkan bibirnya. "euwh".

"ka minnie ngapain kita di sini?" tanya hyunsuk pada Minnie, masalahnya keadaan nya dan teman²nya itu duduk sejajar dan dengan tangan di borgol, eh tetapi mengapa hyunsuk tidak di borgol?. "oh, mau ketemu sama orang yang buat ngambil kita" balas minnie santai, hyunsuk menelan ludah nya lalu mengangguk kikuk.

ia memejamkan mata nya sebentar, rasa pening dapat ia rasakan pada kepalanya. tidak dapat hyunsuk bayangkan sebagaimana marah nya jihoon nanti.

badan hyunsuk seketika melemas, ia tampak lesu. "suk, lo kaga sakit kan? tiba² banget pucet kaya gitu?" khawatir Yeri. hyunsuk menoleh ke arah Yeri, ia mengangguk menandakan bahwa ia tidak apa-apa.

Yeri mengangguk, tapi tatapan nya tidak bisa berbohong rasa khawatir Yeri sangat amat terlihat. "suk sini tangannya" ucap shuhua, shuhua hendak meng borgol tangan hyunsuk. dengan pasrah hyunsuk memberikan tangan nya dan membiarkan tangannya di borgol oleh shuhua.

20 menit hyunsuk lewati dengan perasaan, sedih, panik yang manjadi satu. hyunsuk akui jika itu memang kesalahan hyunsuk, hyunsuk tau apa akibatnya. tapi, jika tida begitu bukan hyunsuk namanya. dia akan merasakan penyesalan di akhir. setelah 30 menit, hyunsuk dapat mendengar suara gemuruh orang dari pintu.

dan datanglah orang-orang yang di panggil oleh polisi itu, orang-orang tersebut di dudukan di depan pelaku² masing².

hyunsuk berhadapan dengan jihoon, ia menatap jihoon dalam. tetapi berbeda dengan jihoon, jihoon menatap hyunsuk dengan datar. ugh, keringat mulai menjuluri tubuh hyunsuk. hyunsuk bisa bilang, jika tatapan jihoon sangat mengintimidasi.

hyunsuk mencoba memberikan isyarat dari matanya agar memaafkan dia, tapi jihoon tidak merespon apapun. dengan rasa takut hyunsuk memilih untuk diam saja, ia tidak mau membuat masalah ini semakin besar.

"terimakasih shuhua, maafkan istri sayang yang nakal ini" ucap jihoon kepada shuhua sembari tersenyum, jihoon menggandeng tangan hyunsuk, errr bukan gandeng sih ya. lebih ke meremat.

hyunsuk bingung, ia harus salting karena di bilang istrinya, atau takut, atau ingin marah karena tangan nya di tempat oleh jihoon? rasanya tangan hyunsuk bisa putus di saat itu juga.

"kak, jangan cuekin aku" ucap hyunsuk pelan pada jihoon sambil mentoel-toel tangan jihoon. "maafin aku ka, janji ga ngulangin lagi deh" ucap pasrah hyunsuk. masi tidak ada jawaban jihoon masih sibuk pada laptopnya yang ada di depannya itu. "gua mecahin juga tu laptop" bisik hyunsuk geram.

"ayo lah kak maafin sukkie??, ambil deh sepeda motor aku. aku ikhlas kok, sedikit. Kaka ga kasian sama aku? baru kali ini Lo aku melas2 ke kka." ucap hyunsuk nyolot dikit, jihoon masih diam saja. ucapan hyunsuk bak angin lewat di telinga jihoon.

"harga diri gua udah hancur makin hancur ini mah" gerutu hyunsuk, "eghm, sepeda kamu kaka sita." akhirnya jihoon buka suara, hyunsuk menghela nafas panjang. "iya deh, di maafin ngga ini?" tanya hyunsuk lagi. jihoon diam, <gue doain bisu lo ya anj> batin hyunsuk kesal.

yaa sebenarnya doi udah ga tega buat ngecuekin hyunsuk, walaupun jihoon yakin kalo hyunsuk udah nge doain aneh-aneh ke  jihoon sendiri.

"maafin ka, nnti aku turutin deh apa mau kaka" ucap hyunsuk pasrah yang membuat senyuman muncul di wajah jihoon.














"Nghh kak ji"

"Pelanh nghh"







Tbc

15.9.23 :: D/P
18.7.24 :: REVISI

Mahasiswa • hoonsuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang