happy reading 🐣
°°°°
pagi ini raka kembali berkeliling membawa buku catatan serta sebuah pena yang biasa dipakai untuk menulis nama para murid yang bermasalah.
tangannya mengepal menahan emosi kala kejadian dibar kemarin malam menghantui pikirannya,dia seharusnya tidak menuruti keinginan bagas yang jauh lebih merugikannya.tapi mau bagaimana karena saat itu dia sangat terguncang karena ancaman bagas,mau tak mau dia langsung saja berlutut dikaki brengsek bajingan sialan ular busuk terkutuk itu.brakk...
"maaf kak aku buru-buru mau ke kelas"sudah beberapa kali raka bertabrakan bahu dengan murid dikoridor,kali ini seorang adik kelas laki-laki yang membuat raka tersentak hingga buku catatannya terlempar.
"lain kali hati-hati"jawab raka memberikan senyuman.palsu.raka yang berjongkok memungut kembali bukunya
mengernyit bingung mendapati kaki berbalut seragam berdiri didepannya.
"ckkk pergi sana gue gak mau berurusan apapun lagi sama lo"kesalnya menyentak buku yang dipijak oleh bagas,sekali lagi raka mendorong bagas namun kaki bagas semakin kuat mengotori sampul bukunya."tapi lo emang punya urusan sama gue,jangan lupa sama kesepakatan kita"seringai bagas berdiri bersedekap dada tak mempedulikan tatapan penasaran murid-murid yang melihat mereka aneh.
sebenarnya bukan pertama kali mereka melihat raka si ketua osis beradu kata dengan bagas namun baru kali ini raka tidak menggunakan kuasanya untuk menang melawan bagas.tangan yang mengepal dipukulkan mengenai tulang kering bagas, tangan bagas diraih hingga raka menggigit telapak tangan itu kuat guna melepaskan semua emosinya.
"gila lo ya!"teriak bagas mendorong kepala raka, sedang raka tidak melepaskan gigitannya hingga wajahnya memerah menahan sesuatu yang mendesak keluar dari mata.
alisnya naik saat raka memegang lengannya menancapkan kuku hingga kulit bagas memerah, pemuda itu menggeleng ribut sebelum menyembunyikan wajah dilengan sembari memeluk kedua lututnya.
"eiii...ini gue balikin buku lo,lo gak perlu nangis raka"bagas mencoba menjaga wajah datarnya namun suara berat itu terdengar panik.
raka menepis tangan bagas yang mencoba mengangkat dagunya dan tertawa mengejek saat berhasil melihat wajah berantakan raka,hidung itu memerah hingga air matanya mengalir semakin deras.raka benci melihat bagas dan akan selalu membencinya,dia kira bagas tidak akan balas dendam karena sering mendapat hukuman namun bagas justru memegang kunci hidupnya sekarang ini.
"pergi....jangan sentuh gue"tolak raka saat bagas mengelus pipinya, hanya buku catatan yang terus disodorkan hingga raka kesal sendiri.apakah bagas tidak tau cara membujuk batinnya.
pemuda itu berdiri cepat mengambil bukunya dan pergi dari hadapan bagas menuju kelasnya,dia benci bagas namun beberapa detik sebelumnya dadanya juga sempat berdebar kencang.
°°°°
"ka ada yang berantem dekat gudang, sebagian yang coba misahin ikut kena pukul,lo mending kesana sekarang"seorang osis berlari menuju kelas raka dengan nafas ngos-ngosan, beruntung si ketua osis belum pulang.
"siapa lagi kali ini?ini udah lewat jam tugas gue"decakan kesal raka sembari berlari menuju lorong belakang membawa tas punggung yang lumayan berat.
didepannya ramai berkerubung murid-murid yang penasaran melihat duel para berandalan nakal,raka berdehem pelan meminta jalan.melihat siapa yang adu pukul saat ini membuat raka
banyak berpikir mau dibiarkan saja karena ini bukan tugasnya lagi atau memisahkan mereka.tapi itu seorang bagas dan adik kelas yang menabraknya siang tadi,apa gerangan masalah mereka hingga berakhir seperti ini.
bagas terus memberi pukulan sementara yang dipukul tak kalah cepat menghindari,meski sudah terlihat jelas jika bagas memegang kendali untuk menjatuhkan lawan pukulnya namun pria muda disana juga tidak mau mengalah begitu saja."kalian berdua berhenti sekarang!"teriak raka dari kejauhan,bagas menoleh sekilas menatap raka yang membuang muka dan lanjut memiting leher yang satu lagi.raka melangkah percaya diri menghampiri dan sempat ditahan oleh teman-teman bagas yang bersorak mendukung,memang kumpulan pemuda aneh.
seragam raka ditarik agar menjauh namun raka tidak terlalu memperhatikan situasi,bahunya terkena tendangan si adik kelas yang berniat memukul bagas.tubuh lelah itu membentur lantai dan terus bersikap santai namun bagas dan si pemuda menoleh terkejut lalu segera menghampiri.
"terserah kalian mau apa lagi,ini bukan jam sekolah lagi jadi gue gak akan repot buat misahin kalian"kesal raka berlalu pergi dengan lengan yang berdenyut sakit."peringatan buat lo jangan ikut campur urusan gue lagi"lalu bagas menghempaskan pukulan terakhir dan segera mengikuti raka tak peduli dengan wajah yang menatapnya heran.
sebenarnya dia tidak ada masalah serius dengan si adik kelas namun karena suasana hati yang buruk membuat bagas melampiaskan emosinya pada pemuda yang menegur karena dirinya merokok di halaman belakang.
"raka berhenti,balik sama gue!"seru bagas terus mencoba meraih tangan raka yang berjalan seakan menghindarinya,apakah raka masih kesal karena kejadian pagi ini atau karena yang kemarin malam?
"jangan ikutin gue!gue udah gak larang lo mau ngapain lagi disekolah dan lo juga harus jauhin gue bagas!"tegas raka menghempaskan tangan bagas dilengannya.bagas kembali tersulut emosi yang belum reda,kakinya bergerak semakin mendekati raka lalu tanpa banyak bicara bagas menyandang tubuh berisi itu dibahu kanannya.
"turunin....gue gak mau ada yang liat!lo gak tau malu anjing!"raka memukuli punggung bagas sebelah tangan dan tetap berhati-hati dengan bahunya yang terkena tendangan.
"lo mau diam tau gue banting sekarang?!"bagas memukul bongkahan padat raka membuat pemuda yang disandang terdiam."mati gue besok...pasti bakalan banyak rumor gak jelas"memang sudah banyak siswa yang pulang namun juga tidak sedikit yang masih berada disekolah dan melihat raka dalam posisi buruk di gendongan bagas.
Bagas terkekeh lalu menurunkan tangannya sengaja memegang pantat itu seakan dia tidak membiarkan raka jatuh,selalu ada kesempatan bagi yang bisa
memanfaatkan situasi.hari ini bagas membawa motor sedangkan dengan kebetulan raka diantar sopir keluarga membuat bagas memiliki kesempatan besar karena raka tidak memiliki alasan untuk menolak.mereka melaju santai dijalan raya sementara diatas sana langit mendung sudah mulai menurunkan rintikan air,bagas menoleh kekaca spion melihat raka yang berlindung menghindari hujan dibalik punggungnya.
"kita menepi dulu gak baik hujan-hujanan nanti sakit"ujar bagas memarkirkan motor dipinggir jalan dan membawa raka menuju halte yang dipenuhi orang ramai.
"kayaknya gak ada tempat lagi"ucap raka.
tidak ada kata tidak bisa untuk bagas karena pemuda itu sudah menyelinap kedalam kerumunan sempit di halte memposisikan raka berdiri didepannya.hujan semakin lebat hingga raka mulai kedinginan,tangan itu mengelus lengan yang dihinggapi embun air untuk menghangatkan tubuh walaupun tidak terlalu terasa.bagas melepaskan resleting jaketnya lalu menarik pinggang raka hingga tubuh mereka menempel dan menaikkan resleting lagi setelah raka ikut masuk kedalam jaketnya.raka berdiri canggung menatap orang-orang yang acuh saja,tubuhnya kaku tidak dapat bergerak sedangkan bagas juga memeluknya bebas.
raka berdehem singkat saat merasakan gundukan keras yang menusuk celana belakangnya,bagas tetap tenang meski beberapa kali akan mengeratkan pelukan mereka."gue masih marah sama lo,jangan banyak ulah...."desis raka memalingkan wajah yang dibalas seringaian bagas,mau apapun yang diucapkan raka maka tetap saja pemuda itu tidak akan bisa melawannya karena sekarang bagas memang jauh berkuasa daripada raka si ketua osis.
bagas berharap hujan turun semakin lebat dan jika perlu maka dia juga meminta ada banjir sekalian karena dia mau berlama-lama bersama raka disini.mereka tidak saling mencintai namun mereka terpaut rasa nyaman yang baru tumbuh dan bertunas,maka biarkan waktu yang memupuk tunas itu agar tumbuh menjadi pohon yang kokoh meski nantinya tertiup badai kencang.selama raka masih bisa dikuasai maka bagas akan mengubah pandangan raka padanya,itu janjinya mulai sekarang.
end
buntu ide....
KAMU SEDANG MEMBACA
bagas&raka (Oneshoot/Drabble)-HIATUS
Historia CortaBagas dan raka sebagai main character. sifat serta kepribadian mereka tergantung sama genre tiap chapter. • • • • slow update because me just started writing.... please enjoy 💜