just friend 4

828 68 7
                                    


happy reading 🐣

°°°°

hari sudah pukul delapan malam namun pemuda yang ditunggu-tunggu belum juga sampai dirumah.ponsel itu terus dibalik menunggu pesannya dibalas,bagas jengkel sendiri saat semua panggilannya tidak diangkat sama sekali.kemana perginya raka hingga belum pulang juga.

saat dia bertanya pada teman sekelas pemuda itu,raka katanya pergi mengerjakan tugas kelompok namun
kenapa dia tidak memberitahu lebih dulu?bagas kan bisa mengantarnya juga menunggu hingga pemuda itu selesai.tidak ingatkah dia jika sibuk latihan.

mama raka juga sempat bertanya dan bagas hanya memutar otak untuk memberi alasan paling baik agar kedua orangtua raka tidak terlalu khawatir.

dia sudah siap dengan helm full face yang terpasang di kepala,jaket cokelat juga terpasang bersiap untuk mencari keberadaan raka.jika perlu dia akan menyusuri satu persatu rumah guna menemukan rakanya.baru saja bagas menghidupkan motor namun suara deruman kendaraan lain mengalihkan perhatiannya,didepan pagar rumah raka berhenti dua motor berbeda jenis dan yang satunya tengah ditumpangi raka dan satu motor lagi diisi dengan kedua teman wanitanya.

bagas membuka helm dengan kasar,rahangnya mengeras saat raka dibonceng si ketua kelas yang dia cap biasa saja.raka tertawa riang sembari melambai santai melepas kepergian teman-temannya tanpa menyadari bagas yang sudah hilang akal menanti kepulangannya.

"lo mau kemana malam-malam gini?"kalimat tanya itu seakan mematikan sel otak bagas yang dibuat jengkel setengah mati,tanpa menjawab pemuda itu dia bergegas masuk kedalam rumah meninggalkan raka yang membeku ditempat.

"raka..kamu kenapa lama baliknya?mama khawatir kamu kenapa-napa,bagas udah bolak-balik cariin kamu... ditelpon tapi kamu gak angkat?"
langkah yang ingin mengikuti bagas terhenti kala suara panik mamanya terdengar,raka mengernyit heran kenapa reaksi orang rumah begini paniknya? dia kan sudah titip pesan akan mengerjakan tugas tapi kenapa bagas seolah-olah tidak pernah tau.

"maaf ma, baterai aku habis"jawab raka pelan sementara mata itu terus menatap kearah rumah bagas.

"yaudah kita masuk,mama ada buatin kamu kue lagi"setelahnya raka dibimbing menuju meja makan tanpa berganti pakaian dulu.

"habis ini raka mau kerumah bagas bentar ya ma,kasian anaknya pasti marah"raka kembali melanjutkan makan setelah mendapat anggukan kepala.dia merasa harus menjelaskan sesuatu tapi kenapa?bukankah jika dia pergi dengan orang lain atau tidak pulang pun tidak ada hubungannya dengan bagas?mereka hanya sekedar teman...

°°°°

  
      raka kembali kerumah setelah menunggu dikamar bagas selama tiga jam,bagas sendiri sudah pergi keluar tepat saat raka menyelesaikan makan malamnya.dia tidak tau bagas pergi kemana dan panggilannya selalu saja ditolak,ada apa ini batinnya cemas.

mencoba berbaring namun mata itu tidak mau terpejam entah kemana pergi rasa kantuknya,yang ada pikirannya selalu melayang saat melihat bagas menatap datar padanya.mereka memang sering bertengkar namun hanya untuk hal sepele dan bagas tidak akan pernah melarikan diri seperti sekarang.

mungkin hanya tertidur beberapa jam saja namun saat raka terbangun,cahaya diluar jendela sudah terang pertanda hari sudah pagi.dia segera bangkit untuk membersihkan diri lalu berganti pakaian.diliriknya jaket bomber hitam putih milik bagas,jaket yang selalu dia rangkul saat begitu merindukan kehadiran bagas saat malam tiba.terlalu alai namun begitu nyatanya,raka tidak bisa berjauhan dengan pemuda yang disebut teman.

diraihnya jaket itu untuk dikenakan,langkahnya cepat menyiapkan segala hal lalu segera turun untuk berpamitan.raka tidak ikut sarapan karena selera makannya hilang,dia berlalu menuju rumah bagas untuk melihat apakah bagas sudah berangkat sekolah atau belum.

bagas&raka         (Oneshoot/Drabble)-HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang